Wednesday, October 24, 2012

[KU-254/2012] Ekonomi SUMSEL : Pertumbuhan 2012 Sesuai Target 6,5%


PALEMBANG: Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan akan tercapai sesuai target 6,5% pada tahun ini karena kembali stabilnya harga komoditas pertanian dan pertambangan.

Hal itu diyakini Pemerintah Provinsi Sumsel di tengah munculnya koreksi angka pertumbuhan ekonomi Sumsel oleh Bank Indonesia yang memerkirakan turun menjadi 6,2%-6,3%, karena pengaruh penurunan harga komoditas perkebunan dan pertambangan.

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemrov Sumsel Eddy Hermanto mengatakan angka pertumbuhan itu dapat tercapai mengingat harga-harga komoditas mulai merangkak naik pada akhir tahun ini.

”Pertumbuhan ekonomi akan sesuai dengan yang dipatok pemerintah karena jelang November ini harga-harga mulai naik,” katanya saat ditemui Bisnis hari ini, Selasa (23/10/2012).

Menurut Eddy, perekonomian Sumsel memang bergantung pada komoditas, terutama dari pertanian, seperti karet, kelapa sawit dan kopi. Oleh karena itu, pergerakan harga produk-produk itu di pasar global akan berpengaruh pula terhadap perekonomian di provinsi tersebut.

”Penggerak ekonomi Sumsel masih dari komoditas pertanian yang diperdagangkan secara global sehingga ketika ada perubahan harga akan langsung berpengaruh ke roda ekonomi Sumsel,” paparnya.

Dia melanjutkan Pemrov Sumsel akan terus mematok angka pertumbuhan ekonomi di atas nasional.  Pada tahun depan, pihaknya menargetkan laju perekonomian dapat berada di posisi 6,7%.

Untuk mendukung target pertumbuhan  tersebut,tambah Eddy, dirancang penaikan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar 10%-12%

“Kami selalu inginkan pertumbuhan di atas ekonomi nasional.  Tinggal sekarang bagaimana cara memacunya saja,” ujarnya.

Sekadar diketahui, pemerintah pusat sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 sebesar 6,5%.  Adapun pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2012 sebesar 6,4% dimana masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Eddy menambahkan laju perekonomian Sumsel juga ditopang oleh kegiatan investasi baik dari penanaman modal asing maupun dalam negeri. Menurut dia, masih banyak potensi investasi yang dapat ditawarkan kepada investor, seperti jalur ganda kereta api maupun proyek tol Sumatra.

“Namun sayangnya investasi di Sumsel masih terkendala dengan aturan-aturan pusat padahal mestinya proyek yang masuk MP3EI lebih dimudahkan regulasinya,”paparnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Bank Indonesia Wilayah VII Palembang sendiri sempat mengoreksi angka pertumbuhan ekonomi sumsel karena penurunan harga komoditas andalan Sumsel di pasar dunia.

Bank sentral tersebut awalnya mematok perekonomian Sumsel berkisar 6,1%-6,6% pada triwulan III/2012. Kemudian dikoreksi menjadi 6,2%-6,3%. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 23.10.12

Rujukan tambahan tentang propinsi Sumatera Selatan silahkan cek Wikipedia di alamat berikut ini : http://www.google.co.id/imgres?q=sumatera+selatan&num=10&hl=en&biw=1600&bih=837&tbm=isch&tbnid=2j7kMrIL5n1reM:&imgrefurl=http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Selatan&docid=0AFfRNTxXTgHjM&imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/ef/Locator_sumsel_final.png/250px-Locator_sumsel_final.png&w=250&h=141&ei=vJeIUJb3BpCUiQeJwYGIBg&zoom=1&iact=hc&vpx=1359&vpy=115&dur=4548&hovh=112&hovw=200&tx=46&ty=67&sig=113744826525363986317&page=2&tbnh=111&tbnw=199&start=35&ndsp=43&ved=1t:429,r:50,s:20,i:280

[English Free Translation]
Economic growth in South Sumatera will be achieved according to the target of 6.5% this year due to back stable prices of agricultural commodities and mining.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...