PALEMBANG
- Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang pada Kamis (8/11), sekitar pukul
18.00 WIB hingga jelang Subuh, membuat banjir di beberapa lokasi di Kota
Palembang dan sekitarnya. Ketinggian titik di banjir beberapa lokasi
bervariasi, antara 15 cm hingga ada yang mencapai 1 meter.
Akibatnya,
ribuan rumah penduduk kebanjiran. Sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah
tetangga atau keluarganya. Tapi sebagian ada yang bertahan tinggal di
rumahnya demi alasan keamanan. Bahkan, fasilitas publik seperti pasar dan
sekolah pun kebanjiran.
Pantauan koran ini, ratusan rumah warga di bantaran Sungai Bendung, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir (IT) II, adalah yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Pasalnya, banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut telah merendam hampir seluruh pemukiman rumah warga yang ada. Pemukiman di kawasan Gersik, Sekip Tengah, seperti di Jl Selada, Jl Katu, Jl Pakis serta Jl Paku, dan kawasan Bendung di Lr Jambu, Lr Durian serta lainnya, kebanjiran hingga mencapai paha orang dewasa. Disamping itu, banjir juga menggenangi halaman Universitas IBA Palembang. “Banjir masuk ke rumah, Dek. Terpaksa barang-barang elektronik dipindahkan ke tempat yang aman, biar tak terendam air. Saya sudah mengamankan seluruh surat-surat penting yang ada,” kata Senen Somad, ketua RT 25, kemarin (9/11). Disamping itu, lanjut Somad, ia sibuk mengangkat dan memindahkan sofa, kasur, serta meja dan lemari ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah
barang berhasil dipindahkan dan diamankan, Somad mengaku membersihkan
rumahnya dari sampah-sampah yang masuk ke rumah. “Tiap hujan pasti banjir di
kawasan ini. Pasalnya permukaan Sungai Bendung telah sejajar dengan jalan dan
meluap ke rumah warga,” jelasnya.
Sementara
itu, Ketua RT 21 Arifien Davat mengaku banjir yang merendam di kawasannya
setinggi paha orang dewasa. Banyak rumah yang kemasukan banjir. “Tapi rumah
saya tidak, karena posisinya tinggi,” imbuhnya. “Banjir yang merendam
kawasan ini yang terbesar setelah 10 tahun belakangan. Banjir seperti ini
hanya terjadi di tahun 2002 lalu,” cetusnya.
Ia
berharap hujan lebat tak terus menguyur Kota Palembang. Bila hujan terus
turun, dipastikan banjir akan makin meninggi merendam pemukiman warga
di bantaran Sungai Bendung. “Bila itu terjadi, dipastikan banyak warga yang
terpaksa mengungsi,” ungkapnya.
Lurah
9 Ilir Agustian Khatmir SH MSi mengaku, sebagian besar pemukiman rumah warga
di bantaran Sungai Bendung, Kelurahan 9 Ilir, terendam banjir. Untuk itu,
Agustian mengimbau warga untuk selalu waspada dan mengantisipasi masalah
banjir yang terjadi.
“Tingginya intensitas hujan yang terjadi belakangan ini, mengakibatkan tingginya permukaan Sungai Musi dan Sungai Bendung. “Kondisi inilah yang mengakibatkan air tak bisa dibuang ke pembuangan yang ada sehingga terjadi banjir,” bebernya.
Sementara
itu, di Jl Rawajaya, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, ratusan rumah
juga terendam banjir akibat diguyur hujan deras pada Kamis malam (8/11).
Kawasan Rawajaya memang dataran rendah yang selalu menjadi langganan banjir.
Yati
salah seorang warga mengaku, sejak pukul 23.00 WIB dirinya beserta keluarga
sudah mengungsi ketempat keluarga yang lain. Karena air yang masuk rumah
hingga pinggu orang dewasa. “Jadi kami memilih mengungsi sementara. Hingga
tadi pagi (kemarin pagi, red) air belum surut. Tapi barang elektronik dan
furniture sudah dipindahkan ke tempat yang tinggi,” bebernya.
Diakui Yati, banjir kali ini termasuk sangat besar. Karena selama ini banjir yang datang tidak berlangsung lama dan cepat surut, tidak seperti sekarang. ”Apalagi keadaan rumah kami agak tinggi dibanding rumah tetangga yang lain. Tapi air masih juga masuk rumah,” jelasnya.
Sementara
itu, banjir yang menggenangi Jl Kol H Barlian, Kelurahan Sukarami, Kecamatan
Sukarami, membawa berkah tersendiri bagi pemilik bengkel. Salah satunya
bengkel Yamaha yang tepat di pinggir jalan tersebut. Baru setengah jam
dibuka, sudah banyak didatangi pemilik kendaraan roda dua yang mogok.
(yud/cj2/ce1)
|
Sumber : Sumatera Ekspres, 09.11.12.
[English Free Translation]
Heavy rain which
flushed the city of Palembang on
Thursday (8/11), at around 18:00
pm until dawn ahead,
making flooding in
several locations in the city of
Palembang and the surrounding areas. The height of a point in
a flood a few locations varied between 15 cm to
1 meter reaches there.
This is the big flood after 10 years,
No comments:
Post a Comment