AmBaRaWa: Setelah kunjungan yang pertama sekitar 2 (dua) bulan
lalu, ehh ternyata kata hati mendorong kami (bersama Bram Meratus dan Lintang
- putera ke-2 Bram) untuk kembali mengunjungi Stasiun / Museum Ambarawa, Jawa
Tengah di hari Sabtu 13/12/14. Oh iya, perjalanan
kali ini ke Ambarawa dikawal Aris KALOG SMC.
Di edisi ini, memperlihatkan aktifitas renovasi Museum
Kereta Api (KA) terus berjalan agar pengunjung yang datang nantinya merasa
nyaman dan lebih informatif. Menyajikan hal yang demikian gampang-gampang susah
tapi tim Heritage yang dipercayakan kepada KS Ambarawa - Tri Prastiyo, Insya
Allah sanggup mewujudkannya dengan optimal.
Hal tersebut bisa dilihat, bila kita mengadakan kunjungan
ke Ambarawa dengan interval waktu 1 (satu) bulanan sehingga bisa dilihat
perubahannya ato kemajuannya. Bulan-bulan sebelumnya susunan kereta masih
tercecer dihalaman belakang stasiun, kini sudah berjejer rapih / berbaris.
Selain itu, pengerjaan "menghidupkan" kembali
kenangan lama untuk loko-loko tua, minimal dengen mengecat ulang supaya
kelihatan kinclong lagi, terlihat jelas dari ketekunan para pekerjanya.
Pembangunan jalan pintu masuk bagi pengunjung terus disiapkan dan lain
sebagainya. Maju terus pantang mundur.
Bisa dibayangin kalo Museum ini udah jadi dan rapih, keren
abiiiiiz. Koleksi loko uapnya boleh dibilang cukup lengkap. Ditambah nanti
kereta lainnya seperti kereta rel listrik (KRL) dan kereta-kereta yang pernah
meramaikan jagat perkeretaapian di Indonesia. Gak mustahil, dengan bekerja
bareng dengan Museum Belanda, museum ini akan menjadi yang terbesar di Asia.
Edisi cangkru'an, monggo dibaca di hari Minggu
14/12, edisi berita santai. Selamat membaca di akhir pekan yang
senantiasa diliputi mendung dan hujan.
Sumber : KALOG / Foto : RAM.
Catatan,
Rujukan sebelumnya, silahkan baca [KU-287/2014] Gaet Belanda,
Museum KA Ambarawa Akan Jadi Yang Terbesar di Asia – Minggu, 19 Oktober
2014
dan [KG-279/2014] Amazing Ambarawa ! – Sabtu, 11 Oktober 2014.
[English Free Translation]
At the same, Ambarawa’s railway station and museum continue
to improve and want to look as beautiful as possible, to be able to convey the
message "this is the past history of the Indonesian railway". While
it is open to the public since October 1st, 2014 but the process of
improvement, still continues.
No comments:
Post a Comment