Thursday, February 28, 2013

[KU-058/2013] Sumsel : Pasca-Banjir, Jalan Rusak Parah



SEKAYU-Pasca direndam banjir beberapa pecan, sejumlah titik jalan (Jalinteng) di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) rusak parah. Seperti di Jalan Kayuare, Kecamatan Sekayu, kondisi Jalan Lintas Tengah tersebut bahkan membuat kemacetan sepanjang 1-2 Km, mulai dari arah Palembang ke Sekayu.           
    
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan terpaksa antre untuk bisa melewati jalan yang berlumpur. Bahkan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jalan tersebut terpaksa ditutup dengan pecahan batu. “Sejak terendam banjir, jalan banyak yang rusak parah. Kemarin saja ada truk yang nyarus terbalik, tapi kemecatan lalu lintas hampir setiap hari terjadi, dan belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki,”kata Rahman, warga Kelurahan Kayu Are, kemarin.
    
Warga lainnya bernama Amir (35) menilai, akses Jalan mulai dari Desa Epil hingga ke kota Sekayu sejak satu bulan belakang masih cukup parah. “Koranke la, supaya Pemerintah tahu, kalau jalan di antara Epil hingga Sekayu ini banyak yang sudah rusak, bahkan la rusak parah akibat terendam banjir,” tegas Amir.
    
Sementara sampai sore kemarin, kondisi jalan tersebut masih bisa dilewati sejumlah kendaraan. Sedangkan Jembatan di Desa Karang Waru, Kecamatan Lawang Wetan sudah ditimbun menggunakan batu pecah. Sementara Jembatan Bailey Desa Tanjung Durian, Kecamatan yang sama sudah diganti dari lantai papan menjadi besi lempengan. Kondisinya hingga sore kemarin sudah bisa dilalui kendaraan berat, namun harus bergiliran.
    
Dampak lainnya dari banjir, tandan buah segar (TBS) sawit petani membusuk hingga puluhan ton. Kerugian petani dan perusahaan kian dirasakan karena banjir telah merendam areal perkebunan hingga sebulan ini. Petani Sawit di Lawang Wetan Armadi (43) mengeluhkan banjir tahun ini benar-benar merugikan. “Bagaimana kami mau panen, lima hektare sawit saya mulau membusuk ,” katanya.

Asisten kepala PT Lonsum Sei Punjung Estate Wilayah Babat Toman, Prasetya menuturkan sebanyak 570 hektare areal perkebunan inti perusahaan sejak Desember sudah terendam banjir. Hal tersebut membuat perusahaan merugi. “Sekarang perusahaan dan petani tidak bisa memanen karena TBS nya membusuk sedangkan tanaman sawitnya masih bisa digunakan,” terang Prasetya usai dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Kabupaten Muba.
    
Humas PT Pinago  Utama, Arkadius mengaku kerugian perusahaan dan petani kian dirasakan. “Untuk lahan Pinago sekitar ribuan hektare yang terendam banjir. Sehingga banyak TBS yang busuk tak bisa dipanen,” ungkapnya.(sid/lia)


Sumber : Sumatera Ekspres, 27.02.13.

[English Free Translation]
After immersion flooding several weeks, a number of waypoints (Jalinteng) in the district of Musi Banyuasin (Muba) severely damaged. As an example, in Jalan Kayuare, Sekayu District, Central Crossing or Jalan Lintas Tengah, the road conditions even create congestion along the 1-2 km, from Palembang to Sekayu direction.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...