Saturday, August 11, 2018

[KG-xxxx/2018] Napak Tilas Asian Games - 11/08/18


JaKaRTa : Anak Jaman Now klo ditanya pergaulan sih pe-de abiiiiz dan memang gak heran karena dengan gadget ditangan, bisa jadi mereka lebih kenal Mbah Google ketimbang Mbah Marijan ato sesepuh lain yang asli Indonesia.

Gak ada salahnya disaat akhir pekan mengajak teman2 kantor ato keluarga untuk jelong2 (baca : jalan2) dan mengetahui sejarah kota di sekitar kita. Gak usah jauh2 dulu. Semisal yang di Jakarta, kenali dulu profil ibukota itu seperti apa.

Kebetulan hari Sabtu 11/08 kami ikut Wisata Kreatif Jakarta dengan tema Napak Tilas Asian Games. Pemandu tur kebetulan rekan sekampus, yang nyemplung di aktifitas sosial edukatif, Ira Latief HI98 Unpad. Pokoknya keren abiiiizzz. Biayanya murah tapi suasana kebersamaannya juga dapet. 

Rute : Sarinah Thamrin/Toko Official Merchandise Asian Games - Jl. Thamrin - Bundaran HI/ - Hotel Indonesia - Simpang Susun Semanggi - Kawasan Gelora Bung Karno (bagian luar karena bagian dalam sudah steril) - Stasiun TVRI

Ada yang tahu makna Asian Games (selanjutnya disingkat AG) bagi Indonesia dan orang2 keren dibalik kesuksesan Pemerintah Indonesia menyelenggarakan AG tahun 1962? Tahukah Pembaca sekalian pematung Tugu Selamat Datang bernama Edi Sunarso dan penggambarnya yaitu Heng Ngantung (gubernur DKI Non Muslim pertama). Oh iya gitu?

Lantas tahukah Sarinah di Jl Thamrin Jakarta yang begitu terkenal sebagai toko gede ato department store pertama yang dibangun di Indonesia dan dijamannya termasuk paling moderen di Asia Tenggara bahkan juga Asia saat itu. Orang Indonesia mengetahui tangga berjalan (escalator) pertama kali di Sarinah ini.

Ngomong2 Sarinah itu siapa ya?  Perempuan ini konon sangat berpengaruh dalam kehidupan sosok seorang presiden pertama RI yang sangat menghormati kaum hawa karena nilai2 yang ditanamkannya. Dia adalah ibu asuh Bung Karno.

Lantas Istora Senayan, yang kemudian diganti nama menjadi Gelora Bung Karno (GBK) didisain oleh Frederik Silaban (non Muslim) yang juga merancang Mesjid Istiqlal. Dia non-muslim namun saat itu, gak ada friksi tajam tuh.

Artinya keberagaman di Indonesia gak perlu diungkit-ungkit dan semua orang sudah menjiwainya dengan baik. Jangan jadi alat propanda politik. Dia sudah hidup dalam darah setiap warga negara yang dilahirkan di ibu pertiwi, KECUALI politisi karbitan.

Blon lagi cerita kemegahan Bunderan Hotel  Indonesia (HI), Bandara Kemayoran hingga Jembatan Semanggi. Semua memiliki nilai sejarahnya masing2. Masih penasaran?  Mending ikutan aja ya di lain waktu. Itu cuma sekelumit pengalaman singkat loh dan rekomendasinya : wajib ikutan

Sampe ketemu di acara piknik bareng temen2 ya.

Dokumentasi terlampir. 


Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]
Incidentally on Saturday – August 11 we joined the Jakarta Creative Tourism with the theme of the Asian Games Retreat. The tour guide happened to be a colleague at the campus, who plunged into educational social activities, Ira Latief HI98 Unpad. So cool Guys and you have to join this tour next time. Dont Miss It

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...