Thursday, March 21, 2013

[KU-078/2013] Warga tak Percaya Sopir Truk Batubara Bisa Dibina


SRIPOKU.COM, LAHAT - Informasi akan kembali beroperasinya truk angkutan batubara dari Lahat menuju Palembang, membuat warga di Kabupaten Lahat geleng-geleng kepala. Mereka beranggapan tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan, karena pembinaan apapun yang dilakukan diyakini tetap akan mengganggu ketertiban umum.

Dampak kemacetan pun sudah terbayang, belum lagi kerusakan jalan yang tak sebanding dengan income yang didapat negara.

Warga dibeberapa daerah di Kabupaten Lahat, Rabu (20/3/2013) mengaku sudah mendengar informasi akan kembali beroperasinya angkutan truk batubara, setelah membaca berita diberbagai media cetak. 

Mereka mengaku cukup terkejut dengan pernyataan Menteri Perindustrian RI yang mengizinkan angkutan batubara kembali beroperasi, yang menjadi pedoman Asosiasi Angkutan Batubara Lahat dalam bertindak. Sebab sepengetahuannya belum ada kebijakan baru yang diterapkan Gubernur Sumsel, pasca instruksi pelarangan awal 2013 lalu.

Menurut kebanyakan warga, sebaiknya asosiasi angkutan batubara menunggu selesainya jalan khusus yang sedang dikerjakan. Sesuai dengan intruksi yang diberikan Gubernur Sumsel, yang dibuat setelah mendapat masukan dari berbagai pihak. Sebab jika memaksakan diri melewati jalan umum, sangat mengganggu kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Kemacetan arus lalulintas dari arah Lahat menuju Palembang, pasti akan kembali terjadi. Sehingga akan membuat waktu tempuh semakin lama, yang bisa berdampak pada sisi ekonomi yang lebih luas. Belum lagi kerusakan jalan juga pasti terjadi, yang income untuk negera dari sektor itu tidak cukup untuk memperbaikinya. Yang lebih parah angka kecelakaan akan meningkat, sebab salah satu faktor terbesar akibat ulah sopir truk yang tidak mengindahkan peraturan lalulintas.

"Pasti macet lagi. Saya tak percaya sopir truk bisa dibina," ujar Aripudin (45), sopir yang membawa sayuran ke Palembang.

Sumber : Sriwijaya Post, 20.03.13.

Catatan :
Rujukan sebelumnya silahkan baca : [KU-077/2013] Truk Batubara Akan Kembali Ke Jalan Umum,  [KU-076/2013] Palembang : Ribuan Pendemo Pulang Tangan Kosong, [KU-072/2013] Warga Lahat Tuntut Tambang Rakyat, [KU-071/2013] Warga Masih Keluhkan Debu Batubara, [KU-031/2013] Pasca Pelarangan Truk Batu Bara, Jalintim Palembang-Inderalaya Lancar, [KU-030/2013] Ratusan Sopir Truk Batu Bara Mengamuk , [KU-026/2013] Kantor Pemkab OKU Timur Penuh Tronton Batu Bara, [KU-025/2013] Ratusan Truk Batu Bara Dikandangkan, [KU-023/2013] Upayakan Penundaan Leasing.

Bisa dilanjut dengan : [KU-021/2013] Alex Noerdin : Kalian Buat Kaya Perusahaan Tambang, [KU-019/2013] Warga Lahat Dukung Larangan Truk Melintas di Jalan Umum, [KU-018/2013] DPRD Sumsel Rekomendasi Gunakan Jalan Umum, [KU-017/2013] Gubernur Sumsel Harus Pertahankan Larangan, [KU-016/2013] Kadishubkominfo : Jangan Salahkan Gubernur, [KU-015/2013] DPRD Sumsel Minta Sopir dan Pengusaha Bentuk Konsorsium.

Selain itu, baca juga : [KU-013/2013] Tiba di Dermaga Batu Bara, Wartawan Kebingungan, [KG-310/2012] Jalan Khusus Batubara Servo Terendam Banjir, [KU-289/2012] Per 1 Januari 2013, Angkutan Batu Bara Di Sumsel Harus Lewat Jalan Khusus dan [KU-274/2012] Perusahaan Batu Bara Bangun Jalan 116 Kilometer.

[English Free Translation]
Information related to the re-operation of the coal trucks from Lahat to Palembang, making residents in Lahat regency pessimistic. They assume such action should not be done, because anything done even coaching, is believed to be disturbing public order.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...