Makassar
- Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) memastikan pembebasan
lahan proyek jalur kereta Trans Sulawesi di empat Kabupaten/Kota berjalan
relatif lancar. Nilai ganti rugi yang diberikan ke pemilik lahan ada yang mencapai tiga kali
lipat dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku di wilayah tersebut.
"Pengadaan
tanah ini relatif mulus, ganti rugi yang diberikan itu ganti untung bisa sampai
tiga kali NJOP. Masyarakat kan kepotong sedikit-sedikit, ini kita cuma ambil 50
meter untuk dua rel," kata Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra saat berkunjung di
sejumlah titik proyek rel kereta api, Rabu (14/10/2020).
Menurut
Surya, capaian proyek pembangunan jalur kereta api yang ada di Sulawesi Selatan
ini sangat luar biasa dan menjadi tonggak sejarah perkeretaapian di Indonesia.
Pasalnya, baru kali ini pemerintah membangun mulai dari nol hingga nantinya
selesai.
"Ini
adalah pencapaian luar biasa buat kita, karena untuk pertama kalinya, ada
pembangunan perkerataapian di Indonesia, itu dimulai dari nol. Mulai dari
relnya hingga kereta apinya," lanjutnya.
Ia
berharap, agar proyek itu bisa rampung sesuai target dan nantinya, jalur kereta
ini akan dilanjutkan sampai ke Bitung, Sulawesi Utara.
"Semoga
ini bisa dirampungkan dengan lancar, karena jika rel kereta api yang
menghubungkan Trans Sulawesi ini sudah rampung semua, kita lanjut sampai ke
Bitung," ujarnya.
Sejauh
ini, proyek pembebasan lahan jalur kereta api di sejumlah kabupaten di Sulsel
sudah mencapai 50 persen. Bahkan, untuk di Kabupaten Barru, rel kereta api yang
sudah terpasang telah mencapai 47 kilometer dan sudah bisa dilalui oleh kereta.
"Kalau
progresnya sendiri kita rata-ratakan itu 50 persen lah. Tapi kan memang harus
di pisah di tiap Kabupaten. Pangkep itu 70 persen dan Maros 30 persen. Ini
karena berpengaruh juga ke konstruksinya. Pangkep itu hampir 40 persen, Maros
itu baru 23 persen," kata Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa
Bagian Timur, Jumardi.
Ditargetkan,
akhir tahun 2020 pengadaan lahan di seluruh jalur lintasan kereta api sudah
dirampungkan. Seluruh uang pembebasan lahan juga telah dititipkan di pengadilan
dan diharapkan agar masyarakat bisa mengambil dengan sadar sesuai hak-haknya
yang telah dipenuhi oleh negara.
"Kalau
Pangkep itu pertengahan November Insya Allah rampug, Maros Desember. Untuk
pembangunan stasiun yang sudah rampung itu di Barru ada lima, terus nanti kita
lanjutkan lagi 7 stasiun di Pangkep dan Maros," paparnya.
Diketahui,
pembangunan jalur KA Trans Sulawesi Makassar - Parepare memiliki rute
sepanjang 142 kilometer dengan 16 stasiun. Proyek yang telah menelan anggaran
sebesar Rp 6 Triliun itu dimulai sejak tahun 2014 di tahap awal dan
telah masuk pada tahap keempat.
Sumber
: detikFinance, 15.10.20.
[English
Free Translation]
The Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning (ATR) / National Land Agency (BPN or Badan Pertanahan Nasional) has ensured that the land acquisition for the Trans Sulawesi railway project in four districts / cities runs relatively smoothly. The value of compensation given to land owners is up to three times the Tax Object Selling Value (NJOP or Nilai Jual Objek Pajak) prevailing in the area.
Selamat siang, perkenalkan saya Fitria, saya mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Petersburg State transport University mengambil jurusan Railway Operation, sekarang saya sedang mencari beberapa informasi mengenai kereta barang/logistik menuju ke pelabuhan Tanjung priok, jika anda berkenan boleh saya bertanya tentang beberapa hal mengenai jumlah kereta dan proyek kedepan tentang jalur JICT -stasiun Tanjung priok?
ReplyDelete