Thursday, October 20, 2011

[KU-089/2011] Adaro dan Bukit Enim Energi Kian Kuasai Lahat


JAKARTA: PT Adaro Energy Tbk menambah porsi 46% saham PT Bukit Enim Energi (BEE) senilai US$46 juta dari tiga perusahaan asing.

Dalam keterbukaan informasi kepada bursa Efek indonesia, Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir mengatakan pembelian dilakukan melalui anak usaha Adaro, PT Alam Tri Abadi.

Ketiga penjual saham BEE, tuturnya, adalah Lucky Star Corporation, Oriental Holdings Ltd, dan BrightPatch Corp.

"Setelah transaksi tersebut, Adaro memiliki 61,04% saham BEE," ujar Boy Thohir dalam keterbukaan itu.

Selain Adaro, pemilik lain saham BEE adalah anak usaha PT United Tractors Tbk yaitu PT Pamapersada Nusantara 20%, Triputra Utama Selaras 13,92%, dan PT Bumi Alam Sejahtera 5,04%.

Manajemen perusahaan juga menyatakan transaksi tersebut tidak termasuk transaksi material atau benturan kepentingan.

"Investasi kami di BEE merupakan bagian dari prakarsa kami untuk membangun pijakan yang kuat dan membuka potensi batu bara di Sumatra Selatan."

BEE adalah perusahaan tambang batu bara greenfield di Muara Enim, Sumsel, dan memiliki jaringan transportasi lokal dan akan melengkapi akuisisi logistik yang baru dilakukan Adaro.

Perusahaan itu memiliki izin usaha pertambangan (IUP) selama 20 tahun sejak Maret 2011 di area seluas sekitar 11.130 hektare.

BEE akan mulai menilai sumber daya dan cadangan mulai tahun depan.

Sebelumnya, emiten berkode ADRO itu membeli 35% saham perusahaan jasa pertambangan batu bara PT Servo Meda Sejahtera (SMS) senilai Rp200 miliar dari PT Servo Infrastruktur.

Pembelian SMS dilakukan melalui PT Alam Tri Abadi, yang 99% sahamnya dimiliki Adaro.

SMS melakukan pengangkutan batu bara dan pemuatan batu bara ke atas kapal melalui dua anak usahanya.

Pada perkembangan terkait, PT Bukit Asam Tbk mengonfrontasi Adaro tentang masalah (dispute) di kuasa pertambangan eksplorasi (KP) di Kabupaten Lahat.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Achmad Sudarto menegaskan kembali bahwa klaim Adaro tidak ada masalah di KP Lahat milik PT Mustika Indah Permai adalah tidak benar.

Achmad mengatakan masih terjadi perbedaan pendapat karena izin Mustika terkait dengan pemberian izin KP Bukit Asam yang statusnya sedang ditingkatkan menjadi eksploitasi oleh pemerintah kabupaten. (faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, 18.10.11.

[English Free Translation]
Adaro Energy and Bukit Enim getting ahold Lahat.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...