SRIPOKU.COM,
PALEMBANG - Beberapa orang perwakilan
sopir truk batu bara diajak berdialog oleh Kadishubkominfo Sumsel dan Asisten IV Setda
Sumsel.
Dalam
dialog tersebut perwakilan sopir truk menyampaikan tuntutan agar diperbolehkan
lagi mengakses jalan raya menuju Lahat melalui jalan utama Prabumulih dan Muara
Enim.
Namun, Kadishubkominfo Sumsel Musni
Wijaya menjelaskan,
keputusan memblokade jalan yang dikhususkan pada angkutan truk batu bara karena
kerusakan jalan, kecelakaan, dan kemacetan yang parah.
"Kebijakan
tidak serta merta diambil, ada dampak kerusakan jalan, kecelakaan dan
kemacetan. Jadi jangan terus salahkan gubernur atas hal ini," katanya
dalam dialog, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya,
pembangunan jalan alternatif (Jalan Servo) juga jadi tanggung jawab pengusaha
tambang.
Harus
ada percepatan pembangunan jalan yang kini masih terendam banjir hingga sekitar
belasan sentimeter itu.
"Jangan
melemparkan kesalahan pada Gubernur Sumsel. Ini juga jadi tanggung jawab
pengusaha tambang. Kita akan undang pengusaha tambang untuk bahas percepatan
jalan khusus ini," pungkasnya.
Sumber
: Sriwijaya Post, 15.01.13.
Catatan
:
Berita
terkait dengan informasi ini, silahkan baca [KU-015/2013]
DPRD Sumsel Minta Sopir dan Pengusaha Bentuk Konsorsium, [KU-013/2013] Tiba di
Dermaga Batu Bara, Wartawan Kebingungan, [KG-310/2012] Jalan Khusus Batubara Servo
Terendam Banjir, [KU-289/2012] Per 1 Januari 2013, Angkutan Batu Bara Di Sumsel
Harus Lewat Jalan Khusus dan [KU-274/2012]
Perusahaan Batu Bara Bangun Jalan 116 Kilometer.
[English
Free Translation]
Some
representatives of the coal truck drivers are invited to dialogue by
Kadishubkominfo South Sumatera and South Sumatera Secretariat Assistant IV. In
the dialogue, truck driver delivering demands to be allowed longer access road
to Lahat, by using Prabumulih and Muara Enim main road.
No comments:
Post a Comment