SuRaBaYa: Tak hanya masyarakat yang memerlukan moda kereta
api (KA) belakangan ini, sejumlah tokoh beramai-ramai memelopori
menggunakan KA sebagai saran transportasi menuju tempat kerjanya. KA dianggap
efisien dan lebih cepat dibanding moda lain.
Untuk ukuran waktu, maksudnya ketepatan, memang
relatif. Tetapi bila diadu secara jarak tempuh, apalagi di kota metropolitan
seperti Jakarta, akan lain hasilnya. Tak ayal lagi, masyarakat di area lain pun
kini tengah berangan-angan memiliki moda KA seperti di Kalimantan, Sulawesi,
Papua bahkan Sumatera yang sebagian diantaranya mangkrak alias tidak terawat
baik, ingin merevitalisasi.
Kini impian tersebut, sesuai impian Jonan sang Menhub
baru, semoga bisa diwujudkan. Mantan orang nomor satu di industri
perkeretaapian nasional ini pernah berujar, lebih baik membangun sarana kereta
api di daerah-daerah, ketimbang membela KA cepat yang dipergunakan segelintir
orang.
Maksud beliau, membangun jalur KA Trans-Kalimantan,
Trans-Sulawesi dan ato Trans-Papua jauh lebih bermanfaat
ketimbang membangun KA cepat, dengan anggaran biaya yang setara loh ya. Masuk
akal juga dan hitung-hitung pemerataan lah. Lagi pula, KA memang alternatif
paling ampuh untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar.
Bila belum mampu membangun impian besar tadi, Jonan kala
menjabat Dirut PT KAI berkeinginan menghidupkan kembali / merevitalisasi
kembali jalur-jalur potensil di Pulau Jawa maupun Pulau Sumatera sebagai sarana
angkutan yang dapat dipercaya.
Untuk kegunaan lain KA, selain dimanfaatkan menarik
jumlah penumpang yang besar jumlahnya, juga bisa dimanfaatkan mengirim barang
ke luar daerah, sehingga perekonomian suatu wilayah akan lebih bergairah dengan
kombinasi angkutan yang beragam. Masyarakat semakin antusias dengan banyaknya
pilihan moda angkutan.
Salah satu propinsi yang tengah memperjuangkan moda KA
agar bisa dioperasikan kembali adalah propinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki petugas yang ditempatkan
di Divre
2 Sumatera Barat dan bertugas mengamankan aset demi kepentingan bangsa
dan negara.
Ikuti pula, cuplikan beritanya dibawah ini.
--- quote ---
(artikel)
Jalur Sumbar-Riau Dihidupkan Kembali
PADANG: Jalur KA lintas Sumatera menghubungkan
Sumbar-Riau diharapkan bisa dilintasi kembali. Langkah ini menyusul rencana
pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur yang telah mati puluhan tahun.
VP PT KAI Divre II Sumbar, Zulkarnain, mengatakan rencana
itu tercetus pada pertemuan Dirjen Perkeretaapain Kemenhub, Dishubkom &
Informatika Sumbar, PT KAI & instansi terkait beberapa waktu lalu di
Padang.
Menurut Zulkarnain, jalur yang nanti direaktivasi dari
Sumbar ke Riau yaitu jalur Padang-Padang Panjang-Muara Kalaban
Sawahlunto-Pekanbaru, serta Padang-Padang Pariaman-Sicincin-Lembah
Anai-Bukittinggi-Payakumbuh-Limbanang, dan seterusnya hingga di Bangkinang,
Riau.
"Pemerintah pusat siap, termasuk anggaran. Jadi
tinggal komitmen pemda untuk serius memberikan dukungan terutama pembebasan
lahan," ujar Zulkarnain.
Terpisah, Sekjen Masyarakat Peduli KA Sumbar, Yulnofrins
Napilus meminta pemrov berani & proaktif menunjukkan bahwa Sumbar serius
dukung moda KA.
"Inisiatif mengaktifkan jalur KA Sumbar-Riau positif
bagi Sumbar. Jadi kalau tak diperjuangkan dengan serius, Sumbar bisa
ketinggalan jauh," ujarnya.
Sumber : Kompas, 04.12.14 / Kredit Foto : Kaskus.
--- unquote ---
[English Free Translation]
The railway line which linking the West Sumatera - Riau
expected to be crossed back. The move follows the central government's plan to
revive the path that is not used for decades. The new Transport Minister - former
CEO PT KAI - Ignasius Jonan strongly supports such a move. Yes We Can !
No comments:
Post a Comment