Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Humas PT KAI (Persero) Joni Martinus mengakui lonjakan
penumpang kereta api usai larangan mudik periode 6-17 Mei 2021 lalu.
Diketahui, selama larangan mudik diberlakukan,
sejumlah moda transportasi tidak beroperasi karena dilarang menerima penumpang
umum.
"Jika dibandingkan dengan masa peniadaan
mudik, memang ada peningkatan yang signifikan," ujar Joni kepada CNNIndonesia.com,
Jumat (21/5).
"Namun, jika dibandingkan dengan masa
pengetatan pra peniadaan mudik, kenaikan penumpang mencapai 14 persen,"
sambungnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh KAI, jumlah
penumpang kereta api melompat paling tinggi pada hari pertama setelah pelarangan
mudik.
Ia merinci pada 18 Mei, total penumpang yang
melakukan perjalanan menggunakan kereta api sebanyak 65.847 orang.
Kemudian, satu hari setelahnya, yaitu 19 Mei,
mereka mencatat ada50.219 penumpang. Lalu, pada 20 Mei, tercatat44.657
penumpang.
Jumlah penumpang kembali naik pada hari ini,
Jumat (21/5). KAI mencatat ada 45.106 penumpang yang bepergian menggunakan KAI.
Terkait hal itu, Joni mengatakan pihaknya akan
menambah petugas dan menyiagakan petugas posko di setiap stasiun.
"Untuk mengatur kelancaran arus penumpang,
pelayanan GeNose dan Antigen, serta ketertiban di stasiun," tandasnya.
Sumber : CNN
Indonesia, 21.05.21.
[English Free Translation]
PT KAI (Persero) Public Relations Manager Joni Martinus acknowledged the increase in train passengers after the ban on going home for the May 6-17, 2021 period. It is known that during the implementation of the homecoming ban, a number of transportation modes did not operate because they were prohibited from accepting public passengers.
ada 9 permainan poker menarik di AJOQQ :D
ReplyDeleteayo segera bergabung dan dapatkan bonusnya :D
WA : +855969190856