Monday, January 10, 2011

[KU-004/2011] Tren Harga Batu Bara Masih Naik

JAKARTA: Harga batu bara diperkirakan cenderung masih naik menyusul terganggunya pasokan komoditas itu karena banjir besar yang melanda Australia, eksportir batu bara terbesar di dunia.

Supriatna Suhala, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), memperkirakan harga rata-rata komoditas tersebut akan bergerak di kisaran US$110-US$120 per ton pada tahun ini, naik dari harga rata-rata batu bara dunia 2010 di kisaran US$80 per ton.

Dia mengatakan banjir telah merendam tambang batu bara berserta perlatannya di negara bagian Queesland. Oleh karena itu, katanya, setidaknya dalam dua pekan ke depan Australia akan kesulitan melakukan pemulihan produksinya.

"Akibatnya pengiriman [dari Australia] jadi mundur. Untuk mengganti keterlambatan pengiriman itu, orang mencari ke pasar spot sehingga menyebabkan harga spot batu bara semakin tinggi," katanya kepada Bisnis, hari ini.

Dia mengatakan sejak 3 bulan terakhir, harga spot batu bara terus menunjukkan kecenderungan naik. Pada Oktober 2010, lanjutnya, harga komoditas tersebut bergerak di kisaran US$90 per ton kemudian naik hingga ke kisaran US$110 per ton pada bulan ini.

Di sisi lain, dia melanjutkan permintaan global justru mengalami kenaikan seiring dengan musim dingin luar biasa serta perbaikan dan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara. 

Dia menyebutkan hampir semua negara berkembang meningkatkan impor batu baranya pada tahun ini, antara lain dua negara Asia yang mengalami pertumbuhan tinggi, yaitu China dan India, termasuk negara-negara Asean seperti Malaysia, Filiphina, dan Singapura, juga Srilangka, Bangladesh, dan Pakistan. (esu)

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.01.11.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...