Tuesday, June 20, 2017

[KG-171/2017] Piknik Disela-sela Posko Angleb 2017 - 18/06/17

CiReBoN : Kegiatan Posko Angkutan Lebaran (Angleb) 2017 bagi insan perkeretaapian, biasanya dilakukan di berbagai kota dan stasiun di Tanah Jawa.  Khusus tahun ini, areanya menyebar di Jawa Barat dan kudu memikirkan angkutan kesananya.

Pasalnya, ada Jatibarang (JTB), Purwakarta (PWK) dan Bogor (BOO) serta. Stasiun besarnya ada Cirebon Prujalan di Daop 3 Cn dan Pasar Senen (PSE) di Daop 1 Jak. Tahun ini sama sekali gak nyangkut ke Stasiun Bandung (BD) sama sekali ha ha ha …

Kebetulan kali ini dapat H1 di JTB dan H2 di Cn. Karena jadual posko siang maka paginya meluangkan waktu piknik ke tempat wisata terdekat di dalam kota Cirebon, diantar staf CSOS Stasiun Cirebon, thanks Rizky.

Dua area piknik yang sempat disambangi yakni 1) Keraton Kasepuhan Cirebon dan 2) Goa Sunyaragi. Berkeliling dengan memanfaatkan taksi online dan memang, terbantu bingitz dan gak repot jadinya. Booked, Ride & Pay. So Simple.

Keraton Kasepuhan (mengutip dari Wikipedia dengan sejumlah penyempurnaan), adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo di dalamnya.

Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri. Sayangnya, gak sempat mampir ke museum karena keterbatasan waktu tapi sempat berkeliling ke setiap sudut keraton diantar abdi dalem.

Museum keraton memiliki catatan yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka serta lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dimiliki yaitu kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta tersebut saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Di dalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja. Yang jelas, setiap ornamen dan aksesori yang ada, memiliki makna dan simbol. Toooop abiiiz.

Contoh paling nyata, pemasangan keramik secara miring dengan indikator warna coklat - untuk kisah para nabi2 sedangkan warna biru, penggambaran keindahan negeri Kincir Angin dan seterusnya.



Sekilas tentang Goa Sunyaragi, kita cuplik dari Wikipedia sebagai berikut. Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon di mana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, ato Taman Air Sunyaragi, ato disebut juga Tamansari Sunyaragi.

Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.

Yang menarik dari bahan bangunan candi tsb yakni batu2 karang sehingga kesannya kokoh dan seram tapi kesannya kuat. Dari sisi estetika agak kurang gimana gitu tetapi tetap saja buat generasi penerus, wajib mengunjunginya.

Sejarah berdirinya gua Sunyaragi memiliki dua buah versi, yang pertama adalah berita lisan tentang sejarah berdirinya Gua Sunyaragi yang disampaikan secara turun-temurun oleh para bangsawan Cirebon atau keturunan keraton. Versi tersebut lebih dikenal dengan sebutan versi Carub Kanda.

Versi yang kedua adalah versi Caruban Nagari yaitu berdasarkan buku Purwaka Caruban Nagari tulisan tangan Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon tahun 1720. Sejarah berdirinya gua Sunyaragi versi Caruban Nagari adalah yang digunakan sebagai acuan para pemandu wisata gua Sunyaragi. Menurut versi ini, Gua Sunyaragi didirikan tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati. Kompleks Sunyaragi lalu beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan.

Menurut Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan Giri Nur Sapta Rengga berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati.

Hal itu dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati (sekarang Keraton Kasepuhan Cirebon) yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil, dan lain-lain. Sebagai data perbandingan, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candrasengkala Benteng Tinataan Bata yang menunjuk angka tahun 1529 M.

Dokumentasi hasil piknik singkat, silahkan dilihat foto2nya dibawah ini. Tujuan Posko tetap ada tapi jangan sampe menghabiskan waktu untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Intinya, bisa2nya kita lah he he he.


Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]
Incidentally picket this time, the task in Day 1 Jtb (Jatibarang) and Day 2 in Cn (Cirebon). Because the picket schedule in Day 2 in daytime, then the morning time we spend to visit the nearest tourist attraction within the city of Cirebon, accompany by CSOS Cirebon Station, thanks Rizky.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...