Thursday, July 19, 2012

[KU-183/2012] Tambang Batu Bara : Gorby Putra Garap Wilayah Musi Banyuasin Tanpa Izin


PALEMBANG: Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memastikan PT Gorby Putra Utama memasuki wilayah dan menggarap kekayaan sumber daya alam daerah tersebut tanpa izin.

Setelah dilakukan pengecekan ke areal PT Gorby Putra Utama (GPU) menggunakan alat GPS, faktanya areal perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Musi Rawas itu memasuki wilayah Musi Banyuasin (Muba) sekitar 1,5 km tepatnya di Desa Sako Suban, Kecamatan Batanghari Leko, kata Kabag Humas Muba Dicky Meiriando di Palembang, Selasa (10/07).

Dasar penetapan PT GPU tanpa izin memasuki wilayah Muba adalah titik koordinat P1 s.d P6 pada peta hasil pelacakan bersama antara Pemkab Muba dengan Musi Rawas yang difasilitasi Pemprov Sumsel pada 2009.

Berdasarkan titik koordinat itu jelas bahwa patok batas areal yang dipasang PT GPU masuk wilayah Muba, sementara perusahaan tersebut tidak pernah berkoordinasi dengan pemkab, katanya.

Melihat kondisi tersbeut, katanya, wajar saja Bupati Muba Pahri Azhari mengambil tindakan tegas atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu.

"Kami yakin izin yang diterbitkan Bupati Musi Rawas (Mura), Gubernur Sumsel dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada PT GPU, areal operasinya adalah dalam wilayah Mura tidak termasuk wilayah Muba," ujarnya.

Ia mengharapkan, pejabat Pemkab Musi Rawas dan wakil rakyat daerah setempat agar tidak memberikan komentar dan pernyataan yang terkesan provokatif atas tindakan pencopotan papan nama PT GPU di wilayah perbatasan Muba-Mura yang dilakukan Bupati Muba saat turun ke lapangan beberapa waktu lalu.

Seharusnya Pemkab Musi Rawas berterima kasih kepada Pemkab Muba, dan memberi sanksi kepada PT GPU yang disinyalir menyalahgunakan amanah,” kata Kabag Humas Muba. (Antara/Bsi)

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.07.12.

[English Free Translation]
County Government Banyuasin, South Sumatera, ensure PT Gorby Putra Utama (GPU) and worked into the wealth of natural resources the area without permission.

Tuesday, July 17, 2012

[KG-182/2012] Whazzup Todays ?


PALEMBANG: Cuplikan seputar kegiatan di ranah PT Kereta Api Logistik (KALOG) se-Jawa dan Sumatera, untuk diketahui publik. Apa, siapa dan ngapain aja kerja KALOG, Silahkan diikuti walau dalam bentuk potongan cerita pendek.

Foto 1 : Pertemuan petinggi PT KALOG dengan PT Samudera Shipping Services (SSS) di Jakarta. Tampak hadir Achyar (SSS – sebelah kiri) dan Rustam Harahap (KALOG – kanan). Keduanya berbincang membahas berbagai peluang bisnis yang bisa dikerjasamakan.


Foto 2 : Sehubungan dengan pengoperasian stasiun Benteng, Surabaya sebagai salah satu basis biz KALOG di Jawa Timur, tak heran dalam kesempatan pengiriman perdana, Kepala Stasiun Benteng berfoto bersama dengan kru di CY Benteng.


Foto 3 : JAKALOG bangkit. Begitulah judul yang wajib dikumandangkan, menyusul pengoperasian stasiun Benteng, sebagai tandem CDP (Cikarang Dry Port) dan Sungai Lagoa (SAO), Jakarta. Detil JAKALOG, coba cek di website resmi : www.kalogistics.co.id.


Foto 4 : Bisnis logistik berbasis kereta api (KA) walau masih dalam skala kecil namun pasti, berhasil dikembangkan tim KALOG Bandung dengan menggaet pengiriman sayuran dari Lembang, Bandung, Jawa Barat untuk tujuan Malang, Jawa Timur. Congrats ! 


Sumber : KALOG / Foto : PSH, AS (Ambon), Supriyadi.

[English Free Translation]
A piece about the activities in the realm of PT Kereta Api Logistik (KALOG) Java and Sumatera areas, for public purpose. What, who, where, when KALOG doing something, please follow though in the form of pieces of short stories.

Monday, July 16, 2012

[KG-181/2012] Kunjungan Dirut KALOG Ke Sumsel 4-5/7/2012


PALEMBANG: Tim Kantor Pusat PT Kereta Api Logistik (KALOG) tak henti-hentinya menyambangi Sumatera Selatan. Hal ini karena potensi dan harapan yang dikembangkan propinsi berjuluk Lumbung  Energi Sumatera terus bersinar.

Tim KALOG menurunkan Rustam Harahap (Dirut), Toyibudin (VP Operation) dan Edi Sudiarto (VP IT & Biz Development). Di hari pertama, langsung rapat dengan tim PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 3 Sumsel.

Topik yang dibahas, rencana pengembangan stasiun Kertapati, antara tahun 2012 hingga 2013. Selanjutnya, survei ke lokasi disekitar pesisir wilayah Palembang, sambil mencari potensi dermaga yang bisa dimanfaatkan bersama.

Hasil perjalanan keliling Palembang, syukur alhamdulillah memuaskan. Tinggal tunggu tindak-lanjutnya.

 
Sumber : KALOG / Foto : RAM.

[English Free Translation]
KALOG H.O’s team visited to South Sumatera, to discuss several strategic issues, concerns of business development in South Sumatra

Saturday, July 14, 2012

[KG-180/2012] Seragam Baru KALOG – 16/07/12


PALEMBANG: Terhitung mulai tanggal 16/07, tim KALOG Sumatera Selatan akan mulai menggunakan seragam baru, sebagaimana terlihat jelas dalam foto. Warna seragam agak abu-abu dengan warna tulisan biru tua. Logo sesuai aslinya.

Sebagai uji-coba, gabungan tim KALOG Sumsel yang terdiri staf keamanan, kerani, support hingga driver berpose mencoba seragam baru. Semoga lebih mandiri, semangat kemajuan bisa dipikul bersama dengan aksi bertema “Bersama Kita Bisa”.

Bersama manajemen baru dan pengembangan bisnis yang tengah ditangani secara serius, Kedepannya KALOG harus menjadi salah satu pemain logistik di Tanah Air. Siiiip. Bravo.

 
Sumber : KALOG / Foto : Budi Susanto - RAM.

[English Free Translation]
As of 16/07, KALOG South Sumatera (SS or Sumsel) team will begin using the new uniform, as seen clearly in the picture. Rather uniform color gray with dark blue text color. Logo in the original.

Friday, July 13, 2012

[KU-179/2012] Jembatan Tanjung Payang Lahat Terancam Ambruk


SRIPOKU.COM, LAHAT - Jembatan Tanjung Payang yang membentang di atas Sungai Lematang Kota Lahat, terancam ambruk. Tanah dan bebatuan di bawah tiang jembatan sudah terkikis.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sripoku.com, Kamis (12/7/2012), ancaman terhadap kondisi jembatan terjadi akibat ulah para penambang tradisional galian C yang mengambil batu kali di sekitar tiang jembatan. Padahal hal tersebut tidak diperbolehkan karena akibatnya sangat fatal.

Peristiwa tersebut diketahui anggota Sat Pol PP saat sedang melakukan patroli di sekitar Jembatan Tanjung Payang, Kamis (12/7/2012). Mereka mendapati tanah dan bebatuan di bawah tiang jembatan sudah mulai terkikis. Padahal sebelumnya di samping cor beton tiang jembatan masih banyak batu kali. Namun kini sudah tidak terlihat lagi dan diduga sengaja diambil para penambang tradisional.

Disekitar jembatan yang menghubungkan Kota Lahat dan puluhan desa di seberang Sungai Lematang tersebut memang terdapat banyak penambang tradisional. Hal itu karena sangat mudah untuk mendapatkan batu kali yang biasa digunakan sebagai bahan bangungan. Mereka biasanya menggunakan ban berukuran besar, untuk mengambil batu di dasar air yang tidak terlalu dalam.

Sapuan, Kasi Penyidik Sat Pol PP Pemkab Lahat menjelaskan, pihaknya memang sudah mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai aktivitas penambangan di bawah jembatan. Setelah diperiksa ternyata memang benar terbukti, karena di bawah cor beton yang terancam air sudah dangkal karena bebatuan sudah hilang.

Sumber : Sripoku, 12.07.12.

[English Free Translation]
Tanjung Payang bridge spanning the Sungai Lematang Kota Lahat, threatened with collapse. Soil and rocks under the pier has been eroded.

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka. Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...