Jakarta, CNN Indonesia -- PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menyatakan kondisi pandemi covid-19 berdampak pada terhambatnya pengiriman pasokan bahan baku komponen yang dibutuhkan untuk produksi. Selain itu, pandemi corona pun membuat pengiriman produk kepada pelanggan terganggu.
"Dampak
covid-19 ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan pekerja tapi
juga bagaimana dia menghambat pasokan sumber bahan baku maupun setelah hasil,
setelah jadi, delivery (pengiriman) juga tidak bisa dilakukan tepat
waktu," kata Komisaris Utama PT INKA Gede Pasek Suardika, dikutip dari
Antara, Rabu (16/9).
Suardika
menuturkan hal itu pun mempengaruhi arus kas (cashflow) perusahaan. Pasalnya,
produk yang sudah selesai tidak akan tercatat sebelum tiba di tangan konsumen.
Akhirnya rapor perusahaan menjadi merah.
"Di
workshop kami, dari 31 trainset LRT Jabodebek, 15 di antaranya sudah siap, yang
dikirim baru satu trainset sehingga menumpuk di sana. Itu enggak bisa diakui
sebagai pendapatan karena belum ada delivery. Dites saja belum sehingga rapornya
merah padahal hasilnya sudah ada," ungkapnya.
Tidak
hanya pengiriman produk yang telah selesai, proyek yang tengah dikerjakan pun
mengalami keterlambatan pengiriman komponen impor.
Alhasil,
proyek-proyek yang dikerjakan pun perlu dinegosiasi kembali mulai dari sisi
pemasok, pembeli, hingga sumber pendanaan.
Suardika
berharap adanya dukungan pemerintah untuk bisa membantu BUMN perkeretaapian itu
untuk bisa bertahan di era pandemi. Dukungan itu berupa penurunan suku bunga,
penangguhan waktu jatuh tempo pembayaran pokok, dan bunga pinjaman perbankan.
"Kami
dorong supaya sesama bank pemerintah (Himbara) ini memberikan dukungan karena
sebagian besar modal kerja itu dari perbankan," imbuhnya.
Dukungan
lain yakni pembebasan pembayaran PPN lokal dan impor, pembebasan bea masuk
material impor untuk mengcover kenaikan kurs, serta pemberian insentif
pembebasan PPh sebesar 100 persen.
Pemerintah
juga diminta untuk meyakinkan seluruh pemangku kepentingan bahwa kondisi
pandemi corona merupakan kondisi force majeur sehingga membebaskan denda
keterlambatan akibat dampak pandemi.
"Dan
kalau memungkinkan, semua pengadaan sarana berbasis rel di dalam negeri
dilakukan dengan penunjukan langsung kepada PT INKA sehingga tidak ada lagi
tender. Kalau tender head to head dengan negara yang sangat kuat tentu akan
agak repot," pungkasnya.
Sumber
: CNN Indonesia, 17.09.20.
[English
Free Translation]
PT Industri Kereta Api (Persero) or INKA stated that the conditions of the Covid-19 pandemic had an impact on hampering the delivery of the supply of raw materials component needed for production. In addition, the corona pandemic has disrupted product delivery to customers.
No comments:
Post a Comment