Bisnis.com, JAKARTA -- Pengusaha yang tergabung dalam Persatuan
Insinyur Sudan mengunjungi pabrik PT Industri Kereta Api (Persero) atau
(Inka) di Madiun, Jawa Timur. Para pengusaha melihat
secara langsung fasilitas dan produk kereta api buatan Indonesia.
Didampingi Direktur Utama Inka Budi Noviantoro, para
pengusaha melakukan plant tour dan mengunjungi workshop AC untuk
gerbong-gerbong kereta yang diproduksi Inka.
“Kereta produksi PT Inka bagus, akan sangat cocok untuk
iklim Sudan. Saat ini, kereta-kereta yang ada di Sudan harus
diperbaharui," tutur salah satu pengusaha yang mengunjungi pabrik Inka
seperti dikutip siaran pers KBRI Khartoum, Jumat (10/1/2020).
Pada akhir kunjungan, kedua belah pihak membuat kesepakatan
informal untuk terus menggali potensi kerja sama peremajaan sektor perkeretaapian
di Sudan. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan para pengusaha
Sudan dengan Dirut Inka yang difasilitasi oleh KBRI Khartoum di Jakarta pada 7
Januari 2020.
KBRI berharap komunikasi intensif dengan pengusaha Sudan
akan semakin membuka peluang kerja sama antara RI-Sudan, khususnya di bidang
pembangunan infrastruktur perekonomian.
Sebelumnya, Inka dalam siaran pers menyatakan telah
melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan, Jalan, dan Jembatan Sudan
tentang rencana revitalisasi transportasi KA di Sudan.
Adapun kebutuhan investasi Sudan hingga 2029 cukup besar
karena akan melakukan revitalisasi secara masif, seperti perbaruan armada KA
Sudan secara bertahap yang saat ini berjumlah 60 kereta lokomotif dan
lebih dari 2.800 kereta penumpang. Selain itu, revitalisasi juga
mencakup perbaruan dan pembangunan jalur KA Sudan yang panjangnya lebih
dari 8.000 km.
Sumber : Bisnis, 10.01.20 / Foto : Antara.
[English Free Translation]
Entrepreneurs who are members of the Sudanese Engineers
Association visited the PT Industri Kereta Api (Persero) or (Inka) factory in
Madiun, East Java. The entrepreneurs saw the facilities and products of trains
made in Indonesia.
No comments:
Post a Comment