Tuesday, November 3, 2020

[KU-308/2020] Lanskap Logistik Berubah Akibat Pandemi, Begini Prediksinya

 

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai dibutuhkan tata ruang baru yang berbasis digital guna mengembangkan sektor logistik pasca pandemi Covid-19. Pelaku usaha pemenang merupakan yang dapat berkolaborasi melalui digitalisasi layanan.

Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menuturkan pandemi Covid-19 memang telah mempercepat proses digitalisasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha di berbagai sektor termasuk logistik. Penggunaan teknologi disebut dapat memberikan efisiensi dan optimalisasi ketika permintaan akan logistik menurun di masa sulit ini.

"Digital memang tidak menyelesaikan masalah, tetapi dengan digitalisasi perusahaan yang punya data baik, yang dikelola baik, ke depan dia akan jadi pemenang. Kami rasakan bisnis rintisan sudah bekerja sama dengan produsen, yang akan memutus rantai tengahnya, terhadap logistik, sehingga perlu inovasi ke depan," paparnya dalam webinar Bisnis Indonesia bertema 'Dampak Pandemi Covid-19 dan Perubahan Lanskap Industri Logistik Nasional,' Selasa (3/11/2020).

Lebih lanjut, menurutnya, kata kunci revolusi industri 5.0 atau setelah 4.0 yang berkaitan dengan internet of things (IoT) dan digitalisasi yakni industri yang bisa saling berkolaborasi. Dengan demikian, revolusi industri 5.0 berkaitan dengan kolaborasi antar pelaku usaha.

Dia memperkirakan model pemulihan perekonomian global mulai berbalik tumbuh dengan beberapa catatan. Pada 2022 akan terjadi pemulihan domestik, sementara secara internasional diperkirakan pada 2024.

"Bayangkan 2 tahun dan 4 tahun ke depan harus mulai sesuatu hal-hal baru dalam situasi dan kondisi sekarang, penting menyiapkan strategi bertahan hidup, penyesuaian dan transformasinya," katanya.

Lebih lanjut, tata ruang atau lanskap logistik terangnya akan bergeser menjadi digital melalui kolaborasi pada pelantar atau platform yang sangat besar. Hal ini difasilitasi oleh pemerintah melalui national logistic ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional.

"Kami butuh pelantar besar, pemerintah tak masuk hubungan BtoB tapi menyediakan pelantar yang memfasilitasinya. Hal ini dapat menyelaraskan aktivitas barang, dokumen, sisi internasional, sarana pengangkut barang dan hinterland seluruhnya terhubung," ujarnya.

Melalui perubahan ini terangnya, Indonesia dapat mengejar posisi logistic performance index (LPI) supaya dapat masuk ke 30 besar sehingga dapat masuk ke 3 besar di Asean.

Sumber : Bisnis, 03.11.20.

[English Free Translation]

The Indonesian Logistics and Forwarders Association (ALFI) assesses that a new digital-based spatial layout is needed to develop the logistics sector after the Covid-19 pandemic. Winning business actors are the ones who can collaborate through digitalization of services.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...