Jakarta,
CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Zulfikri mengaku akan mengandalkan utang sebesar Rp4,04 triliun untuk membiayai
17 kegiatan lanjutan dan satu kegiatan baru pembangunan jalur kereta api dengan
skema multiyears contract pada 2021.
Utang
tersebut berasal dari penerbitan sukuk alias Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). "Belanja
modal SBSN sebesar Rp4,4 triliun terdiri dari kegiatan yang telah mendapat
persetujuan pinjaman," ujarnya dalam rapat dengan komisi V
DPR, Kamis (9/9).
Zulfikri menjelaskan kegiatan lanjutan multiyears contract yang dibiayai dari utang itu terdiri dari 6 pembangunan jalur kereta api, 1 pembangunan elektrifikasi, enam peningkatan jalur kereta api dan 4 peningkatan fasilitas operasional.
"Sementara
kegiatan baru multiyears contract-nya ada satu pada 2021 sampai 2023,"
imbuhnya.
Menurut
Zulfikri, harapan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur kereta api di
seluruh wilayah Indonesia sangat besar. Pasalnya, kereta api merupakan moda
transportasi yang memiliki keunggulan tersendiri untuk melayani angkutan barang
dan penumpang secara massal.
Namun,
Kemenhub perlu menimbang dengan cermat proyek pembangunan mana saja yang
diprioritaskan mengingat terbatasnya anggaran. "Perlu kita kaji kembali
untuk pembangunan kereta api ini memang, apakah sesuai dengan demand yang
ada," tuturnya.
Belum
lagi, berdasarkan pengalaman lima tahun sebelumnya, banyak proyek yang tak
sesuai dengan skala keekonomian dan tidak menarik bagi investor.
Padahal,
pemerintah mematok target cukup ambisius, yakni pembangunan 3 ribu
kilometer jalur kereta api di mana 70 persennya berasal dari kerja sama dengan
badan usaha (KPBU).
"Kenyataannya,
memang kereta api ini sifatnya massal dan investasinya cukup berbiaya tinggi, karena itu investor yang sudah
berminat di antaranya seperti Tanjung Alam ke Tanjung Api-api itu sudah
melakukan studi tapi tidak bisa melakukan investasi," tandasnya.
Sumber
: CNN Indonesia, 10.09.20 / Foto : Waspada Online.
[English
Free Translation]
The
Director General of Railways at the Ministry of Transportation (MoT), Zulfikri,
admitted that he would rely on a debt of Rp4.04 trillion to finance 17
follow-up activities and one new railway construction activity with a
multi-year contract scheme in 2021. Yoooops, the show must go on.
No comments:
Post a Comment