Saturday, February 23, 2013

[KU-053/2013] Grup Bakrie Menang, Orang Terkaya Indonesia Mundur dari Bumi Plc

Jakarta - Salah satu orang terkaya di Indonesia yang sekaligus komisaris utama Bumi Plc, Samin Tan, akan mundur dari jabatannya di perusahaan tambang tersebut. Ia masih akan menjabat sebagai komisaris sampai ada penggantinya.

Seperti dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Bumi Plc, Jumat (22/2/2013), Samin Tan masih akan berperan sebagai wakil dari pemegang saham mayoritas Bumi Plc sekaligus penghubung mitra bisnisnya di Indonesia.

Bumi Plc mengaku, perekrutan untuk pengganti Samin Tan sedang dilakukan. Kriteria yang dibutuhkan adalah seseorang yang seperti Samin Tan, yaitu punya pengalaman dan tidak asing dengan pasar saham London.

Pemilihan calon komisaris baru ini sedang dikonsultasikan bersama antara komisaris dengan direksi independen Bumi Plc. Sambil menunggu keputusan, Bumi Plc selanjutnya akan fokus mengembangkan anak usahanya, PT Berau Coal Tbk (BRAU).

Perusahaan kongsi Grup Bakrie-Rothschild yang dulunya bernama Vallar itu juga akan memeriksa hasil investigasi oleh Macfarlanes LLP soal penggelapan dana di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) seperti yang dituduh Nathaniel Rothschild selama ini.

Samin Tan masuk sebagai investor di Bumi Plc pada Januari 2012 lalu. Ia mengucurkan dana sekitar US$ 1 miliar untuk mendapatkan setengah dari 29,9% saham Bumi Plc milik Grup Bakrie.

Padahal, dulu Rothschild sengaja mencari celah untuk menguasai Bumi Plc dengan meramaikan isu Grup Bakrie gagal bayar untuk utang-utang BUMI. Dengan dana dari Samin Tan, Grup Bakrie berhasil melewati masalah tersebut.

Samin Tan pun ditunjuk sebagai Komisaris Utama Bumi Plc tak lama setelah masuk sebagai investor, yaitu sekitar Maret 2012. Rothschild, yang telah satu kali gagal menjatuhkan Grup Bakrie, kembali berulah.

Kali ini, Rothschild menuduh dewan komisaris dan direksi Bumi Plc, yang saat itu kebanyakan dari Grup Samin Tan dan Bakrie, tidak membela kepentingan investor minoritas.

Rothschild juga menuduh anak usaha Bumi Plc di Indonesia, BUMI dan BRAU, telah melakukan penggelapan dana dan meminta dilakukannya audit investigasi terhadap dua anak usaha itu. Audit investigasi pun dilakukan, tapi karena merasa tidak didukung direksi dan komisaris Bumi Plc, Nat pun mengundurkan diri.

Grup Bakrie juga melakukan hal yang sama, menarik satu-persatu personelnya dari jajaran direksi dan komisaris Bumi Plc. Setelah Indra Bakrie dan Ari Hudaya lebih dahulu meninggalkan perusahaan yang dulu bernama Vallar Plc itu, Chief Executive Officer (CEO) Bumi Plc Nalin Rathod pun menyusul.

Grup Bakrie yang geram atas tuduhan tak berdasar itu langsung mengajukan proposal untuk melepas hubungan dengan Bumi Plc melalui pembelian kembali saham-saham yang dipegang Bumi Plc di aset-asetnya di Indonesia.

Rothschild, yang juga salah satu pemegang saham Mayoritas di Bumi Plc merespons proposal ini dengan tawaran baru, yaitu berani membayar Bumi Plc senilai US$ 270 juta (Rp 2,5 triliun) kepada Bumi Plc melalui NR Investments jika Bumi Plc merombak 12 dari 14 dewan direksi dan komisarisnya.

Dewan direksi Bumi Plc yang sudah menggelar RUPSLB menyatakan, tidak bisa merespons tawaran Rothschild dan akan melanjutkan pembahasan proposal Grup Bakrie, tawaran yang akan 'menceraikan' Bumi Plc dengan Grup Bakrie.

Sumber : DetikFinance, 22.02.13.

[English Free Translation]
One of the richest men in Indonesia as well as major commissioner Bumi Plc, Samin Tan, would step down from his position in the mining company. He still will serve as commissioner until a replacement done.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...