SuRaBaYa: Tugas pembangunan slab-track di 10 jalur kereta api di Stasiun Kalimas (KLM), Surabaya baru saja selesai akhir November lalu. Target selanjutnya, memperbesar kapasitas berupa jalur stabling.
Setelah melakukan sosialisasi beberapa kali dengan warga yang rumahnya terkena jalur stabling dan demi keamanan bersama maka sebaiknya memindahkan warga ke zona aman sesuai keinginan dan kemampuan masing-masing.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan afiliasi membantu mengamankan aset serta memanfaatkan lahan yang selama ini “tidur” ato tidak terkelola dengan baik untuk memperkuat pundi-pundi keuangan perusahaan.
Nantinya, Terminal Barang Kalimas akan menjadi salah satu tulang punggung penggerak ekonomi di Surabaya, mendampingi peran kapal laut dan truk yang saat ini menjadi motor di sektor angkutan barang.
Kereta api diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna jasa yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi kendala kemacetan lalu lintas di wilayah pantai utara dan dampak dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini.
Hari ini, Kamis 03/12, sebanyak 39 warga di sekitar Stasiun Kalimas yang terkena dampak pembangunan jalur stabling rangkaian KA barang, menerima pembayaran uang bongkar tahap II.
Hadir dalam kesempatan tersebut, pejabat Muspika Pabean Cantikan hadir di kantor Daop 8 SB. Hingga usai, acara pembayaran tersebut berjalan lancar dan semoga pelaksanaan tahap selanjutnya, bisa segera dilaksanakan.
Bravo.
Sumber : CorComm PT KAI Daop 8 SB / Foto : Daop 8 SB - RAM.
[English Free Translation]
A total of 39 residents surround Kalimas Station, which is affected by the construction of a series of freight train stabling lines, Thursday (3/12), receive payment from PT Kereta Api Indonesia (Persero).
No comments:
Post a Comment