Monday, June 15, 2020

[KU-167/2020] Pemerintah Belum Putuskan Nasib Jepang di Proyek Kereta Cepat


Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyatakan pemerintah belum mengambil keputusan soal mitra baru dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Ini artinya, belum ada kepastian apakah investor asal Jepang benar-benar akan masuk dalam proyek tersebut atau tidak.

"Belum ada keputusan soal itu (masuknya Jepang dalam proyek kereta cepat)," ucap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaluddin dalam video conference, Senin (15/6).

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti pembahasan integrasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Hal yang pasti, Ridwan menyatakan wajar jika ada calon mitra baru yang ingin masuk di tengah proyek.

"Saya belum tahu (pembahasannya seperti apa). Tapi kalau di tengah jalan ada mitra baru tidak apa-apa," ujar dia.

Diketahui, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung saat ini berada di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Mayoritas atau sebesar 60 persen saham perusahaan digenggam oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan sisanya 40 persen dimiliki oleh Beijing Yawan HSR Co.Ltd.

Sementara, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya melibatkan investor asal Jepang. Tepatnya adalah Japan International Cooperation Agency (JICA).

Ridwan menjelaskan persoalan mitra baru dalam proyek infrastruktur adalah murni keputusan pemerintah Indonesia. Hal itu bukan menjadi urusan China atau Jepang.

"Pembahasan integrasi belum. Belum sampai ke sana. Ini bukan persoalan Jepang atau China, ini urusan dalam negeri," tegas Ridwan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Jepang akan masuk dalam anggota konsorsium Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung - Surabaya. Ia bilang Jepang akan masuk konsorsium karena rute akan diperpanjang dari yang sebelumnya hanya Jakarta-Bandung menjadi Jakarta-Bandung-Surabaya.

Selain itu, pelibatan juga dilakukan karena karena proses pengerjaan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang melibatkan konsorsium China mengalami keterlambatan selama satu tahun. Semua ini, kata Airlangga, adalah laporan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sumber : CNN Indonesia, 15.06.20.

[English Free Translation]
The Maritime and Investment Coordinating Ministry said the government had not yet made a decision regarding new partners in the Jakarta-Bandung-Surabaya fast train project. This means, there is no certainty whether Japanese investors will actually enter the project or not.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...