SuRaBaYa: Usai pembangunan slab-track Stasiun
Kalimas, Surabaya akhir November 2014 lalu. Pihak PT Kereta Api Indoneia (Persero)
/
PT KAI terus mensosialisasikan tanah miliknya untuk peruntukan komersil
di masa-masa mendatang. Tak heran, warga setempat diundang dan diberi arahan
agar mengerti langkah-langkah yang diambil PT KAI serta untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain sosialisasi, di KLM juga tengah direncanakan
pembongkaran Stasiun lama / eksisting, dengan tujuan untuk perluasan container
yard (CY) dan tempat bongkar muat angkutan barang dengan kontainer
maupun pallet (semen).
Sebelumnya sempat dikomunikasikan dengan pihak Heritage
yang mengurusi ihwal gedung maupun aset lawas milik PT KAI, untuk dilindungi
sebagai cagar budaya nasional. Stasiun KLM sebagai diketahui tercatat dalam
pendataan aset peninggalan sejarah oleh Balai Peninggalan Pelestarian Cagar Budaya Trowulan
Jawa Timur Direktorat Cagar Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebelum dibongkar, sudah diminta kepada pihak-pihak
terkait untuk mengabadikan / mendokumentasikan kondisi stasiun Kalimas, sebab
nantinya akan dibuatkan replikanya.
Inilah sebagian gambaran dimana bagian depan dan belakang
KLM, sudah mulai diwujudkan alias dibongkar perlahan-lahan. Simak liputannya
berikut ini.
Rujukan sebelumnya, silahkan klik [KG-350/2014] Kenangan Stasiun Kalimas
Surabaya.
Sumber : KALOG / Foto : RAM - CorComm PT KAI Daop 8.
[English Free Translation]
Kalimas (KLM) station as it is known, is recorded in the
collection of heritage assets by the Center for Preservation of Cultural
Heritage Trowulan East Java, the Directorate of Cultural Heritage, Ministry of
Education and Culture.
No comments:
Post a Comment