Saturday, January 1, 2011

[KU-001/2011] Sumsel, Palembang & Kertapati

Ingat Palembang, mayoritas penduduk negeri ini akan langsung ingat makanan khas ibukota Sumatera Selatan ini, empek-empek, tekwan, model hingga kapa selam. Di pulau Sumatera sendiri, Palembang merupakan kota terbesar ke-2 setelah Medan (ibukota Sumatera Utara).


Kota Palembang memiliki luas wilayah 102,47 kilometer persegi, lokasi koordinat di : 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT dan jumlah penduduknya berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 : 1.451.059. Situs resminya bisa di-klik di : www.palembang.go.id.


Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang (bagiab barat kota Palembang), menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya.


Prasasti Kedukan Bukit itu berbunyi sebagai berikut:
(1) Swasti cri cakawarsatita 605 ekadaci cu (2) klapaksa wulan waicakha dapunta hiyang nayik di (3) samwau manalap siddhayatra disaptami cuklapaksa (4) wulan jyesta dapunta hiyang marlapas dari Minanga (5) Tamvan mamawa yam wala dualaksa danan koca (6) duaratus cara di samwau danan jalan sariwu (7) tluratus sapulu dua wannakna datam di Mukha Upang (8) Sukhacitta di pancami cuklapaksa wulan (9) laghu mudita datam marwuat wanua (10) Criwijava siddhayatra subhiksa.
[Referensi : Bacaan Prof. Poerbacaraka, G. Coedes, Prof. Dr. Ph.S. Van Ronkel Dr. Buchari, Prof. Slametmulyana]

Tanggal yang tercantum adalah 16 Juni 682 Masehi dan hingga kini dijadikan hari jadi kota Palembang. Kota Palembang memiliki beragam akses masuk, via udara menggunakan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2 (SMB 2), via perairan ada Sungai Musi, Ogan dan Komering dengan perahu ketek.


Jalur jalan darat ada angkutan kota, bus dan Trans Musi yang kini terus dirapihkan dan dosialisasikan guna ,mengurangi kemacetan lalu lintas. Sedangkan untuk jalur Kertapati – Indralaya baru saja dioperasikan kereta komuter.


Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.


Kota Palembang memiliki salah satu stasiun kereta api yang terbesar, yakni Stasiun Kertapati. Dari sinilah arus penumpang masuk dan keluar ibukota Sumatera Selatan dan menyebar ke kota-kota kecil lainnya seperti, Lahat, Lubuk Linggau dan seterusnya.


Selain penumpang, stasiun Kertapati (KPT) kedepannya akan semakin diramaikan oleh hilir mudik kereta angkutan barang untuk angkutan bubur kertas (pulp), minyak, semen hingga batu bara (coal) – yang belakangan semakin diminati investor karena jumlah cadangannya yang luar biasa besar.


Stasiun Palembang Kertapati (begitu nama lengkapnya), adalah stasiun kereta api yang terletak di kota Palembang dan berada diatas pertemuan Sungai Ogan dan Sungai Musi. Pemerintah mencanangkan untuk memberdayakan stasiun ini menjadi salah satu gerbang komoditi potensil di tahun-tahun mendatang.


Kota Palembang yang dijuluki “Venice of the East” karena potensi wisata airnya, akan lebih berkembang dimasa mendatang apabila obyek wisata tadi dikelola lebih profesional sehingga benar-benar bisa mengoptimalkan kelebihan Sungai Musi dan jembatan Ampera yang sudah melegenda.


Liputan selanjutnya akan membahas sedikit banyak tentang sejarah stasiun Kertapati. Tak kenal maka tak sayang. Ada puisi singkat: “Jalan-jalan ke Kertapati, jangan lupa membeli model. Kalaulah datang dengan senyum simpati, niscaya disambut ‘bak foto model”,


Salam.. 01012011 (data dan informasi, diolah dari berbagai sumber).

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...