Seiring dengan visi dan misi yang diusung manajemen baru dari KAI, didukung perubahan logo dan munculnya lima pilar utama layanan, kini seragam kerja pun harus berganti agar makna PERUBAHAN (baca : CHANGE) benar-benar bisa dijiwai dengan baik.
Kesempatan kita menggunakan baju dinas R6 saat mendampingi tim Kantor Pusat survei ke pesisir wilayah Suka Cinta, Merapi, Banjarsari hingga Muara Enim. Perjalanan jauh dan melelahkan, but its part of our job, just DO IT.
Berikut ini cuplikan informasi, terkait pelarangan penggunaan R6 untuk anak perusahaan, dalam hal ini KALOG dan seluruh cabang-cabangnya. Tetap semangat ya dan semoga menjadi lebih baik dan bertambah baik.
Adapun pesan yang kami terima dari BBM semalam, sebagai berikut,
“Selamat malam, disampaikan dg hormat, sesuai dg Kep Dir KAI, pegawai anak perusahaan tdk diperbolehkan menggunakan pakaian seragam KAI. KAI telah menetapkan pakaian seragam baru. Untuk itu, dimohon mulai bsk pagi (sabtu 14 jan, maksudnya pagi ini – red) kepada seluruh peg KA Logistik tdk diperbolehkan memakai pakaian R6. Termasuk atribut kelengkapannya (lencana). Sambil menunggu penetapan desain pakaian seragam..Yg ditetapkan tersendiri oleh KA logistik, dimohon rekan2 dpt memakai pakaian kerja berupa batik atau baju office Yg pantas pakai. Pemberitahuan resmi dari Direksi sgr kami sampaikan menyusul. Demikian, terima kasih. Salam sukses. VP HC, GA, dan Legal”.
Walau sudah tidak pakai R6, tetap semangat ya. Merdeka !
Sumber : KALOG / Foto : Agung.
[English Free Translation]
Along with the vision and mission that carried by the new management of the KAI, supported changing the logo and the emergence of five main pillars of service, is now working uniform must also be changed so that the meaning of CHANGE (read: PERUBAHAN) can really imbued with the good things. Goodbye R6.
No comments:
Post a Comment