Jakarta - PT. Kereta Api Indonesia masuk ke dalam daftar 100
merek termahal Indonesia tahun ini atau Indonesia's Top 100 Most Valuable Brands
2020 yang
dirilis oleh
Brand Finance.
Penganugerahan dengan tema 'Challenges and Opportunities of Brand
Building in The New Normal Era'
tersebut dilaksanakan secara virtual oleh salah satu media cetak bekerja sama
dengan Brand Finance
Indonesia.
"Saya memberikan apresiasi
kepada seluruh pegawai kami atas masuknya KAI dalam jajaran 100 merek termahal
Indonesia. Kami akan semakin terpacu untuk meningkatkan peringkat ke
depannya," ujar Direktur
Utama KAI Didiek Hartantyo dalam
keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).
Adapun tahun ini menjadi yang pertama kalinya KAI
masuk ke dalam daftar tersebut dan berhasil menempati posisi ke-22. KAI pun
sukses mencatatkan brand valuation atau nilai merek sebesar US$ 342 juta atau
Rp 4,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.390).
Didiek mengatakan untuk menunjang
kenaikan peringkat dalam daftar tersebut, KAI akan melakukan berbagai inovasi
salah satunya integrasi antarmoda first mile dan last mile. Integrasi tersebut
akan semakin memudahkan penumpang karena moda transportasi menuju dan dari
stasiun bisa dipesan melalui aplikasi KAI Access dan langsung terhubung dengan
platform pembayarannya.
"Kami akan membangun
integrasi tersebut dengan cara kolaboratif dan proaktif untuk mewujudkan
layanan end to end. Hal ini sesuai dengan visi KAI yaitu menjadi solusi
ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia," jelas Didiek.
Lebih lanjut, Didiek menjelaskan
akan ada inovasi lainnya pada aplikasi KAI Access. Selain dapat memesan
makanan, penumpang juga bisa memesan kebutuhan sehari-hari di atas kereta.
Barang tersebut selanjutnya dapat diambil di stasiun tujuan, sehingga menghemat
waktu dan energi.
"Kami tetap akan menjalankan
bisnis sesuai Good
Corporate Governance (GCG) dengan peran
proaktif stakeholders management, penanganan people dan culture, menjaga
pelayanan prima, serta menjaga kualitas kinerja keuangan KAI yang tumbuh secara
sustainable dari waktu ke waktu," imbuh Didiek.
Sementara itu, Direktur pengelola Brand Finance Asia
Pasifik Samir Dixit mengatakan
pemeringkatan ini berdasar pada hasil asesmen dengan mengacu pada data yang
didapat sebelum pandemi COVID-19. Metodologi yang digunakan Brand Finance untuk
menghitung valuasi merek, melibatkan aspek keuangan, yang dikategorikan sebagai
aspek kuantitatif.
"Brand Finance menghitung
potensi pendapatan yang dapat dihasilkan dari sebuah brand. Brand Finance juga
menggunakan pendekatan Royalty Relief untuk menilai brand dengan menghitung
proyeksi revenue sebuah brand 3-5 tahun ke depan, tarif pajak, serta discount
rate di pasar," ungkap Samir.
Di sisi lain, Chief Editor salah satu media Kemal
Effendi Gani dalam sambutannya
mengucapkan selamat dan bangga atas prestasi perusahaan yang masuk dalam daftar
tersebut.
"Kami terus mendukung,
semoga kinerja merek-merek produk dan perusahaan Bapak-Ibu bisa berkembang
dengan kokoh dan makin bermanfaat bagi masyarakat," ucap Kemal.
Sebagai informasi, pada tahun
2019 KAI mencatatkan kenaikan kinerja baik di sektor angkutan penumpang maupun
barang. Di 2019,
KAI mengangkut 429 juta penumpang, naik 1% dibanding tahun 2018 dengan 424 juta
penumpang. Untuk angkutan barang, pada 2019 KAI mengangkut 48 juta ton barang,
naik 5% dibanding tahun 2018 dengan 45 juta ton barang.
Sumber : detik.Finance, 01.07.20.
[English Free Translation]
PT. Kereta Api Indonesia (Indonesian
Railways) is included in the list of 100 most expensive Indonesian brands this
year or Indonesia's Top 100 Most Valuable Brands 2020 released by Brand
Finance. Congrats ya.
No comments:
Post a Comment