Friday, January 13, 2017

[KA-013/2017] Paparan DU Di Hadapan 3 Menteri - KA Kontainer JICT-GDB pp.



JaKaRTa : Dalam rangka sosialisasi distribusi barang dengan moda transportasi Kereta Api (KA). Jumat (13/01), DU menghadiri kegiatan Sosialisasi Kereta Api Angkutan Peti Kemas Jalur Tanjung Priok-Gedebage p.p di kawasan JICT Tanjung Priok.

Dalam kesempatan ini, DU memaparkan  dihadapan 3 (tiga) Menteri Negara yaitu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tentang kesiapan PT KAI (Persero) dalam mendukung program angkutan barang khususnya peti kemas Gedebage-Tanjung Priok.

Acara ini juga dihadiri oleh D1, D2, US, EVP 1 Jak beserta jajaran, Dirut KALOG, Diropsar KALOG dan VP Terminal dan Logistik. Tim pelaksana KALOG hadir secara lengkap guna mendukung kelancaran acara kunjungan 3 (tiga) menteri.

Diharapkan pemanfaatan Angkutan Kereta Api Peti Kemas ini menjadi salah satu pilihan solusi yang tepat untuk membawa komoditas ekspor-impor karena efisien, tepat waktu, dan aman.

Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan oleh rombongan, untuk melihat langsung sarana dan prasarana yang ada di stasiun JICT.  

Juga dilengkapi AXI-KALOGers usai acara peninjauan siang tadi. Selamat menyimak dokumentasi dibawah ini. Simak juga cuplikan berita kunjungan 3 menteri negara ke Stasiun JICT diawah ini.
 

 
--- quote ---

(artikel) Kereta Peti Kemas Gedebage-Tanjung Priok Angkut Produk Tekstil dari Bandung

Yulida Medistiara - detikFinance


Jakarta - Pelaku usaha di Bandung dan sekitarnya bisa memanfaatkan Kereta Api (KA) Peti Kemas Gedebage (Bandung)-Tanjung Priok untuk mengangkut barangnya yang akan diekspor ke luar negeri. Apa saja yang diangkut oleh kereta peti kemas ini?

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini kebanyakan produk industri garmen menggunakan jasa kereta peti kemas ini. Kebanyakan, produk garmen ini dikirim ke Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan kereta api sebelum diekspor ke mancanegara.

"Industri Bandung itu industri garmen, kebanyakan produk tekstil itu di ekspor ke mancanegara seperti AS dan Eropa," kata Airlangga, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2017).

Selain industri garmen, dia berharap para pengusaha sepatu dan alas kaki untuk menggunakan jasa ini. Hal itu karena di Bandung banyak sekali pengrajin dan pengusaha sepatu yang berpotensi melakukan ekspor.

"Kawasan industri lain seperti kerajinan, sepatu, alas kaki," ujar Airlangga.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut kereta api peti kemas ini banyak mengangkut jenis barang. Misalnya produk elektronik hingga mobil.

"Barang yang diangkut antara lain barang elektronik hingga mobil," kata Mendag Enggartiasto.

Bagi pelaku usaha di Bandung, barang hasil produksi bisa dibawa ke pelabuhan darat (dry port) Gedebage di ujung timur Kota Bandung.

Stasiun kereta peti kemas di Pelabuhan Darat Gedebage memiliki dua jalur khusus untuk bongkar muat kontainer yang memiliki depo guna merawat puluhan gerbong. Di kawasan stasiun ini juga terdapat Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB).

Sarana angkutan yang digunakan adalah gerbang berjenis GD/Gerbong Datar dengan macam-macam kapasitas angkut mulai dari 30 ton-45 ton. (dna/dna)

--- unquote ---

Sumber : Humasda Daop 1 Jak - KALOG / Foto : KAI - KALOG.

[English Free Translation]
In order to socialize the distribution of goods with rail transport modes, on Friday (January 13th), DU attend the socialization activities by railway service between JICT Station Tanjung Priok-Gedebage Container Terminal vice versa. 

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...