Tuesday, June 17, 2014

[KA-165/2014] Napak Tilas 150 Tahun Pembangunan Jalur KA Pertama Di Indonesia


SeMaRaNG: Hari ini, Selasa 17/06/14 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, dengan unit EAB, menyelenggarakan Napak Tilas Peringatan 150 Tahun Pembangunan Jalur Kereta Api (KA) Pertama di Indonesia, tepatnya lintas Semarang – Tanggung.

Dalam acara ini, diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya pemasangan papan sejarah (wall story) di Stasiun Tanggung, pemberian satunan kepada anak yatim piatu, pengumuman pemenang lomba fotografi dan pagelaran budaya di Stasiun Kedungjati.

Maksud dan tujuan diadakannya acara ini, agar masyarakat Indonesia semakin paham dan mengerti makna sejarah perkeretaapian Indonesia di masa lalu dan kedepannya diharapkan mampu mendukung peran perkeretaapian nasional di Tanah Air tercinta.

Simak liputannya dibawah ini dan juga cuplikan artikel seminggu sebelumnya dari sebuah media cetak untuk referensi tambahan. EVP Daop 4 berfoto bersama (pake seragam djadoel he he he).


Sumber : Humaska.

--- quote ---

(artikel) KAI Semarang Napak Tilas 150 Tahun KA Pertama Indonesia

Pamuji Tri Nastiti   -   Kamis, 05 Juni 2014, 17:36 WIB

Bisnis.com, SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 4 Semarang napak tilas 150 tahun beroperasinya KA pertama di Indonesia, 17 Juni 1864 - 17 Juni 2014.

Suprapto, Humas KAI Daop 4 Semarang menyampaikan agenda itu akan diisi dengan perjalanan KA Djoko Kendil rute Semarang Tawang - Tanggung - Kedungjati.

"Kereta api pertama di indonesia beroperasi dengan rute Samarang - Tanggung. Napak tilas akan dilaksanakan sesuai tanggal pertama kali beroperasi," ujarnya, Kamis (5/6/2014).

Sejarah KA di Indonesia dimulai dengan pembangunan jalan rel yang diawali dengan penyangkulan pertama pembangunan badan rel oleh Gubenur Jenderal Hindia Belanda, LAJ Baron Sloet Van De Beele pada 17 juni 1864.

"Dari Semarang - Tanggung sepanjang 26 kilometer, diresmikan 10 Agustus 1867. Lebar spoor yang digunakan 1435 mm," ujarnya.

Jalan rel pertama itu dibangun perusahaan swasta NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatsschappij). Pada ruas rel Tanggung selanjutnya akan dipasang prasasti sejarah pembangunan rel pertama yang dilaksanakan saat napak tilas.

Selain napak tilas rute KA pertama, kegiatan akan diisi dengan membersihkan lokomotif dan lomba foto.

[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Operational Area (Daop) 4 Semarang, organized trail first 150 years of railway operations in Indonesia, June 17, 1864 - June 17, 2014. Suprapto, PR PT KAI Daop 4 deliver the agenda, there will be filled with the train trip Djoko Kendil from Semarang Tawang - Tanggung – Kedungjati.

Monday, June 16, 2014

[KU-164/2014] Jalur KA Baru Siap Dibuka 2015


JAKARTA: Dirjenka Kemenhub akan membangun banyak jalur KA baru pada 2015 yang akan didukung dana APBN 2015 dengan total Rp 14,5 triliun. Dirjenka Kemenhub Hermanto Dwiatmoko, mengatakan Kemenhub akan menerima alokasi Rp 45 triliun dari APBN 2015.

Sejumlah sektor antara lain pengelolaan & penyelenggaraan transportasi perkeretaapian mendapatkan alokasi paling tinggi yakni Rp 14,5 triliun.

"Kucuran dana APBN ini sekitar 14,5 triliun sesuai dengan pagu indikatif dari Bappenas & Kemenkeu. Dana ini akan dialokasikan ke beberapa proyek antara lain pembangunan jalur baru KA," ujarnya. beberapa proyek pembangunan jalur KA baru pada 2015 antara lain pembangunan infrastruktur perkeretaapian lintas Sumatera dengan alokasi sekitar Rp 9 triliun berupa dana penuh tanpa utang dari luar negeri.

Selain itu pembangunan KA jalur baru juga akan dibangun di Jawa, salah satunya lintas selatan. Proyek ini diantaranya rencana pembangunan KRL di DI Yogyakarta. Selanjutnya rencana pembangunan jalur KA di Sulawesi yakni Makassar & Pare-pare.

Adapaun untuk rencana proyek pembangunan jalur KA baru di Sumatera, PT KAI akan membangun jalur baru di Kota Pekanbaru untuk keperluan prioritas pengangkutan sawit & tidak menutup kemungkinan angkutan penumpang.

Sumber : Bisnis Indonesia, 15.06.14.

[English Free Translation]
Dirjenka Ministry of Transportation (MoT) will build a lot of new railway lines which will be supported in 2015 state budget funds  for a total of Rp 14.5 trillion. Hermanto Dwiatmoko, said the Ministry of Transportation will receive an allocation of Rp 45 trillion from the state budget in 2015.

Sunday, June 15, 2014

[KG-163/2014] Persiapan & Peresmian KA Angkutan Aqua CCR-JAKG p.p

CiCuRuG: Sejak Sabtu 14/06 pagi, staf PT Kereta Api Logistik (KALOG) sudah bersiap-siap menyecek dan memuat jug-rack kosong milik Aqua dari terminal barang Jakarta Gudang (JAKG), tujuannya : stasiun Cicurug (CCR), Sukabumi.

Guna menyongsong era baru angkutan barang massal via kereta api (KA) diperlukan langkah strategis dan ekstrim untuk mewujudkan mimpi lama, dimana penantian ini memerlukan waktu hampir 6 (enam) tahun.

KS JAKG memberangkatkan KA dengan SF 8 GD (gerbong datar) galon kosong Minggu 15/06 jam 03.25 dari sta. JAKG dan kembalinya, memuat  galon isi di Cicurug, KA perdana Aqua ini secara operasional diresmikan bersama oleh D1 PT KAI, KS CCR, Dirut PT KALOG serta direksi PT TIV / Tirta Investama selaku produsen Aqua, sekitar jam 20.00 dari sta. CCR di hari yang sama.

Sebelum peresmian, diadakan doa bersama dan syukuran dengan anak yatim piatu dari pondok pesantren setempat. Juga diberikan shadaqoh, yang diberika langsung oleh Budi Noviantoro selaku Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Logistik (KALOG).

Syukur alhamdulillah semua acara berjalan lancar. Selamat dan sukses !. Sekali lagi, tujuan membantu pemerintah untuk mengurangi beban jalan raya mulai dilaksanakan. Dalam kondisi normal, 1 truk engkel/tronton bisa memuat 16 jug-rack, Wingbox 20 jug-rack atau 1 trailer 32 jug-rack. Bisa dihitung dong ?

Setidaknya, 1x angkutan KA Aqua dengan muatan 224 jug-rack bisa mengurangi kepadatan sepadan 14 truk engkel/tronton ato 11,2 wingbox ato 7 trailer di jalan raya. Sehari berapa ratus truk beroperasi dan dalam sebulan ? Itu gambaran sederhananya ‘loh.

Coba bayangkan kondisi jalan raya antara Bogor - Sukabumi bila bisa dikurangi 10 persennya saja, Inshaa Allah lebih lancar, kemacetan berkurang dan pemeliharaan jalan bisa lebih panjang lagi umurnya. Kurang lebih begitu gambarannya.


Lanjutkan, jangan sampai berhenti. Awalnya memang berat tetapi bila sudah terbiasa, mak nyuuuus. Congrats ya.

Ada yang mau menambahkan analisis diatas ? Silahkan, untuk sharing. Terima kasih sebelumnya.

Sumber :  KALOG / Foto : Benny RC, PsH, Noviandri, Humaska

[English Free Translation]
Since Saturday 14/06 morning, the staff of PT Kereta Api Logistik (KALOG) are getting ready to check and load the empty jug-racks at cargo terminal  Jakarta Gudang (JAKG), destination: Cicurug station (CCR), Sukabumi. Inauguration was done on 15th of June.

Saturday, June 14, 2014

[KG-162/2014] Rakor Pengembangan Angkutan Semen PT. KAI, PT. KALOG & PT. ITP


BoGoR: Kamis 12/06, bertempat di Hotel Santika Bogor, dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Angkutan Semen Tiga Roda, yang dihadiri PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI dan PT Kereta Api Logistik (KALOG).

Dalam rapat tersebut, hadir pula Dirkom PT KAI, Dirut - Diropsar - Dirkeu PT KALOG dan undangan dari ITP. Rakor ini menghasilkan sejumlah kesepakatan : peningkatan kapasitas angkutan semen Tiga Roda, rencana penambahan angkutan semen di beberapa rute, kerjasama pengelolaan gudang serta menjajaki muatan balik yang dimiliki / dibutuhkan oleh pihak ITP.

Terlampir dokumentasi selama rapat koordinasi di Bogor, Jawa Barat, yang berlangsung sukses.



Sumber : Humaska / Foto : Humaska.

[English Free Translation]
Thursday 12/06, at the Hotel Santika Bogor, implemented Cement Transport Development Coordination Meeting, which was attended PT Indocement (ITP), PT Kereta Api Indonesia (Persero) and PT Kereta Api Logistik (KALOG).

Friday, June 13, 2014

[KU-161/2014] Double Track “Ancam” Taman Kota Muaraenim


SRIPOKU.COM, MUARAENIM -- Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar mewanti-wanti pemborong proyek double track milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), untuk berhati-hati dalam bekerja dan tidak merusak aset milik Pemkab Muaraenim, Jumat (06/06/2014).

Dari pengamatan di lapangan, ada beberapa titik pembangunan proyek double track milik PT KAI yang berdekatan dengan aset milik Pemkab Muaraenim, seperti taman kota di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Muaraenim, berjarak lebih kurang 2,5 meter, taman kota miniatur yang merupakan sumbangan pihak ketiga. Taman-taman tersebut selain mempercantik kota, juga menjadi penilaian dalam Piala Adipura.

Menurut Muzakir, pihaknya sangat mendukung seluruh pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Muaraenim, apalagi jika untuk kepentingan masyarakat umum. Namun sebaiknya pembangunan tersebut tentu harus sesuai aturan dan mekanisme berlaku serta tidak merugikan masyarakat maupun pemerintah setempat apalagi sampai merusak.

Mengenai dengan adanya proyek pembangunan double track, lanjut Muzakir, yang saat ini sedang dilakukan oleh PT KAI, tentu diharapkan jangan sampai merugikan masyarakat dan pemerintah daerah, apalagi sampai merusak. Apalagi dalam pembangunan double track tersebut, terutama yang melintasi dalam kota Muaraenim, melintasi beberapa aset milik Pemkab Muaraenim seperti taman-taman sebagai keindahan kota.

“Kita berharap proyek KAI berjalan dengan lancar dan profesional dan tidak merusak taman kota,” ucapnya.
Meskipun begitu, sambung Muzakir, semua pihak harus memperhatikan aset milik daerah untuk dirawat dan dipelihara oleh seluruh elemen masyarakat, seperti taman kota, kolam retensi, dan lainnya terlepas Kabupaten Muaraenim telah mendapatkan Piala Adipura. Bahkan bila perlu, stake holder bisa menyumbang dana CSR-nya untuk memperindah kota Muaraenim.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Muaraenim, Zulkarnain Bachtiar mengatakan, memang taman–taman kota yang diperoleh dari sumbangan pihak ketiga yakni dari PT Global Mitra Mas (GMM), baik yang berada di kawasan GOR Pancasila maupun di dekat Jembatan Enim II Jalan Ahmad Yani. Selain itu, pada kawasan hutan kota maupun kawasan pasar inpres sumbangan dari APBD Pemkab Muaraenim, serta kawasan lainya terdapat sumbangan PT Bukit Asam. Semuanya itu memiliki andil dalam penilaian Adipura.

“Semua pihak harus menjaga sejumlah lokasi yang menjadi titik penilaian adipura, seperti kolam retensi dan taman–taman kota serta hutan kota,” urainya.

Terpisah, Staf Madya Bidang Jembatan Investasi Divre III Sumatera Selatan (Sumsel) PT KAI, Jatnika menuturkan, pihaknya sudah bekerja sesuai dengan prosedur. Semua terkait dengan perizinan, analisis manajemen dampak lingkungan (AMDAL) dan sebagainya, menurutnya sudah mendapatkan izin dari Pemkab Muaraenim. Ia menjamin dalam pembangunan tersebut tidak akan merusak taman kota di Jalan Ahmad Yani.
“Semua sudah sesuai, kalau salah satu perizinan tidak terpenuhi bagaimana proyek bisa berjalan,” ujarnya.

Sumber : Sriwijaya Post, 06.06.14.

[English Free Translation]
Regent Muaraenim Muzakir Sai Sohar cautioned the double track project contractor belongs to PT Kereta Api Indonesia (Persero), to be careful not to damage the work and assets owned by Muaraenim Regency, Friday (06/06/2014).

Thursday, June 12, 2014

[KU-160/2014] Tak Ingin Merugi, Tempuh Jalur Hukum


JAKARTA: Aset berupa tanah yang dimiliki PT KAI mencapai 270 juta m2 atau sekitar 270 ribu hektar dan tersebar di Jawa dan Sumatera. Dari jumlah tersebut, yang telah disertifikasi tercatat 90 juta m2, sedangkan sisanya dalam proses sertifikasi. Nilainya belum bisa diestimasi karena NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) di setiap daerah berbeda.

Namun sayangnya dari aset yang ada itu tidak seluruhnya berada pada PT KAI karena diserobot pihak swasta baik perorangan maupun korporasi. Karenanya PT KAI concern merebut kembali aset itu walaupun harus melalui jalur hukum.

Saat ini, ada sekitar 180 juta m2 aset milik PT KAI yang belum tersertifikasi. Ini menjadi kendala bagi PT KAI untuk mengembangkan pelayanan publik. Sementara itu pencapaian sertifikasi yang terjadi selama ini hanya berkisar 1,5 juta m2 sampai 2 juta m2. Dengan demikian untuk menyelesaikan sertifikasi sebanyak 180 juta m2 diperlukan waktu 90 tahun.

Jaga Aset Agar Tak Jadi Beban Ekonomi

Demi untuk penyelamatan aset, PT KAI telah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit. Direktur Aset Tanah dan Bangunan PT KAI menjelaskan, tanah berupa jalur kereta yang mati, kondisinya banyak yang dikuasai oleh pihak ketiga, entah itu perorangan maupun korporasi. Bahkan ada juga yang sengaja dibuatkan sertifikat oleh pihak-pihak tertentu.

Dan dalam perjalanannya, walaupun sebagian tanah telah disertifikasi dan sedang dalam proses sertifikasi, bukan berarti penyerobotan tanah tidak terjadi. Karenanya komitmen PT KAI adalah merebut kembali aset-aset yang dikuasai pihak lain itu yang jumlahnya diperkirakan triliunan rupiah.

“Kami fokus merebut kembali aset-aset yang diserobot agar kami tetap bisa melakukan pengembangan ke depan termasuk penambahan  trayek. Apalagi kami berpegang pada peraturan menteri agraria tahun 1965 kami lah yang sah memiliki hak pengelolaan tanah yang ada. Apalagi saat ini aset negara kami akan habis-habisan untuk penyelamatan aset biar balik ke negara,” katanya.

PT KAI menurutnya hingga kini terus berupaya menjaga aset agar tak jadi beban ekonomi perusahaan. Upaya yang dilakukan di antaranya adalah melakukan penjagaan, penandaan pada rumah yang berada di atas tanah PT KAI, pemagaran, dan pendataan secara IT menggunakan GPS.

Alami Kerugian Triliunan Rupiah

Banyaknya aset yang diserobot oleh pihak yang tak berwenang sehingga disinyalir PT KAI merugi hingga triliunan rupiah. Dengan mengusung tema “Mari Bung Rebut Kembali” PT KAI serius memperjuangkan miliknya demi kesejahteraan bangsa dan negara dengan mengupayakan kembali aset-asetnya yang selama ini diduduki atau diklaim oleh segelintir orang yang hanya memperkaya pribadinya masing-masing.

“Contohnya akibat aset kami yang diserobot di Medan, Sumut, kami mengalami kerugian hingga triliunan rupiah terhadap penyerobotan lahan pada tanah seluas 34.776 m2 milik PT KAI. Ini baru satu contoh kasus, bagaimana bila semua yang diserobot dikalkulasi, maka akan terlihat sangat besar kerugian yang dialami PT KAI,” katanya.

Tempuh Jalur Kekeluargaan (Non Litigasi) Sebelum Jalur HukumKalau dilihat, masyarakat saat ini lebih cerdas dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi pada bangsa ini. Banyak masyarakat yang berpikiran, segala sesuatu yang menjadi suatu permasalahan yang timbul, notabene harus berpihak kepada pemerintah.

Karenanya dalam menangani permasalahan ini PT KAI selalu menempuh jalur kekeluargaan sebelum jalur hukum ditempuh dalam memperjuangkan haknya sebagai pemilik aset yang diserobot. Untuk itu, pendataan aset yang dimiliki oleh PT KAI dilakukan untuk mengejar pelayanan yang lebih memuaskan kepada masyarakat luas, khususnya para pengguna jasa KA.

Untuk aset-aset yang masuk dalam proses pengadilan, memang pada awalnya dengan PT KAI sudah terjadi perselisihan sehingga hal ini masuk ke dalam proses pengadilan.

Mulai dengan Pendataan AsetUntuk mengakumulasi seluruh aset, KAI memulainya dengan pendataan aset yang dilakukan dengan para jajarannya yang terbagi jadi 3 aset, yang masing-masing dikelompokkan dalam 3 kategori aset pada tiap-tiap data yang dibukukan.

KAI mengelompokkan masalah-masalah yang ada pada aset-aset KAI yang tersebar menjadi 3 buku. Yang pertama aset tanah, kedua aset rumah dinas, dan ketiga gedung di luar rumah dinas. Dan aset tersebut berada di daerah-daerah yang dalam kategori prime atau bagus.

Prioritas PT KAI untuk menyelesaikan permasalahan kepemilikan aset fokus pada area-area yang ekonomis dan nomor 1 untuk penyelesaian awal. Ada 4 Daop dan 1 Divre yang dituju, yaitu Daop 1, Daop 2, Daop 4, Daop 8, dan Divre 1.
PT KAI selalu berpegang pada ketentuan yang berlaku saat menjalankan kebijakan untuk mengembalikan aset. Dalam menjalankan setiap kebijakan perusahaan tidak terlepas dengan ketetapan GCG. Kami tidak bisa seenaknya menjalankan action ataupun kebijakan.

Bisa dibayangkan tanah yang harganya trilyunan. Persoalannya sekarang memang mereka selalu ranahnya ke perdata, karena yang dibutuhkan oleh mereka hanya putusannya itu, tidak peduli bagaimana caranya. Begitu diputuskan, maka sah aset tersebut menjadi milik mereka.

KAI diberikan kepercayaan oleh negara untuk mengelola aset. Artinya dalam mengelola dan upaya mengembalikan aset KAI ini tidak ada kepentingan pribadi Direksi & jajarannya. Oleh sebab itu KAI gencar, kenapa KAI dianggap sangat serius.

Penggunaan lahan, pengambilalihan lahan & bangunan milik KAI oleh sejumlah perusahaan swasta di Medan, Sumut. Kondisi itu sangat rentan & kritis karena banyak diincar pihak swasta. Kini PT KAI tengah menjalani sidang pada sengketa pada kasus perdata. PT KAI kalah di tingkat pengadilan negeri hingga kasasi.

PT KAI masih menunggu putusan PK di MA soal perebutan lahan 7,2 hektar. Namun jika KAI kalah dalam proses hukum yang telah memasuki tahap peninjauan kembali (PK) di MA itu, dikhawatirkan akan menjadi tren penyerobotan aset di masa mendatang.

Dimasuki Orang Tak BerkepentinganKemudian dari pihak yang mengklaim bahwa itu hak mereka harus menunjukkan bukti kepemilikan. Karena KAI sudah melakukan kerja sama dengan polisi dalam rangka mensosialisasi aset ini, diminta untuk menghadirkan data yang asli berupa AJB & saat ini dalam proses.

Dari pihak kepolisian agar ini digelar bahwa kepemilikan sebenarnya itu milik siapa. Jadi sesuai dengan pencapaian tadi ini juga akan menjadi master bagi KAI. Kalau  ini bisa kita ungkap akan menjadi imbas positif bagi kasus-kasus yang lain, bahwa KAI tidak main-main untuk menarik kembali aset-aset miliknya, karena KAI memang didukung berbagai bukti kepemilikan.

Dalam perkembangan terkait dengan pengambilalihan aset KAI ada beberapa prioritas, diantaranya Manggarai, Jakarta, ini asetnya Daop 1. Kemudian Malabar, Bandung, Jabar. "Kami juga akan mengembalikan tanah kepunyaan rakyat yang bukan milik KAI. Kalau KAI hanya diberikan tugas untuk operasional saja, tetapi harus dibangkitkan bahwa tanah ini tanah negara yang diserobot oleh pihak-pihak swasta yang kepentingannya hanya untuk individu.

Kedua, final ceritanya tentang Cihampelas 91. Cihampelas 91 itu sudah kami kuasai & di-police line. Memang ujung akhirnya sudah terpidana atau bagaimana saya belum tahu. Terus terakhir ini Cihampelas 149, yang awalnya dikuasai oleh pihak swasta menggunakan pengacara & pengacaranya sudah mengerti serta bersedia membantu KAI untuk mengambil alih," jelasnya.

Jadi tahun-tahun ini ke depan demi menertibkan aset, salah satunya ini secara bertahap dengan sasaran utama yang nilainya strategis KA ambil dahulu.

"Memang yang kami ambil tokoh-tokohnya dahulu karena kami anggap sebagai simbol atau tokoh yang menjadi panutan. Seperti Edi Sasongko yang ada di Manggarai itu memang Ketua Perpenkanya di sana," ujar EVP Non Railways Assets PT KAI.

Untuk Cihampelas 91 riwayatnya sama dengan 149. Belum lama ini ada 3 orang yang datang ke kantor KAI di Bandung yang mengaku sebagai utusan dari Oncom Raos yang pernah KAI tertibkan. Setelah dihubungi KAI ternyata pihak Oncom Raos tidak mengakuinya. Oleh sebab itu pimpinan KAI sungguh sangat bijak dengan menggunakan alat negara untuk mengamankan aset negara. KAI turun ke lapangan bukan atas nama pribadi namun atas dasar perusahaan. Dengan kasus ini sudah ada kesepakatan antara Direksi dengan Kapolri.

Percepat SertifikasiTerkait dengan penambahan persertifikatan, Dirut PT KAI sudah melakukan MoU dengan Kepala BPN. Jadi bila saat ini aset yang telah tersertifikasi sekitar 1,5 juta meter persegi per tahun, maka di tahun 2014 ini targetnya sekitar 20-25 juta meter persegi per tahun.

Sebenarnya ekspektasi atau harapan KAI setelah ini semua akan dilaksanakan eksekusi untuk obyek yang bersangkutan. Jadi pemahaman mereka tentang milik negara yang harus dibenahi terlebih dahulu. Memang saat ini KAI sedang dalam proses sertifikasi dari grondkaart.

Sebenarnya grondkaart sudah sah cuma perlu lebih mensahkan lagi dengan cara sertifikasi secara kerja sama dengan BPN. Jadi grondkaart itu memang ada yang berperkara karena cetakan yang cukup panjang sehingga tim KAI dengan UI melakukan perjalanan ke Belanda untuk mencari bukti tersebut. Dan ternyata ada bukti buku yang menjadi alasan bahwa ada bukti yang menguatkan kepemilikan KAI yang berupa grondkaart tersebut.

Harapan KAI, Hakim Bela Kepentingan Negara

Campur tangan Kemen BUMN menurut EVP Non Railways Assets juga merupakan dukungan terhadap persidangan-persidangan dari proses-proses pidana yang ada. Untuk kasus pidana ini penanganannya langsung dilakukan oleh Kejaksaan Agung.

Untuk kasus perdata yang merupakan upaya hukum terakhir dari KAI, materi PK sudah dikirim ke MA & sudah diproses, isunya sudah diputuskan majelis hakim namun belum dipublikasikan. Harapannya adalah KAI percaya sekali majelis hakim akan membela kepentingan negara. Jika diputus kalah di PK berarti, menurutnya, itu semua bukan lagi milik KAI.

"Kenapa KAI sangat mempertahankan lahan khusus tersebut, karena selain kepemilikannya merupakan milik KAI, ini milik pemerintah & perlu diingat bahwa Bandara Kualanamu baru 1 track. Apabila dalam perkembangannya dibangun double track pasti akan membutuhkan pengembangan fasilitas stasiun & untuk ini pasti diperlukan lahan yang saat ini menjadi sengketa tersebut.

 Tolong diingat saat inipun jika kereta masuk parkiran sudah tidak ada parkir. Pemkot sampai menyediakan taman yang dipergunakan untuk tempat parkir kereta, padahal ada 72 Ha milik kereta api yang bisa digunakan. Saya tidak paham bagaimana cara mengekspos hal-hal yang terjadi seperti ini," ungkapnya.

Untuk kasus yang di MA memang pihak KAI sepertinya tak bisa membuktikan adanya penyalahgunaan wewenang, namun KAI bisa merasakan bahwa KAI diganggu terus. Untuk mengatasi permasalahan ini KAI tak menggunakan jasa tenaga alih daya, mungkin karena pandangan masyarakat bahwa menggunakan tenaga alih daya akan berkesan negatif. Namun demikian KAI tetap menggunakan lawyer demi untuk pengambil alihan asetnya.

Pada saat penertiban, KAI juga berkoordinasi dengan polisi & petugas-petugas yang ada di wilayah. Karena sudah ada lawyer sekali lagi ini bukan bicara kepemilikan tetapi ini penguasaan, aset KAI dikuasai pihak lain. Kalau kepemilikan lawyer-nya pun sudah mengetahui kalau itu milik KAI.

"Makanya kuasa hukum tadi itu kami gunakan untuk mengosongkan dengan cara tertib, dimana sudah sekian tahun hampir tidak tersentuh. Dan ini semua kasusnya seperti penguasaan. Jadi banyak yang berasumsi bahwa jika sudah menduduki sekian tahun menjadi hak milik padahal tidak.

Ada isu yang berkembang aset tersebut milik negara bukan punya KAI. Padahal dengan isu-isu tersebut akan melemahkan posisi KAI. Ini berbahaya buat kami, sehingga dengan adanya isu tersebut selalu dibawa," ujar SM Aset Non Railways Daop 1.

Sumber : Kliping Majalah Global Review, Edisi 15 Mei-15 Juni 2014.

[English Free Translation]
Land assets owned by PT KAI reach 270 million m2 or about 270 thousand hectares and spread across Java and Sumatra. Of these, which have been certified registered 90 million m2, while the rest are in the certification process. Further details, read above.

Wednesday, June 11, 2014

[KG-159/2014] Gudang Transit KPT, Akhirnya DibongkarJuga




PaLeMBaNG: Lama rasanya (bila dihitung dengan waktu) pembongkaran sebuah gudang transit di Kertapati (KPT), Palembang, akhirnya baru bisa maujud. Banyak usaha dan orang bilang, udah rejekinya dan udah waktunya.

Padahal, semasa kita bertugas di Sumatera Selatan, banyak proses perijinan yang harus dilalui hingga bisa sampe tahap pembongkaran belum lama ini. Gak apa-apa, dengan usaha dan kerja keras serta untuk tujuan baik, Inshaa Allah berhasil.

Buktinya, hari Kamis 05/06 lalu SM PAM Subdivre III.1 KPT memimpin eksekusi pembongkaran lahan gudang transit, yang terletak di belakang Stasiun Besar Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan. Tim ini didukung SM/Manajer, JMI, Asman, para KUPT Wilayah SDR III.1 KPT dan jumlah personil diperkirakan mencapai 30 orang (gabungan dari Divre III SS, Subdivre III.1, KALOG serta PT BAU.

Luas lahan yang dieksekusi seluas 768 m2 dan nantinya akan dipergunakan untuk perluasan areal komersil angkutan barang seperti yang saat ini tengah digiatkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memanfaatkan lahan yang idle / tidak menghasilkan.

Akhirnya …. rata dengan tanah. Top !




Sumber : Humasda.

[English Free Translation]
Thursday 05/06, Kertapati’s transit sheds, Palembang which already long listed to be demolished, as well materialized. By deploying about 30 people and one excavator, transit sheds eventually razed to the ground. Done !


[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...