Tuesday, December 11, 2012

[KU-296/2012] Kisruh Bumi, Bos-bos Bumi Plc Bertemu


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah pesan singkat diterima Kontan, Senin siang (10/12/2012), dari Samin Tan. "Saya sudah dalam perjalanan ke London," tulis Chairman Bumi Plc tersebut.

Tak banyak komentar dari Samin Tan terkait perjalanannya ke negeri Ratu Elizabeth itu. Namun, ia mengatakan, kedatangannya ke Inggris untuk menghadiri rapat Board of Directors (BoD) Bumi Plc, Rabu (12/12/2012).

Rencana pertemuan para bos Bumi Plc itu diamini Amir Sambodo, Independent Non Executive Directors Bumi Plc. "Memang besok akan ada rapat," tutur orang nomor satu di Tuban Petrochemical Industries itu saat menjawab telepon Kontan.

Amir mengatakan, rapat BoD akan memutuskan nasib proposal yang diajukan Grup Bakrie dan Nathaniel Rothscild (Nat). Proposal mana yang akan diajukan ke rapat umum pemegang saham (RUPS) Bumi Plc? "Bisa dua-duanya diajukan, tergantung rapat," kata Amir.

Sekadar mengingatkan, Grup Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings Ltd) telah mengirimkan proposal kepada Bumi Plc yang menginginkan pertukaran 23,8 persen saham Bumi Plc dengan 10,3 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Grup Bakrie secara tidak langsung memiliki saham Bumi Plc lewat kolaborasi dengan Samin Tan di dua entitas bernama Bumi Borneo Resources Pte Ltd dan Borneo Bumi Lumbung Energi Pte Ltd. Melalui dua entitas itu, Samin juga memiliki 23,8 persen Bumi Plc.

Dalam proposalnya, Grup Bakrie juga ingin membeli 18,7 persen saham BUMI dan 84,7 persen saham PT Berau Coal Energy Tbk yang juga masih diapit Bumi Plc. Nilai tawaran Bakrie di luar tukar guling saham tersebut mencapai 1,2 miliar dollar AS.

Tak mau kalah, Nat pun melayangkan proposal tandingan. Dia mengaku telah menggandeng Robert Friedland, termasuk juga Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo.

Sayang, Amir sama sekali tidak mau bercerita tentang peta kekuatan kedua kubu konglomerasi, Bakrie dan Nat, di Bumi Plc pascamundurnya Indra Bakrie dari jabatan Co Chairman Bumi Plc, Jumat lalu (7/12/2012).

Praktis, dari kubu Bakrie, kini hanya tersisa Nalinkant Rathod sebagai Chief Executive Officer (CEO), selain Samin dan Rosan Perkasa Roeslani (Non Executive Directors) yang selama ini diisukan dekat dengan Grup Bakrie.

Rosan sempat mengungkapkan kabar mengejutkan tentang pemeriksaan regulator pasar modal Inggris terhadap dugaan hubungan kesatuan (concerted party) antara dirinya, Samin Tan, dan Grup Bakrie. "Jika panel memutuskan ada concerted party, saya tidak bisa menggunakan hak suara (voting rights) di Bumi Plc," ujar Rosan yang punya 10 persen votings rights di Bumi Plc.

Ulah Nat bikin gusar Samin Tan
Entah siapa yang diuntungkan dari keputusan Board of Director Meeting Bumi Plc. Namun, perseteruan antarpemegang saham di Bumi Plc bisa menjadi gambaran kerasnya konflik di Bumi Plc.

Bahkan, Samin Tan sempat mengancam mengundurkan diri sebagai Chairman Bumi Plc. Dalam surat yang ditujukan kepada Sir Julian Horn Smith, Deputy Chairman Bumi Plc pada 13 Oktober 2012, dia merasa diintimidasi oleh Nat.

Nat, lanjut Samin, juga mengaku bisa mengakses surat elektronik miliknya. "Jika kasus ini terbukti (pembobolan email), Anda (Julian) pasti setuju bahwa ini adalah kejahatan serius di bawah yurisdiksi hukum mana pun," ujar Samin dalam suratnya.

Karena ancaman Nat itu, konsultan keamanan internet, Context Information Security, disewa untuk menyelidiki pada 24-25 November. Fakta yang mereka temukan memperkeruh; akun email milik Samin Tan telah diserang peretas (hacker) dan direncanakan sejak 1 Maret 2012.

Serangan ini, menurut Context, dapat mengakses semua email Samin. "Termasuk akses pengambilan dokumen dari komputer pribadi Samin Tan lewat infeksi perangkat lunak berbahaya (malware)," terang konsultan senior Context, Stuart McKenzie.

Selain ke Samin Tan, Grup Bakrie juga mengaku email dan telepon mereka diserang hacker. Sejumlah temuan aksi pembajakan yang diterima Kontan, menyebutkan, serangan itu menggunakan sandi Archipelago Project. Tuduhannya, aksi ini dirancang oleh Nat untuk menguasai aset Grup Bakrie yang tengah terimpit utang.

Laporan itu menyebutkan nama Diligence LLC,  yang ditengarai berhubungan dengan Nat, merekrut intelijen dan ahli komputer untuk mencari dan membobol data-data Grup Bakrie. Salah satu yang disewa adalah seorang Rusia dengan bayaran 20.000 dollar AS per minggu untuk menangani proyek Archie. Ada juga nama Anthony Zboralski, seorang hacker Polandia berkebangsaan Prancis, yang kabarnya disewa untuk menyerang akun email para petinggi Grup Bakrie.

Chris Fong, Juru Bicara Group Bakrie, menyatakan telah melaporkan masalah ini ke Unit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. "Kami sudah melaporkan pada 11 Oktober 2012," kata Fong.

Ian Middleton, Juru Bicara Nat, membantah semua tuduhan itu. "Kami akan menyiapkan langkah khusus setelah berkonsultasi dengan Nat," kata Middleton. (Yuwono Triatmodjo, Agustinus Beo Da Costa, Veri Nurhansyah Tragistin/Kontan)

Sumber : Kontan-Kompas, 11.12.12.


[English Free Translation]
Meetings plan of Bumi Plc bosses were echoed Amir Sambodo, Independent Non-Executive Directors Bumi Plc. "It will have a meeting tomorrow," said the number one in Tuban Petrochemical Industries when answering the phone.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...