Monday, November 16, 2020

[KU-321/2020] Bisnis Logistik + Jasa Kurir Melesat di Tengah Masa Pandemi Covid-19

 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Geliat bisnis sektor logistik dan kurir melonjak saat pandemi Covid-19. Satu diantara pemicunya adalah meningkatnya aktivitas digital masyarakat saat pandemi termasuk di dalamnya belanja online atau daring.

Aktivitas ini pun mendongkrak sektor logistik dan jasa pengiriman.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan menyebutkan, segmen logistik relatif stabil selama pandemi Covid-19.

Adapun transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun.

Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi menyebutkan kegiatan logistik yang masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).

Hal tersebut juga diakui Kepala Cabang Utama JNE Solo, Bambang Widiatmoko.

Ia menjelaskan, saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang di tempatnya meningkat sampai 30 persen.

“Ini dipengaruhi banyak masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujar Bambang dalam siaran pers tertulisnya, Minggu, (15/11/2020).

Bambang menjelaskan, sebelum pandemi, rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan.

Ketika pandemi, pengiriman via udara anjlok, karena banyak rute penerbangan tutup akibat tidak ada penumpang, sedangkan pengiriman barang via darat malah meningkat.

Dengan adanya peningkatan pengiriman barang tersebut, membuat pihaknya menambah armada.

Saat ini, pihaknya diperkuat 35 unit armada, diantaranya terdapat 15 unit truk yang semuanya merek Isuzu yakni truk Giga dan Elf NKR.

“Sebagai pelaku usaha, tentu kami menginginkan kendaraan yang efisien.

Untuk bisnis seperti ini, kendaraan yang andal yang benar-benar dibutuhkan.

Apalagi, operasional kami 24 jam tanpa henti, sehingga butuh dukungan keandalan,” imbuhnya. Selain itu, tambah Bambang, tim mekanik Isuzu juga bisa melayani servis dengan datang ke tempat konsumen.

Terkait dengan peningkatan di sektor tersebut, Kepala Wilayah Astra Isuzu Jateng dan DIY Sucipto mengatakan, pihaknya terus berusaha melakukan berbagai inovasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis sektor logistik dan kurir ini.

“Kami juga akan terus berusaha meningkatkan layanan purna jual dengan menyediakan berbagai suku cadang yang dibutuhkan konsumen di rute-rute yang sering mereka lalui.

Dengan demikian, jika terjadi kerusakan dan perlu pergantian suku cadang maka dengan mudah dan cepat mereka bisa mendapatkan,” ucap Sucipto.

Diakui, saat masa pandemi, pihaknya menggarap serius sektor industri yang masih bertumbuh, seperti logistik.

Menurut dia, tren pertumbuhan bisnis sektor logistik dan kurir di Jateng dan DIY diprediksi akan terus berkembang. Sucipto optimistis bisnis logistik dan kurir masih akan terus meningkat ke depannya pasca pandemi Covid-19.

Hal itu tentunya akan berdampak positif bagi bisnis otomotif secara umum dan Isuzu khususnya.

Berdasarkan data Gaikindo, di sektor otomotif, penjualan mobil komersial mengalami pertumbuhan positif.

Hal ini didukung dengan posisi strategis Jateng dan DIY sebagai daerah transit atau penghubung antara wilayah barat dan timur Pulau Jawa yang menggunakan transportasi darat.

Membaiknya pasar otomotif di Jateng dan DIY ikut berimbas pada pangsa pasar Isuzu di wilayah tersebut.

Posisi tertinggi berada di wilayah Solo dan sekitarnya dengan pangsa pasar 40,2 persen, disusul DIY 36,2 persen, Pekalongan 30,8 persen, dan Semarang 23,1 persen.

Secara nasional, pangsa pasar varian Isuzu di kendaraan komersial sedang bertumbuh.

Adapun, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan optimismenya terkait pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Pihaknya terus melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV tahun 2020 dan di tahun 2021.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia mulai mengalami pemulihan dan telah menunjukkan tren positif di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator yang menunjukkan tren positif.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, indek volatilitas pada Oktober 2020 sudah berada di angka 35,35.

Begitu pula, Purchasing Manager Index (PMI) sudah berada di angka 47,80, meski pada awal tahun 2020 masih lebih tinggi di level 50.

Ia menyebutkan, penjualan otomotif baik mobil maupun motor juga mulai membaik.

Airlangga optimistis, pemulihan ekonomi Indonesia bisa saja lebih cepat dibanding beberapa negara, yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih negatif.

Tercatat Malaysia sempat mengalami kontraksi minus 17 persen, Singapura minus 13 persen, Filipina minus 16 persen, dan India minus 23,9 persen.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi nasional  ke depan akan jauh lebih baik.

Ia memprediksi pada kuartal IV 2020 ekonomi Indonesia akan tumbuh positif setelah pada kuartal III mengalami minus 3,49 persen dan kuartal II minus 5,32 persen. (Ute)

Sumber : Tribun Jateng, 15.11.20 / Ilustrasi : Media Indonesia.

[English Free Translation]

The logistics and courier sector businesses increased during the Covid-19 pandemic. One of the triggers is the increase in digital community activity during the pandemic, including online shopping. Good !

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...