REPUBLIKA.CO.ID, GARUT --
Penyelesaian proyek reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut tinggal menghitung
hari. PT Kereta Api Indonesia
(KAI) terus memastikan kesiapan sarana
dan prasarana jelang pengoperasian kembali jalur yang telah mati sejak 36 tahun
silam itu.
Satu
rangkaian kereta inspeksi milik PT KAI untuk kali pertama masuk ke Stasiun
Garut, Jumat (31/1). Rombongan yang langsung dipimpin Direktur Utama (Dirut) PT
KAI Edi Sukmoro itu mengecek ketahanan jalur dari Stasiun Cibatu ke Stasiun
Garut. Pada sekira pukul 11.15 kereta inspeksi mulai memasuki Stasiun Garut.
Antusias warga yang ingin
langsung melihat kereta itu dari dekat pun tak terbendung. Ketika kereta
berhenti di stasiun, warga pun mulai mendekatinya, mengabadikan momen dengan
mengambil foto.
"Saya merasa bahagia sekali
dan mengucapkan terima kasih kepada pemerimtah dan masyarakat yang mendukung
reaktivasi tembus sampai Stasiun Garut," kata Edi di Stasiun Garut, Jumat.
Dia ingin menyaksikan langsung
kesiapan Stasiun Garut. Ia mengatakan, jalur kereta yang terakhir digunakan
pada 1983 itu dicencakan akan diuji coba operasi mulai Februari 2020.
Dalam uji coba itu nantinya bukan
hanya dengan lokomotif, melaikan juga membawa rangkaian kereta dan
penumpangnya. Hal itu dinilai perlu lantaran jalur baru itu harus terus
dilewati terus untuk menguji ketahanan rel.
"Kita mumgkin akan resmikan
uji coba pada pekan kedua Februari. Semua kiri kanan akan kita lengkapi dan
berharap masyarakat Garut, Wanaraja, bisa naik. Bisa bablas ke Cibatu, Bandung,
bahkan Jakarta, bisa dengan harga terjangkau," kata dia.
Edi mengatakan, uji coba
dilakukan juga sekaligus untuk menunggu perizinan turun dari Kementerian
Perhubungan (Kemenhub). Ia berharap perizinan itu dapat cepat dikeluarkan oleh
Kemenhub.
Selama uji coba, masyarakat Garut
akan digratiskan jika ingin menaiki kereta api Cibatu-Garut. Namun, belum
dipastikan berapa lama tiket kereta api Cibatu-Garut akan digratiskan.
"Saya sudah komunikasi
dengan Dirjen (Perkeretaapian). Secepatnya kalau bisa. Minggi ke dua kita uji
coba, 7-10 hari setelah itu kalau perizinan turun, kita bisa operasikan secara
komersial," kata dia.
Edi mengaku belum mengetahui
besaran harga tiket yang akan diberlakukan untuk kereta api Cibatu-Garut.
Besaran harga tiket disebut masih dalam perhitungan. Namun, ia memastikan tiket
akan dipatok dengan harga terangkau oleh masyarakat Kabupaten Garut.
Menurut dia, dengan harga tiket
yang terjangkau, akan semakin banyak orang yang menggunakan kereta api untuk
datang ke Garut. Dampaknya, perekonomian di daerah berjuluk "Swiss van Java" dapat terbangun.
Edi menambahkan, kereta
Cibatu-Garut juga untuk memawa barang. Sebab, ia menilai Kabupaten Garut
memiliki banyak potensi yang dapat dibawa ke luar wilayahnya, baik hasil
kerajinan tangan maupun hasil bumi.
Menurut dia, kapasitas Stasiun
Garut bisa memuat kereta hingga 16 rangkaian. Namun, tahap pertama kereta yang
beropesi kemungkinan hanya delapan rangkaian ditambah dua rangkaian untuk
barang.
Kendati demikian, dikarenakan jalur Cibatu-Garut masih
single track, dalam sehari hanya akan ada empat perjalanan Cibatu-Garut.
Sementara untuk mengatasi antusias penumpang, rangkaian kereta akan dibuat
panjang.
Sumber : Republika, 31.01.20 / Foto : Kontan.
[English Free Translation]
Completion of the Cibatu-Garut
railroad reactivation project is just a matter of days. PT Kereta Api Indonesia
(KAI) continues to ensure the readiness of facilities and infrastructure ahead
of the re-operation of the track that has been not active since 36 years ago.
No comments:
Post a Comment