Jakarta,
CNN Indonesia -- Industri Kereta Api (INKA) menghabiskan dana
sekitar Rp2 miliar untuk membuat satu unit bus listrik yang saat ini
masih dalam tahap pengujian internal mengenai daya tahan.
Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menjelaskan bus
bernama E-Inobus itu merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asing dan lokal.
Perusahaan
asing yang digandeng INKA yakni asal Taiwan, Tron E yang menjadi pemasok
sistem kelistrikan mulai baterai hingga motor listrik. Sedangkan untuk
karoseri INKA bekerjasama dengan perusahaan asal Malang, Jawa Timur, yaitu Piala
Mas.
"Jadi
seperti kelistrikan kita ambil dari sana dan rakitnya di sini. Tapi kalau di
total habis berapa, ya sekitar Rp2 miliar," kata Budi saat dihubungi, Rabu
(21/10).
Budi
tak menyebutkan detail mengenai spesifikasi mobil ini. Namun ia sedikit
menjabarkan mengenai sejumlah kelebihan jika E-Inobus.
Jarak
tempuh dalam satu kali pengisian baterai selama tiga sampai empat jam disebut
200 km. Kemudian rata-rata kebisingan 71 db lebih kecil dibanding bus
konvensional yang dikatakan pada umumnya 85 db, serta kecepatan maksimum 90 km
per jam.
Menurut
dia juga penggunaan bus listrik ini lebih efisien 58 persen dibanding bus
bermesin diesel. Dari hasil uji dalam dan luar kota yang melibatkan jalan tol,
pemakaian energi listrik bus sepanjang 8 m ini sebesar 1,4 km per kWh dalam 122
km.
Rata-rata pemakaian bus diesel disebut 3 km
per liter. Jika harga solar Rp9.300 per liter, maka biaya operasional per
kilometer bus diesel yakni 0,3 x Rp9300 per liter menjadi Rp2.790 per km
"Nah
untuk biaya operasional bus listrik per kilometer sama dengan 0,71 x Rp1650 per
kWh sama dengan Rp1171 per km," katanya.
Untuk
pemeliharaan juga dikatakan lebih terjangkau dibanding bus konvensional sebesar
49 persen.
"Perbandingan
pemeliharaan bus diesel dan bus listrik pernah disampaikan pada Maintenance
Forum tahun 2018 di Serbia, dimana kedua bus dijalankan sejauh 250 km per hari.
Hasilnya bus diesel Rp6,7 juta dan bus listrik 3,4 juta," kata Budi.
Sumber
: CNN Indonesia, 21.10.20.
[English
Free Translation]
PT Industri Kereta Api (INKA or Railway Industry) spent around IDR 2 billion to build one electric bus, which is currently still in the internal testing phase for durability. INKA’s President Director Budi Noviantoro explained that the bus named E-Inobus was the result of cooperation with foreign and local companies.
main poker dengan banyak penghasilan
ReplyDeleteayo segera hubungi kami
WA : +855969190856