Jakarta, CNN Indonesia -- Sleeper
train yang membawa penumpang melancong mengarungi Prancis hingga tepi
Mediterania selama seabad lebih telah kembali ke rel sebagai upaya pemerintah
setempat menghidupkan lagi perjalanan kereta malam.
Perdana Menteri Jean Castex menjadi salah satu penumpang yang mencoba kereta malam
Paris-Nice, menembus Prancis selama 12 jam semalaman dari Kamis (20/5)
hingga Jumat (21/5), dengan enam perhentian di sepanjang jalur.
Rehabilitasi penerus Blue Train yang mengalahkan keglamoran Orient Express di masa kejayaan kereta
api Eropa pada awal 1900-an ini menjadi titik balik di negara tersebut.
Sleeper train itu akan beroperasi
setiap hari, bolak-balik Paris-Nice, dan membutuhkan waktu dua kali lebih lama
dari kereta cepat TGV untuk
merampungkan perjalanan sepanjang 1.088
kilometer
Namun dengan tiket TGV Paris-Nice
yang biasa dijual lebih dari 100 euro sekali jalan, kereta malam yang
menawarkan tidur di sofa dengan harga mulai 29 euro ini membuat perjalanan
kereta lintas negara jadi lebih terjangkau untuk semua pihak.
Perjalanan dengan kereta ini juga
disebut kantor Castex lebih "berbudi luhur" dibanding mobil atau
pesawat, bila mengingat Prancis yang berjuang menurunkan emisi karbon mereka.
Salah seorang penumpang lainnya, Eric Delasimone yang berkerja sebagai
direktur keuangan dan sering bepergian ke luar negeri, mengatakan ia merasa
dalam kereta malam ini "punya pesona yang tak dimiliki dari TGV".
"Anda menetap dan tidur dengan
suara rel; dan bayangkan perjalanannya. Ia memiliki sisi yang puitis dan sangat
eksotis," katanya.
Pelancong Nicolas Forien dan Alice
Billon, yang tergabung dalam organisasi Oui au train alias penggemar kereta
malam, mengatakan mereka senang dengan keberadaan moda transportasi ini namun
berharap pelayanan kereta akan semakin baik di masa depan.
"Kami sedikit kecewa
gerbongnya belum direnovasi," kata Billon.
Blue Train yang mendapatkan namanya
berkat gerbong tidur biru berhiaskan aksen emas, mulai beroperasi pada 1886
untuk membawa orang kaya dari luar negeri ke French Riviera alias pesisir
selatan Prancis dari pelabuhan utara Calais.
Di pelabuhan itu, para penumpang
datang dengan feri dari Inggris. Kereta ini kemudian melintasi Paris dan juga menampung
penumpang dari ibu kota tersebut.
Tujuan rute ini adalah Nice, kota
pesisir Laut Mediterania yang jadi favorit pelancong kaya Amerika dan Inggris.
Mereka disuguhi makan malam mewah dalam perjalanan sebelum tidur di gerbong
berpanel kayu ek dan dijaga oleh petugas pribadi.
Pada 1930-an, gerbong kelas dua dan
tiga ditambahkan pada kereta ini untuk pelancong dari kelas pekerja Prancis.
Namun ketika pesawat mulai melewati
rute Paris-Nice dan gerbong tidur mewah ditukar dengan sofa enam tempat tidur
yang menjemukan, kereta ini mulai ditinggalkan.
Pemerintah kemudian menghentikan
kereta malam ini pada 2017 dengan
dalih biaya pemeliharaan yang tinggi. Nyaris semua rute ditutup dan hanya
menyisakan Paris-Briancon di Pegunungan Alpen, serta Cerbere di Pyreneess.
Tapi pada tahun lalu, Presiden Emmanuel Macron berubah
pikiran. Mereka mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali kereta malam
sebagai bagian program investasi kereta api senilai 5,3 miliar euro.
Kepala Eksekutif Bagian Konsumen operator kereta SNCF,
Christophe Fanichet, mengatakan penghidupan
ini terutama ditujukan untuk "generasi muda yang peduli pada emisi
karbon" serta harga.
Sumber : AFP – CNN Indonesia,
22.05.21.
[English Free Translation]
Sleeper trains carrying passengers
traveling across France to the edge of the Mediterranean for more than a
century have returned to the rails in an attempt by local authorities to revive
night train travel. Hmm … let’s try.
poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteayo di kunjungi agen AJOQQ :D
WA;+855969190856