JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Borneo Lumbung
Energi & Metal Tbk (BORN) Alexander Ramlie mengisyaratkan, pihaknya akan memutuskan kerjasama dengan
Bakrie Group. Indikasi yang sudah ada di depan mata adalah adanya rencana
melepas kepemilikan BORN pada dua perusahaan patungan (special purpose
vehicle/SPV) yang telah dibentuk sebelumnya, yaitu Borneo Bumi Energi Metal Pte
Ltd dan Bumi Borneo Resources Pte Ltd.
Saat ini, Bakrie Group (PT Bakrie and Brothers Tbk atau
BNBR dan Long Haul Holdings Limited) memiliki 51 persen saham di Bumi Borneo
Resources Pte Ltd dan 49 persen saham di Borneo Bumi Energi Metal Pte Ltd.
Sedangkan, BORN memiliki 51 persen saham di Borneo Bumi Energi Metal Pte Ltd
dan 49 persen saham di Bumi Borneo Resources Pte Ltd.
"Bakrie punya tawaran seperti ini, perusahaan joint
venture itu kalau dipecahkan seperti apa. Kalau dipecah, ada kompensasi tidak
buat kita. Ada financial consideration atau tidak," kata Alexander dalam
Public Expose Insidentil di Jakarta, Kamis (25/10/2012).
Namun untuk bisa mengetahui rencana melepas saham
perusahaan patungan itu apakah jadi atau tidak, Alexander akan menunggu
rekomendasi dari independent director. Jika sudah ada rekomendasi, maka BORN
baru akan mengambil keputusan.
"Tapi dengan adanya pembicaraan antara BORN dan
Bakrie Groups tentang bagaimana rencana kita membubarkan perusahaan patungan,
saya rasa kita bisa mengembalikan investasi yang sudah kita tanamkan,"
tambahnya.
Rencana pengembalian investasi yang dimaksud adalah
apabila perusahaan patungan tersebut resmi dibubarkan, maka kedua pihak harus
sama-sama membayarkan nilai investasi yang sama-sama telah ditanam. "Kalau
kami berpikir, ada harapan besarlah, saya harapkan bisa balik investasi yang
telah kita tanamkan," tambahnya.
Hingga saat ini, Alexander masih optimistis, kinerja Bumi
Plc akan lebih baik. Apalagi dengan harga batubara yang diprediksi lebih baik
di tahun depan dan BORN memiliki produk coaking coal yang mampu bersaing dengan
pasar, maka pihaknya yakin memiliki kinerja bisnis yang baik. Perkiraannya, jika
akhirnya BORN memutuskan untuk tetap bertahan di Bumi Plc, maka kepemilikan
saham BORN akan naik dari sebelumnya 23,8 persen menjadi 30,9 persen.
Saat ini, saham Bumi Plc dimiliki oleh BORN (Samin Tan)
23,8 persen, Bakrie Groups (BNBR dan Long Haul) yang masing-masing 23,8 persen,
Rotschild 11 persen dan saham minoritas 17,6 persen.
Mekanisme kenaikan saham BORN itu diperoleh bila PT
Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Limited (keduanya disebut
Bakrie Group) telah mengirimkan proposal penawaran untuk menukar 23,8 persen
saham Bumi Plc di BUMI dengan 10,38 persen saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
yang dikuasai Bumi Plc.
Selanjutnya, sisa saham BUMI, yaitu sekitar 18,9 persen
akan dilunasi Grup Bakrie dengan pembayaran tunai. Kemudian Bakrie dan Long
Haul Holdings akan membeli kembali (buy back) 18,9 persen saham BUMI yang
dipegang Bumi Plc. Dengan transaksi ini, Bumi Plc tidak akan memiliki lagi
saham BUMI. Begitu juga sebaliknya, Grup Bakrie tidak memiliki saham Bumi Plc.
Saat ini, kepemilikan BUMI dipegang oleh 29,28 persen
Bumi Plc dan Bakrie Groups sebesar 70,7 persen. Rencana tukar guling ini
sebenarnya ingin melepas kepemilikan Bakrie Groups di Bumi Plc.
Menurut hitungan Alexander, jika Bakrie Groups hengkang
dari Bumi Plc maka pemegang sahamnya tersisa tiga pihak yaitu BORN (Samin Tan)
23,8 persen, Rotschild 11 persen, Recapital dan saham publik. Total saham
mereka sebelumnya adalah 76,8 persen (belum termasuk saham minoritas). Jika
hanya tersisa tiga pihak maka masing-masing hanya akan memegang 30,9 persen
saham di Bumi Plc.
Sumber : Kompas, 28.10.12.
[English Free Translation]
President Director of PT Borneo Lumbung Energi &
Metal Tbk (BORN) Alexander Ramlie suggests, it will break cooperation with the
Bakrie Group. Indications are already in sight, is a planned release BORN
ownership in two joint venture companies (special purpose vehicle / SPV) that
has been previously established, namely Borneo Earth Metal Pte Ltd Energy and
Earth Resources Pte Ltd Borneo.
No comments:
Post a Comment