Monday, June 10, 2013

[KU-158/2013] Pembubaran Kementerian Perkeretaapian Cina

Pada tanggal 27 Mei 2013, harian berbahasa Inggris terbitan London, Financial Times, memberitakan latar belakang pembubaran Kementerian Perkeretaapian di China karena tindak pidana korupsi dan inefisiensi.


Pemerintah China yang berideologi Komunis dengan sistem pemerintahan yang terpusat (sentralistik) akhirnya menerima fakta bahwa Perkeretaapian di China harus tetap maju namun harus bebas dari korupsi dan inefisiensi.

Kementrian Perkeretapaian di China yang sebelumnya memiliki 2 juta pegawai dikecilkan menjadi 130 pegawai dalam bentuk sebuah biro (direktorat) yang hanya  bertugas untuk sertifikasi dan standardisasi keselamatan  di Kementrian Transportasi. Bagaimana dengan Indonesia yang menganut paham demokrasi yang berlandaskan pelayanan kepada masyarakat?

Di tahun 2005, sebuah direktorat perkeretaapian  dimekarkan  menjadi Direktorat Jenderal dengan kekuasaan yang mulai dari Gapeka sampai ijin pembangunan, pengoperasian, sertifikasi sarana dan prasarana bahkan memegang Dipa yang sebesar biaya operasi KAI tiap tahun dan tetap menjadi agen pengadaan prasarana dan sarana.

Apabila perkeretaapian di Indonesia tidak bisa lebih cepat  maju dibandingkan di China, maka tentu ada yang kurang efisien dan efektif ya? Apakah KAI atau DitjenKA atau keduanya?

Kata seorang rekanan, sebelum saya bertugas di KAI, banyak urusan itu perlu pelicin dan rekanan itu tahu siapa saja yang pernah memintanya mulai dari "user"  sampai Pengadaan sampai Keuangan sampai mana mana dech. 

Lalu saya tanya, sekarang apakah sudah berubah? Katanya ya sudah berubah, jauh lebih halus, walaupun di banyak daerah masih saja praktek yang begituan terjadi termasuk kolusi yang sudah lama, praktek bisnis yg dikuasai pihak internal, kedok organisasi dlsb. Itu semua harus dihapus! Kalau terbukti, maka saya akan serahkan penyimpangan pada proses hukum.

KAI pada saat ini telah berada pada kelompok perusahaan Nasional yang memberikan kompensasi yang baik, hampir setara  dengan BUMN besar dan Perusahaan Swasta Nasional lainnya seperti Indocement, Astra,  Garuda, PLN dan yang lainnya, oleh karena itu saya menuntut kualitas kerja yang kelas satu juga. 

Bayangkan, tidak banyak badan usaha yang menanggung seluruh biaya rumah sakit pegawai dan keluarganya.

Ayo kita buktikan, sama seperti di China bahwa Kementrian Perkeretaapian di China telah diubah menjadi sebuah BUMN yaitu China Railways Corporation  demi efisiensi, efektifitas, dan pengoperasian berdasarkan kebutuhan pasar dengan layanan yang kompetitif. 

Selamat bekerja.

Tulisan ini saya buat pada ketinggian 38.000 kaki diatas Samudera Atlantik.

 

Sumber : Ignasius Jonan – Dirut PT KAI / foto  : Boni.

 

[English Free Translation]

On May 27, 2013, the English-language daily published by London's Financial Times, proclaiming the dissolution of the Ministry of Railways background in China because of corruption and inefficiency. The report as above.


 

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...