KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. PT Industri Kereta Api Persero (INKA) bakal menggarap
proyek jalur kereta api di Kongo. Dalam
proyek ini, INKA menggandeng BUMN lain yakni PT Barata Indonesia (Persero), PT
LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia
(Persero).
Proyek
tersebut sudah melalui tahap kesepakatan pertama dengan investor TSG Group
asal Amerika
Serikat (AS). Kesepakatan ini terjalin dalam Master Framework Joint Development Agreement
(MFJDA)
yang sudah terjadi pada Januari 2020 dan dilanjutkan dengan MOU dengan Democratic
Republic of the Congo (DRC) pada September 2020 lalu.
"Hasil
tindak lanjut MFJDA dan MOU diwujudkan dalam 2 kesepakatan, yaitu antara TSG
Group dengan 5 BUMN tersebut berupa Master Implementation Join Development
Agreement (MIJDA), dan antara TSG Group dengan pemerintah DRC berupa Build Own
Operate Transfer (BOOT) yang ketentuannya sudah terjadi kemarin," jelas Bambang
Ramadhiarto, SM PKBL, CSR & Stakeholder Relationship INKA kepada
Kontan.co.id, Kamis (15/10).
Bambang menjelaskan, nilai proyek tersebut sebesar US$ 2 miliar yang digunakan untuk pengadaan kereta Metro Kinshasa, track Kinshasa Loop-line, Electric bus, Electric bus charging depot, dan Riverport loading - unloading.
Dengan
skema pengoperasian berdasarkan BOOM atau Build Own Operate Transfer, TSG
Indonesia dan investor dari AS tersebut berperan sebagai pemilik proyek.
Sedangkan eksekutor atau pembangun proyek dilakukan oleh INKA.
"Nantinya,
kereta ini dioperasikan oleh JV Company antara operator DRC dan anak perusahaan
INKA. Nah, nantinya setelah masa konsesi 30 tahun berakhir akan
diserahkan ke Pemerintah Kinshasa atau ditransfer," ujarnya.
Menurut
Bambang, pembangunan fase I proyek ini memakan target 4 tahun yang dimulai 2021
sampai 2025. Adapun fase I sendiri akan menyelesaikan jalur kereta api Kinsasha
Urban Loop Line di daerah perkotaan dan dilanjutkan ke jalur Kinsasha menuju
Matadi Port dan Banana Port.
Adapun
panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan
target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana
Port.
"Setelah
fase I nanti kita lanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4100
kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan Republik Kongo,"
ujar Bambang.
Ekspansi
ke Kongo ini akan menambah supply record PT INKA (Persero) ke pasar luar negeri
setelah 250 kereta Bangladesh dikirim awal Oktober 2020.
Proyek
lain yang sedang dikerjakan PT INKA (Persero) yakni 3 Lokomotif dan 15 Kereta Commuter ke
Filipina senilai Rp363 miliar dan 31 Trainset LRT untuk PT KAI (Persero)
senilai Rp 3,9 triliun.
Sumber
: Kontan, 16.10.20.
[English
Free Translation]
PT Industri Kereta Api Persero (INKA) will work on a railway project in Congo. In this project, INKA is collaborating with other SOEs (state-owned enterprises), namely PT Barata Indonesia (Persero), PT LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero).
No comments:
Post a Comment