Friday, August 16, 2013

[KU-219/2013] BUMN Dapat Porsi Kecil Di Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda


Bisnis.com,JAKARTA -- Badan usaha milik negara akan mendapatkan porsi minoritas dalam pengerjaan feasibility study mega proyek Jembatan Selat Sunda.

Deputi Perencanaan Infrastruktur dan Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Luky Eko Wuyanto  mengatakan feasibility study (fs) atau studi kelayakan jembatan senilai Rp200 triliun tersebut mencapai Rp2 triliun.

"Itu kan sangat besar. Sekarang BUMN [badan usaha milik negara] mana yang mau mengeluarkan uang sebesar itu," katanya saat ditemui, Selasa (16/7).

Selain itu, ujar Luky, penggelontoran uang dari BUMN juga akan sedikit susah karena harus berurusan dengan pemegang saham dan terkadang sampai ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Jadi tidak mudah, harus komitmen, kemungkinan jadi minoritas saja," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan M.Chatib Basri menegaskan fs Jembatan Selat Sunda (JSS) akan dilakukan oleh BUMN dan pemrakarsa yakni PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS).

Sumber : Bisnis Indonesia, 16.07.13.

[English Free Translation]
State-owned enterprises will get a share of minorities in the feasibility study which work for the Sunda Strait Bridge mega project. Infrastructure Planning and Regional Deputy Coordinating Ministry for Economic Affairs said Luky Eko Wuyanto the feasibility study (FS) worth the Rp 200 trillion to Rp 2 trillion.

1 comment:

  1. terima kasih atas atensinya pak gendoet, semoga bermanfaat. salam sejahtera.

    ReplyDelete

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...