KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. Melihat meningkatnya kasus infeksi Covid-19, Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan akan kembali menerapkan PSBB
total pada 14 September mendatang.
Anies
memilih menarik rem darurat agar penularan virus corona terutama di DKI
Jakarta tidak semakin meluas.
Terkait
dengan keputusan tersebut, PT Kereta Api Indonesia menyebutkan,
jumlah perjalanan kereta api jarak jauh dari dan ke Jakarta hingga saat ini
belum mengalami perubahan.
Jumlah
kereta yang akan beroperasi masih tidak dikurangi atau belum ada penyesuaian.
Total
kereta api jarak jauh dari dan ke Jakarta, baik Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen,
atau Stasiun Jakarta Kota yang beroperasi hingga saat ini tetap sebanyak 12
kereta.
Hal
ini disampaikan oleh Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva
Chairunisa.
Melalui
keterangan resmi dari PT KAI Daop 1 yang diterima Kompas.com, Kamis
(10/9/2020), 12 KA tersebut 5 di antaranya
diberangkatkan dari Stasiun Gambir, 6 KA dari Stasiun Pasar Senen, dan 1
KA dari Stasiun Jakarta Kota.
"Saat
ini perjalanan Kereta Api dari dan menuju DKI Jakarta belum ada perubahan
jadwal operasional. Masih beroperasi sesuai jadwal yg ditetapkan untuk hari ini
dengan penerapan protokol kesehatan ketat sesuai dengan yang telah
ditetapkan," kata Eva saat dihubungi Jumat (11/9/2020) siang.
Pengoperasian 12 KA di masa pandemi ini telah sesuai dengan SE Kemenhub No. 14 Tahun 2020 dan SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 7 Tahun 2020.
Akan diinformasikan lebih lanjut
Meskipun
belum ada perubahan, Eva menyebut tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan
penyesuaian jadwal operasional kereta api terkait dengan kebijakan yang diambil
Pemprov DKI dan akan efektif diberlakukan pada 14 September esok.
"Komunikasi
dan kordinasi bersama terus dijalin dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan
pengaturan transportasi kereta api pada saat PSBB kembali diterapkan di DKI
Jakarta. Apakah perlu ada penyesuaian lagi atau tidak karena sudah memenuhi
ketentuan, nanti akan diinformasi kan kembali," jelasnya.
Apabila
nanti terdapat perubahan jadwal dan peraturan yang disesuaikan, masyarakat
dapat mengakses informasi lengkapnya melalui aplikasi KAI Access, website resmi
kai.id, Contact Center 121 line (021)121, Layanan pelanggan cs@kai.id, dan
media sosial @keretaapikita (Instagram) dan @kai121_ (Twitter).
Protokol kesehatan
Selama
masa pandemi ini, KAI mengaku telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan bagi
para penumpang demi mencegah terjadinya penularan di area stasiun maupun
kereta.
Misalnya
dengan mewajibkan tes Covid-19 atau minimal tes influenza, mengenakan masker
dan pakaian lengan panjang, menyediakan face shield, menjaga jarak aman selama
di stasiun, termasuk membatasi penumpang hanya 70 persen dari kuota tempat
duduk.
"Untuk
keberangkatan KA jarak jauh pada masa Covid-19 sejak awal sudah dilakukan
pembatasan, baik dari sisi penyesuaian jumlah perjalanan KA dan pembatasan
volume penumpang, yakni 70% dari total ketersediaan tempat duduk," ujar
Eva.
Selain
itu, KAI juga telah melengkapi setiap kereta dengan ruang isolasi sementara
jika di tengah perjalanan ditemukan ada penumpang yang memiliki suhu tubuh
tinggi, lebih dari 37,3 derajat celcius.
Untuk
penanganan lanjutan, penumpang tersebut akan diturunkan di stasiun terdekat
yang memiliki fasilitas pos kesehatan.
Untuk
diketahui, sebelum pandemi melanda KAI Daop 1 Jakarta setiap harinya
memberangkatkan 71 KA masing-masing dari Gambir 37 KA, Stasiun Pasar Senen 27
KA, dan dari Stasiun Jakarta Kota 3 KA.
Ada
juga 4 KA tambahan yang dioperasikan setiap akhir pekan atau hari libur
nasional.
Eva
menyebutkan, sejauh ini belum ada laporan penumpang yang positif Covid-19 dari
dinas kesehatan untuk area Daop 1 Jakarta.
"Yang pasti dari sisi perjalanan, dipastikan untuk kesehatan penumpang melalui hasil rapid dan pengukuran suhu tubuh. Penumpang yang diperkenankan naik hanya yang sesuai ketentuan yakni hasil rapid non reaktif atau PCR negatif dan suhu tubuh maks 37,3 derajat," jelas dia.
KRL
Jika
kereta api jarak jauh masih belum ada penyesuaian tertentu, bagaimana dengan
kereta lokal KRL?
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan belum
ada perubahan operasional KRL setelah Gubernur DKI Jakarta Anies menyampaikan
rencana menerapkan kembali PSBB Total.
Sebagaimana
dikutip dari artikel Kompas.com sebelumnya, meskipun belum ada perubahan
terkait operasional KRL, apabila ada perubahan nantinya, maka pihak PT KCI akan
segera mengumumkannya kepada masyarakat.
"Jika
ada perubahan akan kami informasikan," kata VP Corporate Communications KCI, Anne Purba, Jumat
(11/9/2020).
Hingga
saat ini masih ada 975 perjalanan KRL yang dioperasikan dengan penerapan
protokol kesehatan ketat.
Selain
jadwal operasi yang dibatasi, yakni hanya dari pukul 04.00-21.00 WIB, jumlah
penumpang pun masih dilakukan pembatasan.
"Fokus
ke 74 (penumpang) per kereta," kata Anne.
Sumber
: Kontan, 11.09.20.
[English
Free Translation]
Seeing the increasing cases of Covid-19 infection, DKI Jakarta Governor Anies Baswedan decided to re-implement the total PSBB on September 14. As long as good for the community, why not ?
No comments:
Post a Comment