Wednesday, October 31, 2018

[KG-xxx/2018] Silaturahim Ke Kedubes Thailand - 31/10/18


JaKaRTa : Kunjungan ke Kedutaan Besar Kerajaan Thailand ato Royal Thai Embassy di Jakarta ini, merupakan buah hasil kunjungan tim IOH-C ato Indonesia Over-dimension & Heavylift Community akhir bulan Agustus 2018 lalu.

Klo ada yang nanya, emangnya ada gitu? Ada udang di balik batu kah ?. Tempo hari tim IOH-C memberangkatkan anggotanya ke BITEC Bang Na, Bangkok Thailand untuk menyaksikan acara TILOG Logistix 2018 dan difasilitasi oleh DITC.

. Tim IOH-C didukung penuh selama berada di ibukota Siam dan memperoleh banyak pengalaman dan pelajaran berharga. Silaturahim pada hari Kamis tgl 31/10/18 memberikan kesan hangat, profesional dan antusias dari pihak Royal Thai Embassy.

Gak semua cerita biz trip, apapun itu akan berakhir dengan bahagia alias mulus tanpa cacat. Selalu ada catatan untuk perbaikan di tahun2 mendatang. Hal tsb disampaikan oleh Chairman IOH-C didampingi juru bicara yang aktif menyuarakan IOH-C di berbagai forum, saat diterima Ms.  Xxx....   ... selaku...... di Royal Thai Embassy.

Untungnya, beliau mantan pelaku logistik di Negeri Gajah Putih sehingga saat tim IOH-C menyampaikan pesan, kesan hingga masukan untuk pemerintah Thailand, sangat welcome bingitz. Salut.

Di sesi akhir Boards IOH-C memberikan placard sebagai kenang2an dan berharap kerjasama yang telah terbina, dapat terus ditingkatkan termasuk rencana menggelar pameran serupa di Thailand tempo hari.

Dokumentasi terlampir. 


Sumber : KALOG / Foto : RAM - Armen Poslog - Doddy ILCS.

[English Free Teanslation]
The visit to the Royal Thai Embassy in Jakarta, was the result of the visit of the IOH-C team or Indonesia Over-dimension & Heavylift Community to TILOG Logistix 2018 last August 2018 in Bangkok, Thailand.

Tuesday, October 30, 2018

[KG-xxx/2018] Persiapan IIW 2018 + Rembug Nasional ILC - 30/10/18


JaKaRTa : Sebagai kegiatan ekstrakurikuler bagi KALOGers, gak ada salahnya ikut bergabung dan bersosialisasi dengan insan logistik yang ada di Jakarta dan bagian lainnya di Tanah Air. Dalam Rembug Nasional ILC nanti, gak cuma pelaku logistik seputar ibukota yang akan join tapi juga dari beberapa daerah.

Lagipula, kegiatan kumpul2 biasanya dilakukan selepas jam kerja supaya gak mengganggu jadual pekerjaan utama. Alih2 cari network diluar industri yang digeluti. Yang didapat biasanya lebih dari itu. Ada aja nilai lebihnya. Just follow and trust us.

Berikut ini persiapan menjelang diresmikannya kegiatan Indonesia Infrastructure Week 2018 yang digagas E.O Tarsus dan menggandeng ILC untuk memeriahkan kegiatan logistik di Indonesia. Hingga muncullah ide Rembug Nasional ILC.

Terlampir, kegiatan anggota Indonesian Logistics Community / ILC yang menggabungkan potensi DPP + DPC. Semoga apa yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta memperoleh hasil yang optimal. Bravo !.

Bismillah. 


Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]
As an extracurricular activity for KALOGers, there's nothing wrong with joining and socializing with logistical personnel in Jakarta and other parts of the country. In the ILC 2018 National Consultation Meeting later, not only logistical actors around the capital will join but also from several regions.

Monday, October 29, 2018

[KU-xxx/2018] Pembatasan Jam Operasional, Berdampak Kelangkaan Sembako


Palembang, Detik Sumsel – Pembatasan jam operasional dan rute mobil barang yang akan direalisasikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang menuai reaksi protes dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sumsel.

Menurut Ketua DPD Aptindo Sumsel, H Eddy Resdianto, masalah ini bermula dari Peraturan Walikota (Perwali) No 59 tahun 2011 soal pengaturan rute mobil barang dalam Kota Palembang.

“Itu kan masih berupa usulan ke Walikota Palembang untuk direvisi bukan direalisasikan, tentu saja mengejutkan kami kalau memang pembatasan jam memang benar dilakukan,” ujar Eddy, Sabtu (27/10).

Keputusan tersebut diakuinya juga hasil dari pertemuan dengan Asisten I Pemkot Palembang dan unsur terkait untuk membahas masalah jam operasional truk muatan yang baru sebatas usulan. Dan pihaknya berharap Pemkot Palembang dan unsur terkait juga mendengarkan masukan dari Aptrindo Sumsel yang bisa dijadikan pertimbangan. Pasalnya, masalah ini terkait dengan perekonomian di Sumsel.

“Kami tentu saja merasa berat mengenai masalah jam operasional yang tidak boleh beroperasi mulai pukul 06.00 sampai 22.00 WIB,” tukasnya.

Ia menambahkan, itu berlaku untuk truk muatan yang melalui dari Jl Nur Amin, Jl Yos Sudarso, Jl RE Martadinata, Jl Abdul Rozak, Jl R Soekmamto, Jl Basuki Rahmat, Jl Demang Lebar Daun, dan Jl Parameswara.

Tentu saja kebijakan tersebut memberatkan pengusaha truk angkutan. Pasalnya rute dari mulai pintu gerbang dari pelabuhan Boom Baru saja sudah terkunci alias tidak boleh melintas.

Selama ini, Aptindo sudah menerapkan jam operasional yang saat ini sudah berjalan dengan tidak operasional pada pukul 06.00-10.00 WIB. Lalu kembali bisa beroperasi pada pukul 10.00-15.00 WIB lalu tidak boleh beroperasi pada pukul 15.00 sampai 21.00 WIB dan beroperasi lagi pada 21.00 sampai 06.00 WIB.

“Tapi kalau diperkenankan hanya bisa beroperasi pada pukul 22.00 WIB mana ada gudang yang buka di jam itu jadi terpaksa kami harus menunggu, padahal idealnya satu truk dalam sehari bisa melakukan pengiriman dua kali, kalau memang begitu bisa rugi miliaran,” tegasnya.

Apalagi dalam satu hari bisa sekitar 600 truk yang beroperasi di pelabuhan Boom Baru dengan rata-rata truk mengangkut hingga 24 ton dengan isi muatan yang berbeda.

“Jadi kita ingin solusi yang berimbang dan duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik karena kalau harus mengikuti jam operasional mulai pukul 22.00 WIB maka perekonomian bisa lumpuh,” lanjutnya.

Mengingat truk yang mengangkut barang tersebut sangat berhubungan dengan perekonomian seperti sembako, barang kebutuhan proyek yang terkait infrastruktur.

Sehingga jika pembatasan jam operasional benar diberlakukan juga akan berdampak pada tersendatnya distribusi yang berujung pada harga barang yang bisa melambung.

Selain itu, Eddy juga menjelaskan jika truk muatan bukan pemicu kecelakaan tapi justru karena pengendara yang lalai. Hal itu merujuk pada data Dirlantas sepanjang 2018 yang mencatat terjadi 44 kecelakan truk dengan sepeda motor, namun hanya empat kasus yang terjadi di Palembang, sisanya di daerah.

“Kecelakaan di dalam kota itu juga penyebabnya lebih banyak karena kelalaian pengendara motor. Buktinya hampir 100 persen kasusnya SP3, karena setelah digelar perkara ternyata kelalaian pengendara itu juga bisa dilihat dari Circuit Closed Television (CCTV),” bebernya.

Hal senada juga dikatakan Budi Susanto, Sekretaris DPD Aptrindo Sumsel yang menegaskan jika soal pengaturan rute mobil barang di dalam Kota Palembang buka diatur oleh Perwali melainkan Undang-undang No 22 tahun 2009.

“Kalau memang Pemkot Palembang bersikeras melakukan pembatasan jam operasional maka bisa terjadi stagnan barang dan penumpukan barang kapal dari dalam dan luar negeri karena barang terhambat diangkut,” jelasnya.

Ditambahkanya, hal tersebut memicu terjadinya antrian kapal yang akan keluar masuk ke pelabuhan Boom Baru apalagi pelabuhan ini selalu beroeprasi lebih dari 24 jam.

“Kalau distribusi tersendat maka akan terjadi kelangkaan barang di Sumsel sehingga bisa memicu terjadinya kenaikan harga dan menimbulkan inflasi,” katanya. (May)

Sumber : Detik Palembang, 28.10.18 / Foto : Wikipedia.

[English Free Translation]
The limitation of operating hours and goods car routes that will be realized by the Palembang City Transportation Agency (Dishub) reap a protest reaction from the Indonesian Truck Employers Association (Aptrindo) of South Sumatera. Read the details above.

Sunday, October 28, 2018

[KG-xxx/2018] AXI-KALOGers M4 Okt 2018


JaKaRTa : Minggu ini ato minggu ke-4 di bulan Oktober 2018, dari sistem kalender Masehi tampaknya menjadi momok baru di kehidupan bangsa Indonesia yang terkenal ramah menjadi sinistis + hobi nyinyir. Pasalnya ada unsur ormas yang mengompori pake bakar2 lafadz agung di acara Hari Santri pula.

Ironis bin miris dan segudang kekecewaan yang memuncak. Sesama muslim kini saling bermusuhan dan diadu domba, apalagi di tahun politik, apapun dihalalkan agar kekuasaan tetap ditangan. Banyak yang gak sadar, jabatan hanyalah titipan namun seperti kata orang bijak, klo sudah enak malas turun (tahta).

Makanya tematiknya kali ini sebagian besar meme yang menyoroti tentang kisruh tersebut. Blog ini haram membicarakan isu politik karena itu hanya meme-nya saja yang akan mewakili topik diatas. Sejatinya, media ini hanya akan fokus di perkembangan informasi seputar industri transportasi khususnya kereta api (KA).

Minggu ini juga direksi KALOG melakukan studi banding ke Australia terkait pengoperasian tambang batubara di Negeri Kangguru dan berharap metode yang didapat, bisa diimplementasikan di Indonesia. Pasti ada plus minusnya semisal kapasitas muatnya hanya 800 ton per jam dst. Pasti jadi bahan evaluasi.

Sementara itu sebelum akhir pekan di lingkungan KALOG dilakukan pelantikan & pengukuhan pegawai secara besar2an melibatkan 53 orang dengan detil sebagai terlampir di edisi hari Jumat tgl 26/10.

Blon lagi ngurusin bantuan Palu + Donggala, kunjungan ke MSC, koordinasi dengan JO BumiKalog + Daop 1 Jak, ujicoba Open Side Dump di Sumsel, dan juga perayaan hari jadi di kantor karena ditodong KALOGers he he he.

Aktifitas KALOGers lainnya, silahkan simak dokumentasi AXI-KALOGers M4 Okt 2018. Selamat menyimak..... 


Sumber : KALOG / Foto : KALOGers.

[English Free Translation]
Week 4 is a week that is less exciting to nuance the life of the nation and state in the country. But for KALOGers, we must keep looking at the future with full optimism. Go Get ‘Em.

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...