Friday, September 14, 2012

[KU-224/2012] HARGA BATUBARA: US$60 Level Berbahaya, Pemerintah Siapkan Insentif


JAKARTA:  Bila  harga batubara menyentuh  di bawah US$60 per ton, diprediksi banyak perusahaan batubara yang akan gulung tikar. Untuk itu, pemerintah  menyiapkan  insentif  berupa keringanan pajak (tax holiday).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan harga batubara terus mengalami penurunan akibat melambatnya ekonomi Eropa dan China, sebagai konsumen terbesar dunia. Meski begitu, hingga saat ini pengusaha masih aman, artinya belum akan rugi.

“Namun kalau harga batubara terus turun sampai di bawah US$ 60 per ton, perusahaan batubara bisa bangkrut,”  ujarnya Kamis (13/9/2012). Pasalnya, nilai tersebut terlalu rendah dan tidak ekonomis bagi perusahaan tambang batubara.

Rudi mengatakan negara siap membantu jika harga batubara menyentuh nilai tersebut. Adapun bantuannya dimungkinkan berupa pajak keringanan atau tax holiday. Namun tax holiday tersebut bukan mengikat selamanya melainkan sampai harga batubara berada di posisi yang normal.

“Jadi diberikan batas waktu.” Bentuk bantuan berupa tax holiday tersebut, saat ini masih berupa usulan saja. Pasalnya yang menentukan pemberian tax holiday adalah Kementerian Keuangan. Yang pasti, kata Rudi, harus ada persiapan atau bantuan agar perusahaan batubara tidak bangkrut.

Harga batubara beberapa bulan lalu sempat mencapai US$126 per ton. Namun sekarang berada pada kisaran US$ 80-an per ton. Oleh karena itu pengusaha harus membenahi kinerja dan manajemen perusahaan.

“Kalau dahulu ketika harga batubara murah, semua karyawan diberikan trainning, sekarang sudah jarang sekali. Padahal seharusnya kualitas karyawan harus ditingkatkan sekarang. Efisiensi juga harus dilakukan sekarang,” tegasnya.

Rudi menambahkan turunnya harga tersebut membuat perusahaan tambang resah, bahkan Asosiasi tambang sudah datang kantor ESDM untuk meminta bantuan. Namun negara baru akan turun tangan jika harga batubara sampai di bawah US$60 per ton. (if)

Sumber : Bisnis Indonesia, 13.09.12.

[English Free Translation]
If coal prices touched below USD 60 per tonne, many observers predicted that coal companies will go out of business. To that end, the government set up incentives such as tax holiday.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...