Wednesday, August 21, 2019

[KX-233/2019] Apa Sih Blockchain ?


JaKaRTa : Seluk beluk barang baru ini termasuk dalam daftar e-DITOR untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas supaya mudah dipahami. Kebetulan oom Rudy Sangian banyak membahas info terkini dan kami pinjam.

Dengan ijin, kami persembahkan untuk Pembaca sekalian. Plus aplikasinya Blockchain bila diterapkan di dunia logistik ato lebih tepatnya di industri kemaritiman. Enjoy.

---- quote ---

Banyak orang bicara blockchain tetapi kurang jelas penjelasannya...

Blockchain itu apa sich?

Penjelasan secara awam adalah gampang, yakni: pernakah anda menjadi anggota dari sebuah WA Group?

Apa yang anda lakukan jika pesan yang dikirim "salah kamar".

Apa perbedaan antara delete for me dan delete for everyone?

Pernakah anda tidak bisa delete for everyone karena tombol yang muncul hanya delete for me; setelah selang beberapa waktu lama?

Blockchain mirip dengan WA Group, yaitu: wadah yang digunakan untuk sharing information agar semua waspada.

Namun, security perimeter (aspek pengamanan) blockchain lebih canggih dari WA Group. Dalam proses menghapus (delete) pada blockchain itu tidak bisa anda lakukan semena-mena, yang dikarenakan semua informasi yang di-share itu hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang dituju, hanya bisa dirubah oleh orang-orang yang diizinkan untuk merubahnya; serta hanya bisa dihapus oleh orang-orang yang berwenang.

Data-data yang di-share tidak dapat di-hack oleh pihak luar, karena blockchain mempunyai fitur non-repudiation control selain user id dan password serta mekanisme enkripsi dan deskripsi. Pengertian awam tentang non-repudiation control, yaitu dia adalah dia dan hanya dia, kurang lebih demikian menjelaskan secara awam.

Berbagai sistem yang ada sekarang seperti: INSW, Inaportnet, dan Inatrade, itu bukanlah wadah untuk sharing information. Bahkan fitur pengamannya itu hanya dilengkapi dengan user id dan password sebagai authentication, untuk mendapatkan authorization. Tidak ada fitur data-integrity serta non-repudiation control sehingga mudah di-hack dan makanya sering terjadi down oleh berbagai alasan teknis.

Apakah blockchain bisa menggantikan INSW, Inaportnet dan Inatrade?
Harus dipahami bahwa data-data yang disampaikan dan menjadi ada tersimpan di INSW, Inaportnet dan Inatrade itu SESUNGGUHNYA BERASAL DARI PENGGUNA JASA PELABUHAN.

Artinya, dibalik, yaitu karena blockchain maka semua instansi pemerintah bisa masuk dalam sharing information blockchain, mengambil data untuk disimpan sendiri di server instansi pemerintah, melakukan persetujuan atas data-data tersebut dan meninggalkan status bahwa data tsb "telah disetujui" dan tersimpan pada media sharing information blockchain; sehingga semua pihak yang terlibat pada mata rantai logistik pelabuhan menjadi waspada dan segera melakukan tugasnya masing-masing agar tidak terjadi perlambatan yang berefek-domino pada pihak lainnya pada mata rantai logistik pelabuhan dimaksud.

Blockchain dari sudut pandang manajerial Operator Pelabuhan dapat digunakan untuk meningkatkan BOR (Berthing Occupancy Ratio), menurunkan YOR (Yard Occupancy Ratio), menurunkan Dwelling Time yang dikarenakan Yard Plan-nya dapat ditata berdasarkan Delivery & Receiving Plan yang kesemuanya berdampak pada kenaikan Pungutan Jasa Pelabuhan bagi Operator Pelabuhan setempat.

Sekarang ini khan, ketika terjadi bongkar container, maka Terminal Petikemas tidak tahu siapa Pemilik Barang Yang Dikuasakan sampai pada detik ia melakukan Request Delivery secara online loh di Portal Inhouse System Operator Pelabuhan.

Demikian pula, Bea Cukai tidak tahu siapa PPJK (Perusahaan Perantara Jasa Kepabeanan) yang ditunjuk oleh Pemilik Barang Yang Dikuasakan sampai pada detik ia melakukan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) secara online juga loh di Portal INSW.
Alhasil, barang kelamaan, terpaksa di-relokasi ke Buffer Area, terkena tarif progresif, terkena biaya relokasi dll yang mahal.

Blockchain dari sudut pandang manajerial para pihak yang berperan sebagai PJL (Penyedia Jasa Logistik) itu dapat menaikan ritasi truk, menaikan pendapatan Forwarder, menaikan pendapatan Perusahaan Pelayaran, menurunkan biaya-biaya yang dibebankan kepada Importir/ Eksportir sebagai Original Cargo Owner.

Sudah tentu, saya bisa menjelaskan secara rinci jika diperdebatkan secara terbuka.

Sumber : Rudy Sangian / Ilustrasi : idem.

--- unquote ---

Untuk melengkapi bahasan sebelum2nya dan yang teralhir yakni [KU-226/2019]  CEO Indodax: Teknologi Blokchain Bukan Sebatas Mata Uang Crypto.

[English Free Translation]
The ins and outs of this new topic are included in the e-DITOR list to be disseminated to the wider community so that it is easily understood. Incidentally uncle Rudy Sangian discussed a lot of the latest information and we borrow for our Readers. Thanks a lot.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...