Wednesday, November 23, 2011

[KU-124/2011] Proyek Kereta Api Batu Bara Siap Direalisasikan

BADUNG, Bali: Pengelola jasa pengangkutan material tambang, PT Bukit Asam Transpacific Railways merealisasikan proyek kereta api batu bara US$2 miliar atau setara Rp17 triliun pada awal 2012 untuk meningkatkan kinerja induk usaha.

Realisasi proyek ini dilakukan setelah anak usaha PT Bukit Asam Tbk (Persero) itu menyepakati pendanaan dari China Development Bank  dan perusahaan infrastrutur yang berbasis di Beijing, China Railways Group Ltd sebesar US$1,3 miliar.

Chief Planning Officer  China Development Bank, Chen Jian Yin mengatakan skema pendanaan ini terdiri dari skema 70:30. Pada 70% pendanaan akan ditopang oleh CBD dan sisanya atau sekitar US$700 juta ditopang ekuitas perseroan.

“Secara keseluruhan kami siap merealisasi proyek ini,” kata Chen saat penandatanganan kerja sama yang digelar di sela-sela agenda KTT Asean di Bali, hari ini.

Tercatat Rajawali Group merupakan penanam saham terbesar dalam proyek pengangkutan ini. Perusahaan yang dimiliki Peter Sondakh ini memiliki 80% saham. Sebanyak 10% dimiliki oleh Bukit Asam Banko dan china railways memiliki hak opsi kepemilikan sebanya 10% sisanya.

Bukit Asam dalam waktu dekat juga akan meningkatkan kepemilikan sahammnya melalui it Asam Banko di Bukit Asam Transpacific. Bukit asam banko dalam waktu dekat akan menaikkan jumlah kepemilikan sebayak 20% dengan mengakuisisi saham mayoritas milik Rajawali.

Proyek pembangunan infrastruktur kereta api dengan panjang rel sekitar 300 kilometer ini akan melintasi  satu kota dan delapan kabupaten yang berada di Sumatra. Kereta api batu bara ini, nantinya akan mengangkut hasil batu bara Bukit Asam di Muara Enim, Sumatra Selatan hingga Bandar Lampung.

Proyek yang telah mengantungi izin prinsip perkeretaapian khusus dari kementerian perhubungan ini rencananya akan segera melakukan pembebasan lahan. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur rel kereta api kurang lebih sebanyak 3.000 hektare. “Kami ingin itu ada dua jalur yang menghubungkan pelabuhan dan kawasan tambang.”

Proyek yang merupakan integrasi dari seluruh kebutuhan tambang batu bara, infrastruktur transportasi kereta api dan pelabuhan.

“Direncanakan akan beroperasi  penuh pada akhir 2015 atau selambatnya April 2016," ujar Darjoto Setyawan, Direktur Pelaksana Rajawali Corpora.

Darjoto menjelaskan, pada realisasi proyek ini dianggarkan sebanyak US$100 juta untuk penambangan dan pengelolaan batubara. Pengelolaan batu bara akan dikerjakan PT Bukit Asam Banko sebagai perusahaan joint ventura antara Bukit Asam sebanyak 65% dan sisanya Rajawali Asia Resources.” (faa)

Sumber : Bisnis Indonesia, 18.11.11.

[English Free Translation]
Coal train project ready to be realized in short time.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...