JAKARTA: Selain KAI, ada 2 BUMN yang ditinggalkan dirut
yang menjadi anggota kabinet. Yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT
Pindad (Persero). Namun Menteri BUMN Rini Soemarno
memprioritaskan penggantian Dirut KAI.
“KAI paling cepat dilakukan karena perusahaan
transportasi publik, menyangkut keselamatan. Secepatnya makin bagus,” ungkap
Rini Soemarno. Menurut Edi, prestasi hanya dapat digapai dengan bekerja, tidak
datang dengan sendirinya.
Dia beruntung karena Ignasius Jonan telah meletakkan
pondasi yang cukup kuat untuk pengembangan KAI ke depan. Bapak dua putri ini
siap meneruskan dan meningkatkan kinerja positif. Juga berbagai praktik yang
mendukung peningkatan kinerja.
Salah satunya, memberangkatkan karyawan dari berbagai
tingkatan untuk studi ke luar negeri. Edi memberi keleluasaan kepada seluruh
jajaran untuk maju asal mau bekerja keras.
“Penjaga palang pintu saja bisa ikut studi banding ke
luar negeri. Tidak ada BUMN lain yang melakukan hal seperti ini,” tutur peraih Master
of Engineering Science in Project Management Melbourne University, Australia,
1996 ini.
Salah satu kunci sukses perubahan di KAI adalah kesediaan
dirut dan direksi terjun ke lapangan. Minimal sekali dalam sebulan mereka Pisami
atau Piket Sabtu-Minggu ke lapangan. Di saat peak season seperti
periode angkutan lebaran, para direksi dipastikan full berada di lapangan
selama periode sibuk itu. Di luar jadwal rutin, mereka juga tak segan terjun ke
lapangan.
Edi bakal mempertahankan habit itu. Ia tidak mau memimpin
dari belakang meja tanpa bersentuhan langsung dengan realitas di lapangan.
Untuk bisa tahu seperti apa tingkat pelayanan kepada penumpang, cara paling
efektif adalah masuk ke gerbong penumpang, melihat, merasakan, dan mendengar
suara penumpang.
“Kalau kami tidak masuk dalam area penumpang, maka tidak
akan tahu apa yang menjadi kekurangannya,” katanya.
“Tahun 2014 ini saya memperkirakan PT KAI dapat meraih
laba sekitar Rp700-800 miliar. Adapun pendapatan diperkirakan menggapai Rp10-11
triliun, naik ketimbang tahun lalu yang sebesar Rp8,7 triliun,” kata Edi
Sukmoro.
Pada angkutan penumpang, tantangan ke depan adalah
stagnasi jumlah penumpang. Manajemen KAI dituntut untuk terus meningkatkan kualitas
pelayanan dan inovasi produk, dengan dukungan modernisasi organisasi dan
pelayanan yang kian prima.
Persoalan pelayanan perlu mendapat porsi perhatian
serius, karena berdasarkan survei kepuasan pelanggan, Customer Satisfaction Index (CSI)
KAI mengalami penurunan. Tahun 2012 CSI mencapai 4,01, tahun 2013 turun
ke angka 3,9.
Bisa jadi penurunan itu bukan karena level of services
yang berkurang, namun didorong oleh ekspektasi pengguna jasa yang terus
meningkat. Ini adalah sebuah tantangan yang harus dijawab Edi Sukmoro dan
jajaran direksi.
Sumber : Majalah BUMN Insight, November 2014.
[English Free Translation]
As well as PT KAI, there are 2 SOE president who became a
member of the cabinet. The first, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk and then PT
Pindad (Persero). But SOE Minister Rini Soemarno prioritize the replacement CEO
KAI. Edi Sukmoro elected as the new president of PT KAI.
No comments:
Post a Comment