JAKARTA: Pemerintah harus
melakukan langkah nyata dan radikal menangani masalah transportasi kereta api,
di antaranya dengan berpihak kepada produk industri nasional yakni buatan PT
Inka yang merupakan perusahaan BUMN.
Ketua Forum Perkeretaapian
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan kondisi
transportasi Jakarta adalah wajah transportasi Indonesia sesungguhnya, seperti
mengurai benang kusut. Sehingga perlu fasilitas perkretaapian yang lebih
banyak.
"Untuk menyelamatkan
perkeretapian Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi] yang
sedang karut marut, Presiden harus turut campur tangan lagi, meski sudah ada
Perpres 83/2011 dan UKP4, tapi belum tunjukkan hasil nyata, sementara pengguna
transportasi Jakarta kian bertambah. Perlu langkah nyata dan radikal, karena
penanganan sudah terlambat yang akhirnya memerlukan biaya tinggi," ujarnya
hari ini Minggu (17/6/2012).
Dia menambahkan salah satu
langkah nyata adalah berpihak kepada industri kereta api nasional.
"Pemerintah kalau mau
berpihak pada BUMN [Badan Usaha Milik Negara]. Jangan jadikan BUMN sebagai sapi
perahan, baik oleh oknum pejabat maupun oknum anggota DPR," tuturnya.
Menurut Djoko, kasihan PT
Inka, kereta api pesanan pemerintah kualitasnya berkurang akibat banyaknya
biaya tambahan. Tetapi produknya untuk pesanan luar negeri cukup bagus.
"Kalau masih seperti
ini susah maju, padahal sejumlah pemerintah daerah sudah mulai ada yang mau
pesan kereta kepada PT Inka," tutur Djoko.
Wakil Ketua Komisi V DPR
Muhidin mengatakan industri transportasi perkeretaapian dan bus yang saat ini
dikembangkan PT Inka hanya bisa tumbuh bila mendapat dukungan sinergi antar
BUMN namun sulit terwujud karena adanya ego sektoral. Ini hanya bisa
diselesaikan ditingkat Menko.
"Perusahaan pelat merah
sekarang dituntut meraih keuntungan oleh Kementerian BUMN juga peningkatan
pelayanan oleh kementerian teknis. Sehingga peranan Menko sangat strategis
dalam memangkas ego sektoral di lintas kementerian dan perusahaan pelat
merah," tutur Muhidin.
Tanpa adanya peranan dan
sikap tegas Menko, lanjutnya, keinginan PT Inka dalam mengembangkan industri
perkeretaapian dan angkutan jalan raya di dalam negeri akan sulit terwujud.
Dia mengaku prihatin,
kemampuan PT Inka sebagai perusahaan negara tidak dimanfaatkan BUMN laainnya
secera maksimal, seperti PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang lebih cenderung
membeli kereta dari luar. "Padahal membangun sendiri di PT Inka jauh lebih
menguntungkan,"kata Muhidin. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia,
17.06.12.
[English Free Translation]
JAKARTA: The government
should make a real and radical measures dealing with rail transportation,
including by side with the national industrial product that is made by PT
Inka which is a state-owned enterprises.
No comments:
Post a Comment