Sunday, January 29, 2012

[KG-030/2012] Wawancara Dengan Koran Sumeks – (bag. 2/2)

PALEMBANG: Berikut ini lanjutan cuplikan artikel ke-2 yang dimuat di Laporan Khusus harian Sumatera Ekspres tanggal 28/01/2012, halaman 2

--- quote ---.

Artikel 2 : Mulai Berdebu, Aktivitas Dihentikan

Manager Area PT Kereta Api Logistik (Kalog), RAM, sebagai pihak yang menangani salah satu aktifitas pemuatan dan pembongkaran stockpile batu bara (maksudnya, pembongkaran batu bara di stockpile, editor) di dermaga Kertapati, mengaku telah melakukan penyiraman tiap hari untuk mengantisipasi debu batu bara ini.

Dijelaskannya, di stockpile Kertapati (KPT) ada tiga perusahaan batu bara. Yakni PT Bukit Asam (PTBA), PT Prima Mulia Sarana Sejahtera (PT PMSS) dan PT Bara Alam Utama (PT BAU).

Untuk PT BAU, aktivitas pemuatan dan pembongkaran diawasi oleh KALOG dengan menyewa Dermaga milik PT Kereta Api sedangkan PTBA dan PT PMSS dikelola sendiri.

Menurut RAM, untuk mencegah menyebarnya debu ke lingkungan warga, pihaknya juga telah melakukan penyiraman saat pengangkutan ke tongkang dari dermaga stockpile.

“Kami melakukan penyiraman tiap hari. Selain itu aktivitas kami juga menyesuaikan dengan keadaan lingkungan warga. Di saat waktu shalat, aktivitas kami hentikan dan bila hari sudah sangat panas dan mulai berdebu, aktivitas juga dihentikan sementara agar disiram lebih banyak”, ujar RAM.

Diakuinya, beberapa minggu terakhir, angin dan cuaca ekstrem mengganggu aktifitas mereka. Namun bila disinggung mengenai debu hitam yang menyelimuti kawasan Dipo Ujung, menurut RAM, jarak stockpile mereka (PT BAU) cukup jauh dari kawasan Dipo Ujung.

“Kalau untuk warga di kawasan stasiun Kertapati ini memang ada keluhan dan mereka sering mengingatkan kita tapi kalau untuk Dipo Ujung, stockpile terdekat ialah milik PTBA”, pangkas RAM.

Sementara, Manajer Umum PTBA Unit Dermaga Kertapati, Haryanto, ponselnya tidak aktif saat dihubungi ke nomor 081266291xxx.

Sedangkan Humas PTBA Tanjung Enim, Baskoro, ketika dikonfirmasi tadi malam, mengaku sedang berada di Jakarta. Ketika ditanyakan soal debu batu bara yang dikeluhkan warga di Jl Dipo Ujung, Kertapati, beberapa hari ini, dia meminta agar mengkonfirmasikannya saja langsung dengan pihak di Kertapati.

“Langsung datangi saja kesana, saya lagi di Jakarta,” tutupnya.

Sumber : Sumeks, 28.01.12.

[English Free Translation]
In essence, KALOG already done the utmost thing to minimize the effects of dust, especially during extreme weather in recent days, until about mid-February 2012. We’ll keep close monitor the situation.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...