indopos.co.id – Perusahaan
teknologi IBM menyatakan serangan siber secara global meningkat
pada tiga bulan terakhir sejak pandemi virus corona di berbagai negara.
“Teknologi dalam masa situasi
normal baru penting, tapi, keamanan juga memegang peranan penting. Kita perlu
mengatur keamanan dengan cara yang lebih efektif,” kata Presiden Direktur IBM Indonesia, Tan
Wijaya, dalam jumpa pers virtual, Kamis
(18/6/2020).
Catatan internal IBM menunjukkan
secara global terdapat kenaikan
serangan siber hingga 6.000 persen dalam tiga bulan terakhir, di Indonesia antara lain terjadi pada situs dagang
daring. Tidak dijelaskan berapa banyak serangan siber yang terjadi di Indonesia
dan bidang apa saja yang terdampak.
IBM Indonesia melihat perusahaan
mulai mempertimbangkan untuk
mengadopsi teknologi yang lebih tangkas, misalnya layanan berbasis cloud, untuk menyikapi tantangan keamanan siber selama
pandemi COVID-19 ini.
Pertimbangan lain yang mendasari
beralih ke layanancloud berkaitan dengan efektivitas biaya dan komitmen yang
diperlukan tidak panjang.
Strategi lainnya yang perlu
dipertimbangkan, menurut IBM Indonesia, soal
pemulihan data, disaster recovery, di pusat penyimpanan data atau data center.
Di Indonesia, khususnya
perusahaan di Jakarta, umumnya memiliki data center di luar Jakarta. Perusahaan
perlu mengubah strategi soal data center, selama pandemi ini banyak kota yang
memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga cukup
menyulitkan mobilitas karyawan yang pekerjaannya berkaitan dengan pusat data
tersebut.
Alternatif yang bisa dipertimbangkan
antara lain bagaimana karyawan bisa mengakses data centert ersebut dari jauh,
tidak lagi secara fisik.
Sumber : indopos, 18.06.20.
[English Free Translation]
Technology company IBM said cyber
attacks globally have increased in the last three months since the corona virus
pandemic in various countries. Watch out !
No comments:
Post a Comment