Friday, November 16, 2012

[KU-272/2012] Transportasi Indonesia : Multimoda Transportasi Mendesak Diatur

JAKARTA- Multimoda transportasi di Indonesia mendesak untuk diatur mengingat pada 2015 sudah dimulainya Asean Connectivity, untuk itu perlu didirikan badan usaha tersendiri. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan L. Denny Siahaan mengatakan perlu adanya Badan Usaha Multimoda yang diregulatori oleh Kementerian Perhubungan dalam satu direktorat jenderal (ditjen) diluar yang ada saat ini yakni Ditjen Perhubungan Udara, Laut, Darat, dan Kereta Api. 

"Kami sudah sampaikan ke Menteri Perhungan hasil studi kami mengenai konsep didirikannya Ditjen Multimoda di Kemenhub dengan lima unit eselon II, sudah lengkap susunan direktorat ini sampai ke kepala seksi," kata Denny saat press background mengenai Implementasi Sistranas Pada Penyusunan Tataran Transportasi Wilayah, di Jakarta, Rabu (14/11/2012). 

Dia menambahkan dalam Ditjen Multimoda ini akan diatur soal sarana, prasarana, dan angkutan khusus seperti angkutan Lebaran, Natal, Tahun Baru, liburan sekolah, saat terjadi bencana alam. 

Menurutnya, multimoda transportasi ini sudah sangat penting diterapkan di Indonesia mengingat pada 2015 Indonesia sudah harus mengikuti Asean Connectivity, yakni terkoneksinya seluruh moda angkutan transportasi di seluruh negara Asean, yakni bebas beroperasi ke negara-negara anggota Asean. 

"Dalam cetak biru Sistem Logistik Nasional, memang soal transportasi menjadi kontributor terbesar untuk tingginya biaya logistik nasional. Untuk itu perlu konsep multimoda transportasi yang terpadu, kalau transportasi lancar, biaya akan efisien," tutur Denny. 

Sistranas 
Denny menambahkan penerapan Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) akan dirambah hingga konsep transportasi wilayah. Sistem ini masih terus dilakukan dengan target hingga 2030, dan sudah dimulai sejak 2010 atau selama 20 tahun. 

"Banyak aspek yang harus dibangun dan dilaksanakan sesuai misinya, mulai dari membangun jaringan pelayanan dan prasarana yang merata, membangun perangkat keselamatan dan keamanan, membangun penyedia jasa transportasi, membangun sumber daya manusia (SDM) transportasi berkualitas," kata Denny. 

Dia melanjutkan pihaknya menginginkan agar Sistranas mampu diterapkan hingga ke tataran wilayah dan tataran lokal untuk meningkatkan konektivitas seluruh Indonesia, baik antarprovinsi hingga antarwilayah. 

"Sasaran Sistranas efektif dan efisien, dan agar bisa diterapkan dalam tataran transportasi nasional (tatranas)," ujar Denny. 

Deny menjelaskan ada pembagian arah pengembangan jaringan transportasi yang dilaksanakan yakni ada enam kelompok. Yakni pengembangan jaringan transportasi dalam Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Bali, Pulau Kalimatan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Papua. 

Lebih lanjut Denny menguraikan bahwa sistem Sistranas memiliki fungsi sebagai penunjang yang menyediakan jasa transportasi efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain dan ikut menggerakkan dinamikan pembagunan nasional serta sebagai industri jasa yang dapat memberikan nilai 
tambah. Selain itu, Sistranas juga sebagai unsur pendorong yang akan menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah berkembang. 

"Semua ini dilakukan juga sekaligus dalam rangka percepatan MP3EI, apalagi terdapat sentra-sentra produksi di setiap pulau yang membutuhkan transportasi untuk mengembangan dan peningkatan perekonomian," ucap Denny. (Faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, 16.11.12.

[English Free Translation]
Multimodal transportation in Indonesia urged to set recall in 2015, when it was start of Asean Connectivity. It is necessary to set up a separate business entity.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...