KONTAN.CO.ID
- Penerapan blockchain dan fingerprint combat sebagai basis teknologi di
aplikasi Hyppe berfungsi untuk mencatat data berdasarkan jaringan peer-to-peer yang
terdesentralisasi, serta melindungi konten dari pembajakan. Basis teknologi ini
membuka peluang yang besar bagi para content creator untuk melindungi karya
mereka, yang selama ini menjadi hal yang sering terjadi di publik
Proses
pembuatan karya tidaklah mudah bagi seorang content creator, bahkan yang
berpengalaman sekalipun. Bermula dari memikirkan konsep hingga melakukan riset
yang akhirnya dapat menciptakan suatu bentuk karya.
Dengan
semakin tingginya kebutuhan materi kreativitas di masyarakat luas, sering
terjadi pembajakan konten dari sesama content creators sampai masyarakat umum.
Bahkan juga pernah dilakukan oleh beberapa instansi besar, yang notabene mampu
membeli karya.
Namun,
karena anggapan publik yang menganggap pembajakan adalah hal yang umum di dunia
digital ini, sekaligus didukung dengan kemudahan untuk melakukannya,
oknum-oknum ini tidak takut untuk mempraktikkan pembajakan tersebut.
“Terlihat
betapa pentingnya untuk seorang content creator untuk memiliki proteksi akan
karya yang sudah mereka buat, oleh karena itu kami bekerja sama dengan third
party server yaitu blockchain, juga ditambah dengan sistem fingerprint combat
dalam implementasi aplikasi kami,” tutur Magin M, Chief Strategic Officer PT Hyppe
Teknologi Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu (18/2020).
Blockchain memiliki peran sebagai security
layer yang berfungsi untuk melindungi setiap konten dari pembajakan yang ada, sehingga
memberikan transparansi yang jauh lebih baik, karena sifatnya yang immutable
atau tidak bisa diubah. Dengan tambahan fingerprint combat yang melindungi Hak
atas Kekayaan Intelektual dari sebuah konten digital yang dienkripsi sehingga
tidak dapat dibajak.
Selain
sebagai aplikasi media sosial, Hyppe memastikan bahwa setiap penggunanya, baik
user maupun content creator dapat menikmati kredit partispasi dari algoritma
iklan perusahaan yang diperoleh.
Hyppe juga merupakan sharing economy platform
bagi seluruh pihak yang terlibat langsung dalam aplikasi ini. Selain content
creators, pengguna aplikasi atau penonton setia konten-konten yang ada, tidak
luput dari kesempatan untuk mendapatkan penghasilan juga.
User
akan mendapatkan penghasilan hanya dengan melihat konten dan iklan sponsor di
dalam aplikasi Hyppe, yang nantinya akan hadir dalam bentuk HyppePoints di akun
masing-masing. HyppePoints ini dapat dicairkan dalam bentuk tunai dan non
tunai. Keunggulan ini tentu membuat Hyppe sebagai aplikasi media sosial yang
sangat dinantikan
Bagi
pihak advertiser, Hyppe menyediakan fitur yang dirancang untuk kebutuhan bisnis
platform digital pertama dan memiliki 10 fitur dalam satu media sosial saja.
Selain itu, Advertiser dapat mengatur iklan untuk tayang sesuai
dengan segmentasi target audience masing-masing, sehingga membuka peluang yang
sangat besar untuk membangun brand awareness.
Untuk
efektivitas biaya pengiklan, pihak Advertiser dapat memilih pengaturannya sendiri atas setiap aspek pengiklanan dalam
aplikasi Hyppe, sehingga budget promosi akan lebih rendah dibanding platform
lainnya. Aplikasi Hyppe saat ini masih dalam tahap uji pengujian dan segera
release akhir tahun ini.
Sumber
: Kontan, 18.11.20.
[English
Free Translation]
The application of blockchain and fingerprint combat as a technology base in the Hyppe application functions to record data based on a decentralized peer-to-peer network, and protect content from piracy.
No comments:
Post a Comment