JAKARTA: PT KAI berencana menghentikan operasional Sta
Tanjungpriok mulai Sabtu (25/10). Lokasi keberangkatan & kedatangan
penumpang dipindah ke Sta Pasarsenen untuk mengefektifkan
operasi.
Selanjutnya stasiun itu akan difungsikan untuk mendukung
angkutan barang. Selain itu, pemerintah melalui Ditjenka juga berencana
menghidupkan rute KRL Tanjungpriok-Kampungbandan. Kepala Sta Tanjungpriok, Moch.
Ridwan Subarkah menambahkan selain penumpang berangkat, jumlah
penumpang turun juga relatif kecil.
Menurutnya, operasional KA akan lebih efektif dengan
pemindahan itu. SM Corcomm Daop 1 KAI, Agus komarudin mengatakan, Sta
Tanjungpriok akan dimanfaatkan untuk mendukung Sta Sungai Lagoa & Sta Pasoso
dalam pengangkutan barang.
Saat ini ada 16 perjalanan KA barang yang
berangkat & datang di Sta Tanjungpriok. Menurut Ridwan, dalam waktu dekat
jumlahnya ditargetkan bertambah. Dua tahun terakhir, KA barang semakin dilirik
pengusaha karena dinilai kompetitif dibandingkan dengan truk dari sisi
ketepatan waktu, keamanan barang & daya angkut.
Namun, upaya pengembangannya terhambat seperti rencana
pembangunan terminal peti kemas di Tanjung Priok. PT KAI berencana membangun
terminal peti kemas di lahan seluas 28 ha yang masuk wilayah 3 RW di
Kel. Tanjung Priok.
Pengosongan lahan telah dimulai sejak Des
2013. Hingga awal Maret 2014 pengosongan telah terealisasi sekitar 6,3
ha.
Sumber : Kompas, 23.10.14 / Kredit Foto : Wikipedia.
[English Free Translation]
PT KAI plans to discontinue operations Tanjung Priok
station, starting on Saturday (25/10). The location of departure and arrival of
passengers train transferred to Pasarsenen station, to streamline operations.
No comments:
Post a Comment