Tuesday, April 7, 2015

[KG-096/2015] Lagi, Uji Coba KA Pelabuhan Dilaksanakan di TPS

SuRaBaYa: Untuk ketiga kalinya, acara uji coba membawa rangkaian kereta api (KA) dilaksanakan di Surabaya. KA kontainer yang ditargetkan bisa membawa produk buah-buahan & sayuran dalam reefer container, menjadi obyek menarik untuk dicermati.

Produk bahan makanan seperti diatas, membutuhkan kecepatan pengiriman dan biaya yang kompetitif agar bisa dibeli masyarakat. Tanpa simbiose mutualisme, mustahil bisa tercapai kondisi perdagangan ideal. Ada pembeli, ada penjual dan ada pembayaran. Klop khan ?

Selasa 07/04, 1 (satu) rangkaian KA yang ditarik loko CC201 berhasil membawa 20 gerbong datar (GD), mayoritas membawa kontainer isi / full masuk pelabuhan. Sempat diadakan simulasi muat dan bongkar serta menghitung kemampuan manuver Reach Stacker (RS) saat bekerja nantinya.

Acara dimulai pukul 14.30 dalam suasana gerimis ringan, dan selesai jam 16.00 tiba kembali di Stasiun Kalimas. Syukur alhamdulillah mancarli. Semoga demikian pada saatnya nanti. Aamiin.


Rujukan sebelumnya, silahkan baca : [KG-084/2015] Uji Coba Loko Masuk TPS – 25/03/15, [KG-083/2015] Progress Report KA Pelabuhan, [KG-078/2015] PT KALOG Promosikan Angkutan KA Pelabuhan, [KG-066/2015] Dirut PT KALOG + Dirut PT KAI Sidak Persiapan KA Pelabuhan, [KG-064] Kunker Diropsar PT KALOG + Prospek Rel KA Masuk TPS.

Selanjutnya baca juga [KG-062/2015] Revitalisasi Jalur KA Ke Terminal Petikemas Surabaya , [KA-049/2015] MoU Pelindo III Tg Perak Dengan PT KAI Daop 8 SB, [KG-026/2015] Dirut KALOG Kunjungan Kantor OP + TTL, [KG-003/2015] Kunjungan Lanjutan Ke TPS – 02/01/15 dan [KG-315/2014] Kunjungan KALOG Ke Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

Sumber : KALOG / Foto : RAM - Egie Komar.

[English Free Translation]

Tuesday, April 7th, 1 (one) series of trains CC201 locomotive was successfully drawn 20 flatcars, both MTY and FULL boxes. In TPS had held a simulation of loading and unloading as well as calculating maneuverability of Reach Stacker (RS) at CY within the port areas.

Monday, April 6, 2015

[KG-095/2015] KALOG : Negara Memacu Kereta

Pada editorial Media Indonesia tanggal 6 April 2015 menampilkan judul “Negara Ketinggalan Kereta” yang membahas mengenai perumpamaan “ketinggalan kereta” sebagai sebuah pernyataan yang menunjukkan keterlambatan dalam mengikuti perkembangan jaman yang ada. 

Dalam editorial tersebut juga disebutkan bahwa ada beberapa hal yang “ketinggalan kereta” di Indonesia ini, misalnya penggunaan tabung gas sebagai sarana distribusi gas ke masyarakat, padahal di negara lain sudah menggunakan jaringan gas perumahan yang biayanya hanya 30% dari biaya gas tabung.

Selain itu, editorial tersebut juga membahas mengenai wacana tol laut yang selama ini didengungkan oleh Pemerintahan Jokowi – JK. Sebagai wacana, editorial tersebut memunculkan data yang menarik bahwa dalam hal pengangkutan barang dari Tokyo – Miyagi (Jepang) dengan jarak 720 KM sudah mencapai 52%. Fakta lain, transportasi dari Rorvik – Bodo (Norwegia) dengan jarak 550 KM mencapai 48%. Akan tetapi, untuk Jakarta – Surabaya (Indonesia) dengan jarak 800 KM hanya mencapai angka 9%.

Fakta dalam editorial tersebut menunjukkan bahwa Indonesia saat ini masih terpaku oleh sistem yang diterapkan pada jaman tahun 1990-an. Di masa keemasan industri pada masa itu, pemerintah membangun sangat banyak infrastruktur jalan yang gunanya untuk menghubungkan akses antar kota utamanya di Pulau Jawa ini. Dengan adanya fasilitas jalan yang baik, maka para pemilik usaha berlomba-lomba untuk membeli kendaraan angkut sendiri guna mengantarkan produk yang dihasilkannya ke tujuan.

Masa itu merupakan surga bagi para pemilik kendaraan, dikarenakan fasilitas angkutan publik seperti kereta api dan kapal pengangkut belum bermetamorfosis seperti saat ini. Kereta api pada masa itu masih dikelola dalam bentuk Perusahaan Jawatan (PJKA), yang tidak memiliki orientasi bisnis, sehingga seringkali pelayanan pelanggan bukan menjadi perhatian utama bagi perusahaan tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, tanpa disadari jumlah kendaraan semakin bertambah, dimana pada sisi lain kapasitas jalan pun semakin terbatas dan Pemerintah semakin sulit memperluas jaringan jalan tersebut dikarenakan alasan harga yang sudah semakin mahal dan sulit dilakukannya pembebasan lahan. Dengan kondisi tersebut, saat ini sudah banyak sekali ditemukan berita terjadinya kemacetan parah dalam perjalanan dari Jakarta – Surabaya, atau sebaliknya. Kemacetan tersebut membuat pengiriman barang yang tadinya nyaman, lambat laun menjadi sebuah kesulitan tersendiri bagi pemilik bisnis.

Di sisi lain, dengan telah bertransformasinya perusahaan kereta kpi dari jawatan menjadi persero, menjadikan perusahaan ini mempunyai daya saing yang kuat untuk dapat melakukan repositioning dalam melaksanakan bisnisnya. 

Direktur Utama KAI yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, selalu mengedepankan pentingnya penerapan 5 nilai utama di PT. KAI (Persero) yaitu integritas, professional, keselamatan, inovasi, dan pelayanan sebagai kunci untuk dapat mengejar ketertinggalan kereta yang selama ini telah terjadi di KAI.

Konsistensi penerapan 5 nilai utama di PT. KAI (Persero) tersebutlah yang nantinya dapat menunjukkan bahwa kereta api akan menjadi salah satu moda transportasi darat yang dapat mendukung tercapainya biaya transportasi yang mempunyai daya saing dalam menghadapi MEA 2015.

Kesungguhan PT. KAI (Persero) ini ditujukkan dengan cara memberikan dukungan penuh kepada PT Kereta Api Logistik (KALOG) sebagai anak perusahaan yang dikhususkan untuk menerapkan 5 nilai utama dalam menjalankan bisnis transportasi barang. Apalagi saat ini KALOG telah melakukan banyak terobosan dan inovasi untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan kepada konsumen.

Dengan 5 nilai utama yang akan diterapkan di kereta api dan anak perusahaannya, maka seharusnya Negara tidak lagi “ketinggalan kereta” dalam mengadaptasi perubahan iklim bisnis dan persaingan yang sudah semakin global, akan tetapi Negara akan memacu kereta untuk dapat tampil menjadi solusi untuk dapat bersaing di era globalisasi ini.

Oleh : VP Quality Assurance & Internal Control PT KALOG - Erwin Suryadi, 06.04.15.

[English Free Translation]

Is it true that this country amid confusion and less promising national railway industry? Only time will tell. An article from the VP QA & IC PT KALOG which highlighted similar issues. Enjoy the article.

Sunday, April 5, 2015

[KU-094/2015] Sepadankah Minto Stone Ditukar Uang? Sejarawan UGM: Utamakan Diplomasi

Jakarta - Prasasti Sangguran dari tahun 928 yang berasal dari wilayah sekitar Malang telantar di Inggris dan belum berhasil dikembalikan oleh keluarga Lord Minto, yang menguasai prasasti itu lantaran meminta uang kompensasi. Lantas, apakah sepadan bila untuk mengambil kembali prasasti itu dengan sejumlah uang kompensasi?

"Ya saya kira diplomasi harus dikedepankan. Artinya bagaimana kita membuat kesepakatan secara umum, agar prinsip bahwa kalau ini artefak milik orang kembalikan ke negara asalnya," jelas sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, Sri Margana (foto atas), saat ditanya detikcom apakah sepadan mengembalikan Minto Stone dengan sejumlah kompensasi.

Hal itu dikatakan Sri Margana usai diskusi Bedah Sejarah VOC 1602 Batavia di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Doktor sejarah lulusan Universitas Leiden Belanda ini menambahkan, Indonesia bisa melakukan diplomasi dengan barter artefak, bila memiliki artefak dari negara lain.

"Menurut saya, setiap artefak kalau saya termasuk orang paling setuju kalau itu diserahkan kepada siapa pemiliknya. Sikap itu juga berlaku untuk artefak-artefak kita yang ada di luar negeri. Kalau yang di Inggris (Minto Stone) itu saatnya dikembalikan. Kalau semua orang begitu, maka terjadi saling tukar menukar artefak," jelas pria berkaca mata ini.


Prasasti Sangguran dibawa dari lokasi aslinya di Desa Ngandat, Malang, pada tahun 1812 atas perintah Gubernur Jenderal Inggris di Pulau Jawa saat itu, Thomas Stamford Raffles.

Prasasti itu dihadiahkan Raffles pada atasannya Gubernur Jenderal Inggris di India, Sir Gilbert Elliot atau Earls Minto I, yang kemudian membawa prasasti itu di kediaman keluarganya di Hawick, Roxburghshire, perbatasan Skotlandia dan Inggris.

Pengambilan prasasti yang berisi kutukan itu mendapat izin dari penguasa lokal, Bupati Malang saat itu, Kiai Tumenggung Kartanegara, yang juga dikenal sebagai Kiai Ranggalawe. Kiai Ranggalawe adalah keturunan penguasa di Surabaya, yang dikenang sebagai bupati pertama Malang yang 'bersahabat'. Dia ditunjuk sekitar tahun 1770, saat militer Belanda melakukan kampanye pada kalangan pemberontak. Kiai Ranggalawe diketahui hidup hingga tahun 1820.

Dari laporan dokumen sejarawan Inggris, Nigel Boullough, didapati bahwa Pemerintah Indonesia pada 2006 lalu sudah mencoba melobi keluarga Lord Minto. Salah satu hal yang dibahas adalah bagaimana nilai “Batu Minto” dapat ditaksirkan dengan uang. Ini tetap menjadi pertanyaan yang amat sulit untuk dijawab secara memuaskan.

Sejarawan Inggris Professor Michael Hitchcock menganjurkan bahwa, meskipun para Minto Trustees telah mencari nasehat dari British Museum serta Victoria and Albert Museum, kiranya kedua lembaga tersebut tidak akan menentukan harga bagi “Batu Minto”, terutama karena lembaga publik dilarang melakukan taksiran terhadap sebuah benda. Rupa-rupanya para ahli di museum tersebut telah mengatakan bahwa “Batu Minto” mempunyai nilai yang “substansial” dan “signifikan”, dan nasehat inilah yang ditafsirkan sendiri oleh para Trustees.

Khususnya mengenai soal ganti rugi bagi keluarga Minto, Dubes RI di London saat itu, Marty Natalegawa memperlihatkan sikap yang cukup tegas. Menurut Marty, penawaran kompensasi dalam bentuk uang, berapa pun jumlahnya, merupakan tindakan yang kurang tepat.

Meskipun beliau menyadari bahwa kasus seperti ini jarang sekali terjadi, rupa-rupanya beliau khawatir bahwa kompensasi finansial untuk Lord Minto dapat menimbulkan preseden bagi pemilik Warisan Budaya Indonesia yang lain di masa depan.

Namun hingga 2015 ini, sejarawan Peter BR Carey mengatakan Prasasti Sangguran masih di pekarangan keluarga Lord Minto. Menurutnya, keluarga Lord Minto meminta uang yang sangat banyak sebagai imbal dari pengembalian prasasti itu.

"Pemerintah sudah ada usaha, tapi mereka, orang Skotlandia pelit dan minta uang segunung, 70 ribu poundsterling," ungkap dia saat ditemui di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015) malam.

Sumber : detikNews, 11.02.15.

[English Free Translation]

Inscription Sangguran (Prasasti Sangguran) in the year 928, from the area around Malang stranded in the UK and has not been restored by the Lord Minto’s family, who controlled the inscription because the’re asking for money compensation. The Scots are known stingy and Lord Minto family reportedly requested compensation of 70 thousand pounds. Wooow !


Saturday, April 4, 2015

[KG-093/2015] Aksi KALOGers 2 Minggu Ini




JaKaRTa: Dua minggu ini, banyak kejadian di sekitar KALOGers namun hanya beberapa momen saja yang terliput dan boleh diketahui umum. Yang gak boleh diketahui ato memang terlewat momennya, diikhlaskan saja ya he he he ...

Minggu lalu tuh ada acara makan-makan di bagian Keuangan (foto 1 dan 2) juga tim BHP Kurir (foto 3). Kegiatan biasa sih, berbagi keceriaan dan bersilaturahim. Masa kerja terus, biar imbang khan harus ada momen rileks sebagai penyeimbang suasana. Enjoy the food ya.

Ada juga acara makan-makan bersama rombongan kecil xi xi xi, yaitu perpisahan Lukman Rangga (admin  JO BUMIKALOG - foto 4). Acara berlangsung lancar karena peserta terbatas dan undangan khusus saja yang bisa diterima. Lokasinya pun gak boleh disebutkan karena saking rahasianya (silahkan tanya sama yang diajak farewell). Ciye ciye ciyeee.

Senin 29/03, pas VP Corporate Services datang ke Kalimas, mewakili direksi KALOG rapat persiapan panitia penyelenggara KA Pelabuhan, bersama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS). Malamnya langsung nimbrung di acara perpisahan Deputy GM JO. Siiip. Foto 5.

Lantas, pada hari Selasa 31/03 pasangan berbahagia Ahmad Saifulloh + Sumini mendapatkan momongan seorang putera dan merupakan anak pertama. Bayi tsb lahir di RS Banyumas tgl 31/03 pukul 02.00. Namanya belum diketahui (ssst, keppo aja lagi) tapi Ahmad merupakan staf operasional PT KALOG di TB Nambo. Selamat ya.

Di hari Rabu 01/04, di torpus PT Kereta Api Logistik (KALOG) secara resmi diselenggarakan upacara serah terima jabatan (sertijab) secara simbolis. Acara berlangsung mulai pukul 10.00 s/d 11.00 di ruang Bima. Ada 5 (lima) orang yang mewakili keseluruhan mutasi dan rotasi awal April 2015 ini. Selamat ya.

Sabtu 04/04, Netty (admin Keuangan) melangsungkan pernikahan dengan lelaki pilihannya. Gak bisa dateng, bentrokan dengan acara di Kota Kembang. Ngucapin selama menepuh hidup baru ya Net.

Sumber : KALOG / Foto : Aulia - Haydar - Dudi - Dama - RAM..

[English Free Translation]
During two-week, KALOGers have so many activities but only a few moments are covered and allowed for public knowledge. Which may not be known or indeed missed the moment, left alone. We seek another chances.

Friday, April 3, 2015

[KU-092/2015] KAI Ambil Alih Gedong Kuning



SEMARANG: Bangunan bersejarah, Gedong Kuning, yang terletak di Jalan Gatot Soebroto resmi menjadi milik PT KAI. TNI AD, dalam hal ini Kodam IV/ Diponegoro telah melepaskan aset berupa lahan beserta bangunan era penjajahan Belanda tersebut kepada PT KAI.

“Kodam sudah menyerahkan aset Gedong Kuning kepada PT KAI dan saat ini tengah proses pengajuan legalitas atas kepemilikan lahan tersebut,” kata Manager Corcomm Daop 4 Semarang, Suprapto, kemarin (21/3).

Suprapto menjelaskan, legalitas tanah tempat berdiri bangunan Gedong Kuning masih berupa eigendom verponding atau sertifikat hak milik yang dikeluarkan Pemerintah Belanda saat menjajah Indonesia. Eigendom tersebut oleh Kementerian Keuangan sudah dimasukkan dalam penyertaan modal negara (PMN) sebagai aset PT KAI.

“Saat ini sudah keluar peta bidang tanah. Kemudian nanti akan terbit sertifikat hak pakai atau (SHP). Berapa lama bisa menjadi SHP, itu ranah dari instansi terkait, karena prosesnya bukan di KAI,” ucapnya.

Menurut Suprapto, kondisi bangunan Gedong Kuning yang termakan usia memang butuh penanganan segera. Tarik ulur kepemilikan yang terjadi sebelumnya menjadi salah satu kendala melakukan perbaikan.

Setelah beralih kepemilikan, KAI sudah berencana akan melakukan revitalisasi atas bangunan yang ada. Namun karena keterbatasan anggaran, revitalisasi bangunan belum bisa dilakukan tahun ini.

“Bangunan Lawang Sewu menghabiskan Rp8 miliar, juga Museum KA Ambarawa yang juga sekitar Rp8 miliar. Belum lagi gedung SCS di Tegal yang menelan miliaran rupiah dan segera diresmikan penggunaannya. Tentu kami belum bisa melakukan revitalisasi Gedong Kuning saat ini,” ucapnya.

Berkaca dari pengalaman revitalisasi bangunan bersejarah sebelumnya, perbaikan gedung tersebut diprediksi akan menelan dana yang tidak sedikit.

Sumber : SindoNews, 21.03.15 / Kredit Foto : Kompas.

[English Free Translation]
The historic building, Gedong Kuning, which is located on Jalan Gatot Subroto officially became the property of PT KAI.The  Army, in this case the military command IV / Diponegoro (Kodam IV / Diponegoro) has unleashed assets such as land and buildings of the Dutch colonial era to PT KAI. Bravo !

Thursday, April 2, 2015

[KU-091/2015] Russia Siap Bongkar Dominasi Batu Bara RI & Australia



Bisnis.com, JAKARTA—Rusia diyakini tengah mempersiapkan diri untuk membongkar dominasi Indonesia dan Australia di pasar batu bara thermal kawasan Pasifik, menyusul depresiasi nilai tukar rubel yang mendongkrak daya saing batu bara Negeri Beruang Merah tersebut.

Konsultan energi global Wood Mackenzie mengungkapkan ekspor batu bara thermal Rusia ke Pasifik telah naik sekitar 8 juta ton dengan produksi yang melompat 17% ke rekor baru 200 juta ton. Kombinasi depresiasi rubel dan harga yang rendah mengerek market share batu bara Rusia di dunia menjadi 35%.

Sementara itu, gabungan batu bara thermal Indonesia dan Australia menguasai 80% dari total permintaan 760 juta ton di kawasan Pasifik. “Rusia sedang menggerogoti market share suplier-suplier besar,” kata Kiah Wei Giam, analis senior Woodmac Asia-Pacific, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Kamis (2/4)

Dia menambahkan dengan kedekatan geografis Rusia dengan kawasan Asia Timur, yang secara tipikal adalah pemakan batu bara dalam jumlah besar, Rusia sangat potensial menggeser dominasi batu bara thermal Indonesia & Australia.

Menurut Giam, secara relatif, batu bara thermal Australia masih bisa bersaing dengan batu bara Russia mengingat kebijakan Bank Sentral Australia yang sepanjang 12 bulan terakhir telah melemahkan nilai tukar mata uangnya sebanyak 16% terhadap dolar AS.

Sebaliknya, perusahaan batu bara di Indonesia hanya mendapatkan sedikit manfaat karena sebagian besar biaya pengoperasian tambangnya masih dalam denominasi dolar AS. “Kurs rubel yang susut 70% terhadap dolar AS adalah alasan kenapa Indonesia dan Australia harus mewaspadai Rusia,” katanya.

Sumber : Bisnis Indonesia, 02.04.15.

[English Free Translation]
Russia is believed to be preparing to dismantle the dominance of Indonesia and Australia in the thermal coal market-Pacific region, following the depreciation of the ruble which boost the competitiveness of coal State of the Red Bear.

Wednesday, April 1, 2015

[KU-090/2015] Cerita Subakir, Dari 'Tukang Parkir' Kereta Jadi Direktur Anak Usaha KAI

Jakarta - Ignasius Jonan membuka lebar peluang karir saat menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sistem reward dan punisment diberlakukan. Tidak memandang usia dan level pendidikan, Jonan melakukan pengangkatan hingga rotasi jabatan secara cepat.

Pegawai dengan kinerja kinclong akan dipromosikan, sedangkan kinerja turun atau bermasalah maka akan dicopot tanpa padang bulu. Lewat pola karir tersebut, Subakir, seorang pegawai KAI yang mengawali karir sebagai juru langsir atau parkir kereta hingga penjaga palang pintu bisa memiliki peluang menduduki posisi direktur di salah satu anak usaha KAI, yaitu PT Kereta Api Logistik (KA Log).

"Maret 1983 saya diterima di KAI. Saya diterima sebagai pelaksana di stasiun besar Sidotopo (Surabaya). Di sana tugas pokok penjaga pintu perlintasan di Jalan Kenjeran, terus dinas juru langsir alias tukang parkir kereta, juru rumah sinyal, juru wesel, PPKA, dan menjadi staf kepala stasiun Sidotopo selama 14 tahun. Jadi 14 tahun itu jadi pelaksana (petugas paling bawah)," kata Subakir saat ngobrol santai bersama detikFinance di Kantor Pusat KA Log, Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (24/3/2015).

Jabatan sebagai direktur diperoleh dari hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang ketat. Pria yang kini berusia 52 tahun itu telah melewati jenjang karir yang cepat, semasa Jonan menjabat Dirut KAI. Ia akhirnya dipercaya sebagai Direktur Operasi PT KA Logistik.

"Saat dilantik sebagai VP Pengendali di KAI Pusat, saya diperintahkan untuk ikut fit and proper test di UI (Universitas Indonesia). Di situ mulai jam 08.00-21.00. Dari hasil fit and proper, ternyata saya duduki ranking pertama. Setelah saya pengendali Kru KA selama 1,5 bulan, kemudian saya dimutasi jadi Dir Ops (Direktur Operasional) PT KA Logistik bulan Agustus 2014 saat periode terakhir Pak Jonan," terang Subakir.

Tanpa Jonan, kesempatan menjadi pimpinan atau direktur sangat tipis bahkan bisa dibilang mustahil. Apalagi Subakir hanya mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Meski berbekal ijazah SMA, Subakir berusaha dan berkomitmen bekerja dengan total. Artinya, gaya kerja Subakir harus di atas rata-rata sarjana.

"Kalau sarjana nggak mampu kerja ya langsung di-grounded, sehingga perputaran pegawai cepat. Kalau nggak ada putaran ini, kita nggak mungkin (bisa jadi direktur) dan kita sudah terbuang," ujarnya.

Selain melakukan perombakan manajemen karir, KAI pada periode Jonan melakukan peningkatan kesejahteraan karyawan. Dari gaji pas-pasan, Jonan menaikkan level kesejahteraan karyawan KAI di atas rata-rata. Meski gaji dinaikkan, perusahaan justru untung. Padahal saat gaji rendah, KAI malah mengalami kinerja keuangan negatif.

"Begitu kita kembangkan struktur organisasi dengan perimbangan karir, ternyata membuat pendapatan atau keuntungan cukup besar. Dari rugi jadi laba selama 2008 neraca rugi. Saat perubahan Pak Jonan masuk ke sana cukup cepat," jelasnya.

Kesempatan pengembangan karir di perseroan dirasakan oleh semua karyawan KAI, termasuk mantan bawahan Subakir. Ia mengaku banyak bawahannya yang kini memiliki karir cemerlang, mulai manajer hingga Vice President.

"Staf saya banyak berubah. Waktu itu saya Kepala Stasiun. Staf saya sekarang dia jadi VP, yang manajer juga banyak," tutur Subakir.

Sumber : detik.com, 24.03.15 / Foto : Adjeng Putri.

[English Free Translation]

Ignasius Jonan open wide career opportunities when he was Director of PT Kereta Api Indonesia (Persero). Reward & Punishment system enforced. Regardless consider of age and level of education, Jonan made rapid rotation. One example is Subakir who now serves as Operations and Marketing Director PT KALOG.

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...