Saturday, May 1, 2021

[KU-121/2021] Hasil Monitoring Kemenkeu, Pembangunan LRT Jabodebek Telah Mencapai 73%

 

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan monitoring risiko atas jaminan yang diberikan kepada proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Hasilnya, progres LRT Jabodebek saat ini telah mencapai 73% secara keseluruhan dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2022.

Sejalan dengan target operasi tersebut, mulai Oktober 2020, kereta (trainset) LRT Jabodebek telah melakukan uji perjalanan manual (grade of automation level 0/GoA0) pada Lintas Pelayanan (LP) 1 Cibubur – Cawang yang berada di sisi tol Jagorawi.

Pengujian tersebut akan terus ditingkatkan secara bertahap menjadi operasi tanpa masinis (grade of automation level 3/GoA3).

Dalam keterangan resminya DJPP mengatakan dengan teknologi ini jarak kedatangan kereta di LP 3 (Cawang – Dukuh Atas) akan menjadi jalur kereta paling cepat, yaitu tiap 3 menit sekali pada jam sibuk, sedangkan pada LP 1 dan 2 adalah tiap 6 menit sekali.

Dengan teknologi yang digunakan pada LRT Jabodebek, tiap harinya akan mampu mengangkut 180.000 penumpang pada tahun pertama operasinya.

Setelah beroperasi, LRT akan melengkapi sarana transportasi masal berbasis rel di area Jakarta, sebagaimana yang telah diterapkan pada kota-kota metropolitan lain di seluruh dunia

Sebagai informasi, tahun 2015 telah menjadi momentum peluncuran moda transportasi perkotaan dengan basis rel sebagai solusi mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

Beberapa proyek utama yang telah diluncurkan Pemerintah, yaitu pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang melibatkan peran BUMN PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Adhi Karya, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dikembangkan dengan skema business to business.

"Khusus pada proyek LRT Jabodebek, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tidak hanya memberikan dukungan fiskal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), namun juga melalui jaminan pemerintah atas pinjaman sindikasi sebesar Rp 18,1 triliun, pinjaman Transaksi Khusus sebesar Rp 1,15 T, serta tambahan pendanaan pembangunan depo sebesar Rp 4,2 T," dikutip dalam keterangan resmi DJPPR, Senin (25/4).

Sumber : Kontan, 26.04.21.

[English Free Translation]

The Directorate General of Management, Financing and Risk (DJPPR = Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (DJPPR) of the Ministry of Finance (MoF) together with PT Kereta Api Indonesia (KAI) conducted risk monitoring for guarantees given to the Jabodebek Light Rail Transit (LRT) construction project. As a result, the progress of the Jabodebek LRT has currently reached 73% overall and is targeted to operate in June 2022.

No comments:

Post a Comment

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...